Hatta Keluhkan Bangunan Rumah di Atas Bukit Gunung Sari Singkawang Sebabkan Banjir Makin Parah
Selama ini, lanjut Hatta, dirinya dan warga setempat tidak tahu tentang perizinan dan peruntukan pembangunan di atas bukit tersebut.
Penulis: Rizki Kurnia | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Warga Jalan Gunung Sari, Kelurahan Pasiran Kota Singkawang mengeluhkan bangunan rumah yang berada di atas bukit Gunung Sari.
Menurut penuturan seorang warga setempat, Hatta, rumah yang dibangun di atas bukit Gunung Sari tersebut memperparah banjir yang terjadi di bawah bukit.
"Banjir memang biasa terjadi, namun semenjak ada bangunan itu, bikin banjir semangkin parah, yang sebelumnya hanya di jalan, sekarang sampai masuk ke rumah," ujar Hatta kepada wartawan, Selasa 23 Agustus 2022.
Menurut Hatta, sebelumnya pada Mei 2022 lalu saat bangunan rumah tersebut dibangun, warga sudah membuat pengaduan secara lisan ke Dinas Lingkungan Hidup terkait dampak banjir yang dirasakan warga setempat.
• Tak Masalah Jika BBM Subsidi Naik, Ketua TMWB Singkawang: Stok Harus Stabil
Namun, sampai saat ini, Hatta katakan, tidak ada hasil konkret yang memuaskan warga, bahkan saat ini bangunan tersebut sudah berdiri di atas bukit Gunung Sari.
Selain mengadukan soal dampak lingkungan yang dirasakan warga setempat, mereka mempertanyakan terkait perizinan pembangunan di atas bukit Gunung Sari yang menurutnya masuk dalam kawasan hutan lindung.
Selama ini, lanjut Hatta, dirinya dan warga setempat tidak tahu tentang perizinan dan peruntukan pembangunan di atas bukit tersebut.
"Kami juga tidak tahu, namun jika tidak ada izin dan status tanah yang dibangun belum sama sekali dialih fungsikan dan jelas-jelas masuk zona hutan lindung tentunya akan ada sanksi karena melanggar UU Nomor 32 tentang perambahan dan pengrusakan lingkungan hidup," jelasnya.
Hatta mengatakan, dirinya juga tidak begitu menolak tentang pembangunan di Gunung Sari tersebut, namun pembangunan itu, menurutnya harus sesuai prosedurnya dan harus disertai dengan antisipasi dampak bencana bagi warga sekitar.
"Tolonglah segala prosedurnya jelas dan terdapat rencana serta program antisipasi terhadap dampak bencananya dikemudian hari seperti banjir air bah beserta tanah lumpur kuning yang kami alami sekian kalinya dibeberapa waktu belakangan ini," pintanya.
Belum lagi, lanjutnya, kondisi saluran pembuangan dan parit yang kian hari kian mengecil akibat endapan sendimen yang mengakibatkan pembuangan air tidak lancar, sehingga mengakibatkan luapan air yang deras juga membahayakan.
"Harapan kami, ada atensi pihak-pihak dinas terkait, dewan serta jajaran Pemkot Kota Singkawang dan mudah-mudahan hal ini menjadi perhatian sehingga dapat memberikan solusi antisipasi kedepannya," harapnya. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News