Rencana Sintang Expo dalam Stadion Baning Tuai Protes, Pelaksana Ajak Duduk Bersama
Ini merusak namanya. Dan sebagai pemilik club yang terdaftar di PSSI Sintang, Kami tidak setuju dengan rencana itu,
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Rencana penggunaan lapangan stadion baning untuk kegiatan Sintang Expo 2022 menuai protes dari Santosa.
Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Santosa menilai sebaiknya lokasi kegiatan dialihkan di halaman luar stadion. Alasannya, agar tidak merusak lapangan sepak bola.
"Ini merusak namanya. Dan sebagai pemilik club yang terdaftar di PSSI Sintang, Kami tidak setuju dengan rencana itu," kata Santosa , Selasa 9 Agustus 2022.
Kegiatan Sintang Expo rencananya digelar pada 27 Agustus sampai dengan 3 September 2022.
Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi & UKM Kabupaten Sintang, sudah melakukan audensi menyampaikan pemaparan konsep Sintang Expo 2022 yang bekerjasama dengan Trimediatama Digital kepada Bupati Sintang, Jarot Winarno. Jarot pun menyetujui konsep tersebut.
Total ada 236 stand yang bakal disiapkan untuk ajang promosi bagi pemerintah, BUMN, BUMD, perusahaan swasta, otomotif, UMKM, pariwisata, budaya, kuliner, permainan, hingga pedagang pedagang kaki lima. Seluruh stand, rencanaya akan berada di dalam stadion.
"Sebagai pecinta sepakbola di kabupaten sintang, saya tidak setuju dengan pengunaan Lapangan Sepakbola di stadion baning untuk kegiatan Sintang expo 2022," jelas Santosa.
Pengurus PSSI Provinsi Kalbar tersebut menilai, lapangan sepak bola memang fasilitas publik buat olahraga. Namun, bukan fasilitas komersil. "Harus bisa membedakan. Jangan aneh- aneh lah mau buat masalah dikemudian hari. Kami merawat lapangan selama ini. Kasian anak anak kita. Ingat itu fasilitas olah raga," jelasnya.
Santosa menyarankan supaya panitia memindahkan lokasi kegiatan Sintang Expo 2022. Dia menyarankan supaya bisa pindah ke halaman luar stadion seperti tahun-tahun sebelumnya atau di tempat lain seperti eks lapter susilo.
"Panitia carilah tempat lain yang memang sesuai peruntukannya. Lapter kan ada bisa digunakan, kok. Dan perlu mereka ketahui merawat lapangan itu tidak murah biayanya. Dan memerlukan waktu yang lama. Kasihani lah kami pecinta olah raga. Harus menunggu lama lagi buat bisa latihan dan berolah raga hanya karna perbuatan kalian yang tidak memikirkan efeknya," tegas Santosa.
Ajak Duduk Bersama
Direktur Trimediatama Digital, Rendy Harya mengajak semua pihak untuk duduk bersama membahas persoalan ini.
Sedari awal, Rendy bersama Disperindagkop sebagai leading sektor sudah menjalin koordinasi dengan sejumlah pihak mengenai penggunaan area stadion baning. Baik Disporapar, PSSI, maupun Bupati Sintang, Jarot Winarno.
"Intinya semuanya ini harus duduk bersama. Ini event sintang, anak lokal yang berbuat, jadi harus didukung. Ini juga kita tidak bisa satu suara saja, mari duduk bersama. Kami sudah ketemu dispora, PSSI sintang, memang masih dikonsultasikan (soal tempat) Kami pun menunggu surat keluar dari dispora. Tapi pada dasarnya pak bupati sudah ACC, surat rekomendasi juga sudah keluar" kata Rendy.
Sejak menyusun konsep Sintang Expo, Rendy dan tim sudah mempertimbangkan sejumlah faktor, termasuk penggunaan dalam stadion baning.
"Kita tahu memang ada faktor kerusakan, tapi kan kami lagi bicara meminimalisir kerusakan. Kami paham kekhawatiran jika ada bangunan stand bakal ada paku. Sedangkan stand nanti kita pakai yang portabel, tinggal letak. Ndak ada sistem bangunan. Tentu nanti akan kita jelaskan kalau duduk bersama. Mudah mudahan ada solusi terbaik dari pemda," kata Rendy .