Wisata Medis ke Malaysia, MHTC Akui Semakin Banyak Peminat untuk Program Bayi Tabung dari Kalbar
“Kita tidak pernah bersaing dengan RS di Indonesia. Melainkan menjadi opsi kedua untuk melakukan pengobatan,”tegasnya.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pasca Pandemi covid-19 telah dibukanya Border Perbatasan, Malaysia dan Provinsi Kalbar kembali memulak kerjasama yang sudah lama terjalin, dibidang pariwisata.
Sarawak Tourism Board (STB) Malaysia menggelar acara business networking session dengan menghadirkan pihak Malaysia dan Kalbar, di Hotel Mercure Pontianak, Kamis 25 Agustus 2022.
Satu diantaranya yang hadir dari Malaysia yakni Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC) yang dipercaya bertanggung jawab untuk mengelola perjalanan wisata kesehatan negara.
Farah Delah Suhaimi sebagai Director of MHTC Indonesia menyampaikan bahwa kedatangan pihaknya ke Pontianak untuk mempromosikan wisata medis ke Malaysia.
• SMKN 4 Pontianak Berhasil Juara di BSI DiginoFest 2022 School Competition Free Fire
“Pasien kita dari Indonesia ramai dari Kalbar yang datang ke Kuching untuk berobat. Kami bersama STB ke Kalbar untuk mempromosikn kembali wisata medis ke Malaysia,”ungkapnya.
Ia menegaskan tidak bersaing dengan RS di Indonesia, tapi menjadi pilihan kedua untuk pasien yg berobat ke Malaysia, ketika tidak adanya threatment pengobatannya di Indonesia
“Kita tidak pernah bersaing dengan RS di Indonesia. Melainkan menjadi opsi kedua untuk melakukan pengobatan,”tegasnya.
Dikatakannya Pengobatan yang sering dilakukan pasien orang Indonesia, pertama Jantung, berbagai kanker dan orthopedic sakit tulang, dan permintaan bayi tabung.
“Mungkin sebelum ini orang-orang begitu tabu untuk bayi tabung tapi sekarang sudah terbuka. Sehingga banyak permintaan untuk bayi tabung,”jelasnya.
Berdasarkan data yang ada, Farah menyampaikan bahwa keberhasilan program bayi tabung mencapai 70 persen.
Selain itu, pasien juga sering datang untuk melakukan screening medical check up.
“Jadi kita datang ke Pontianak menjemput pasien yang sebelumnya pernah berobat di Malaysia dan pasien yang perlu perawatan susulan karena 1 April perbatasan sudah buka. Sekarang datang ke Malaysia tidak perlu PCR atau karantina, jadi ini adalah peluang pasien kita untuk kembali ke Malaysia,”ujarnya.
Ditempat yang sama, Yusuf selaku Direktur Tourism Malaysia Jakarta menyampaikan bahwa kedatangan pihaknya ke Kalbar bagaimana menambahkan jumlah pelancong dari Kalbar ke Sarawak yang akan pergi Umrah untuk program yang sedang dibincangkan.
“Kalau kita lihat keseluruhan untuk buat umrah banyak yang dipackage kan, tidak berapa lama lagi akan ramai kumpulan umrah mungkin dari Jakarta lewat KL, atau Johor,” jelasnya.
Azizul Zekri yakni Konsul Malaysia di Pontianak menyampaikan bisnis network ini adalah acara kolaborasi antar agensi wisata di Malaysia dengan agensi di Kalbar.
“Sudah 2 tahun pandemi melanda dunia makanya STB merencanakan semula dengan aktivitas wisata yang terkendala sebelum ini khususnya pada wisata liburan, kesehatan, dan juga edukasi,”pungkasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News