Piala Dunia
Profil Tim Piala Dunia 2022: Timnas Uruguay "Cerita Trofi Piala Dunia Pertama Hingga Darwin Nunez"
Timnas Urugay adalah negara yang pertama kali menjuarai Piala Dunia yang diselenggarakan tahun 1930.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Timnas Urugay adalah negara yang pertama kali menjuarai Piala Dunia yang diselenggarakan tahun 1930.
Pada waktu itu Uraguay bertindak sebagai tuan rumah yang diselenggarakan pada 13 sampai 30 Juli 1930.
Sejauh ini Timnas Uruguay selalu menjadi pesaing ketat di Piala Dunia tim yang tercatat dua kali menjuarai piala dunia ini juga mempunyai beberapa pemain bintang.
Ada Diego Godin, kemudian Luis Suarez dan terbaru pemain muda yang diprediksikan bersinar di Piala Dunia Qatar 2022 adalah Darwin Nunez .
Darwin Nunez menarik perhatian publik ketika ia baru saja direkut oleh Liverpool.
• Liverpool vs Manchester City, Pertemuan Darwin Nunez & Erling Haaland Calon Rivalitas Liga Inggris
Siapa yang bisa menyangka sosok orang dari keluarga tak berada bisa beraksi di pentas terakbar di Planet Bumi seperti Piala Dunia 2022 Qatar?
Darwin Nunez bisa menjadi contoh dari sedikit orang miskin dan bermain untuk negaranya, Uruguay, di Piala Dunia 2022.
Darwin Nunez berkesempatan besar menjadi striker andalan Uruguay, menggantikan Luis Suarez atau Edinson Cavani yang sudah uzur.
Usianya yang baru 23 tahun pada ajang empat tahunan nanti memberikannya kans tampil. Tentu dengan catatan dia tidak mengalami cedera atau tindakan indisipliner lainnya.
Jika fakta Nunez tampil, kondisi ini akan menjadi cerita tersendiri. Sebab, striker mahal Liverpool bukan berasal dari keluarga berada.
• Piala Dunia 2022, Kembali Berlaganya Timnas Kanada Setelah Terakhir Kali Main Tahun 1986
Namun, batasan finansial tidak membuat dirinya dan orang di belakangnya patah arang.
Darwin Nunez "Si Miskin" Nunez hidup serba kekurangan dan sempat merasakan bagaimana sulit untuk makan.
Orang tua Nunez sendiri merupakan pekerja kasar yang harus banting tulang seharian untuk mendapatkan uang.
Baca juga: Luis Suarez Diajak Pulang Kampung sama Presiden Nacional
Ayahnya adalah seorang kuli bangunan yang bekerja di konstruksi, sementara ibunya bekerja dengan menjual botol bekas.