Doa Katolik
Renungan Katolik Sabtu 30 Juli 2022 Hari Minggu Biasa XVII Lengkap Bacaan Injil dan Mazmur Tanggapan
Bacaan 1 diambil dari Yer. 26:11-16,24 dan bacaan injil diambil dari Mat. 14:1-12. Sementara mazmur tanggapan: 69:15-16,30-31,33-34.
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Bacaan Renungan Katolik Sabtu 30 Juli 2022 Hari Minggu Biasa XVII.
Lihat bacaan 1, bacaan injil dan mazmur tanggapan renungan harian katolik 30 Juli 2022.
Bacaan 1 diambil dari Yer. 26:11-16,24 dan bacaan injil diambil dari Mat. 14:1-12.
Sementara mazmur tanggapan: 69:15-16,30-31,33-34 dan bait pengantar injil: Alleluya.
• Renungan Harian Kristen Protestan Sabtu 30 Juli 2022 Bacaan Alkitab Daniel 12 dan Kidung Agung 1-4
Bacaan Pertama: Yer. 26:11-16,24
Setelah Yeremia ditangkap karena nubuat yang disampaikannya, para imam dan para nabi berkata kepada para pemuka dan seluruh rakyat, "Orang ini patut mendapat hukuman mati, sebab ia telah bernubuat tentang kota ini, seperti yang kamu dengar dengan telingamu sendiri."
Tetapi Yeremia berkata kepada segala pemuka dan kepada seluruh rakyat itu, katanya: "Tuhanlah yang telah mengutus aku supaya bernubuat tentang rumah dan kota ini untuk menyampaikan segala perkataan yang telah kamu dengar itu.
Oleh sebab itu, perbaikilah tingkah langkahmu dan perbuatanmu, dan dengarkanlah suara Tuhan, Allahmu, sehingga Tuhan menyesal akan malapetaka yang diancamkan-Nya atas kamu.
Tetapi aku ini, sesungguhnya, aku ada di tanganmu, perbuatlah kepadaku apa yang baik dan benar di matamu.
Hanya ketahuilah sungguh-sungguh, bahwa jika kamu membunuh aku, maka kamu mendatangkan darah orang yang tak bersalah atas kamu dan atas kota ini dan penduduknya, sebab Tuhan benar-benar mengutus aku kepadamu untuk menyampaikan segala perkataan ini kepadamu."
Lalu berkatalah para pemuka dan seluruh rakyat itu kepada imam-imam dan nabi-nabi itu.
"Orang ini tidak patut mendapat hukuman mati, sebab ia telah berbicara kepada kita demi nama Tuhan, Allah kita."
Tetapi Yeremia dilindungi oleh Ahikam bin Safan, sehingga ia tidak diserahkan ke dalam tangan rakyat untuk dibunuh.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm. 69:15-16,30-31,33-34
Ref. Tuhan, sudi dengarkan rintihan umat-Mu.
1. Lepaskanlah aku dari dalam lumpur, supaya jangan aku tenggelam, biarlah aku dilepaskan dari orang-orang yang membenci aku, dan dari air yang dalam!
Janganlah gelombang air menghanyutkan aku, atau tubir menelan aku, atau sumur menutup mulutnya di atasku.
2. Tetapi aku ini tertindas dan kesakitan, keselamatan dari pada-Mu, ya Allah, kiranya melindungi aku!
Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia dengan nyanyian syukur;
3. Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah; kamu yang mencari Allah, biarlah hatimu hidup kembali!
Sebab Tuhan mendengarkan orang-orang miskin, dan tidak memandang hina orang-orang-Nya dalam tahanan.
Bait Pengantar Injil: Alleluya
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Berbahagialah yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan, sebab bagi merekalah Kerajaan Surga.
Bacaan Injil: Mat. 14:1-12
Sekali peristiwa sampailah berita tentang Yesus kepada Herodes, raja wilayah.
Maka ia berkata kepada pegawai-pegawainya, "Inilah Yohanes Pembaptis.
Ia sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam-Nya."
Sebab memang Herodes telah menyuruh menangkap Yohanes, membelenggu dan memenjarakannya, berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus, saudaranya.
Sebab Yohanes pernah menegur Herodes, "Tidak halal engkau mengambil Herodias!"
Herodes ingin membunuhnya, tetapi ia takut kepada orang banyak yang memandang Yohanes sebagai nabi.
Tetapi pada hari ulang tahun Herodes, menarilah puteri Herodias di tengah-tengah mereka dan menyenangkan hati Herodes, sehingga Herodes bersumpah akan memberikan kepadanya apa saja yang dimintanya.
Maka setelah dihasut oleh ibunya, puteri itu berkata, "Berikanlah kepadaku di sini kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam."
Lalu sedihlah hati raja. Tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya, diperintahkannya juga untuk memberikannya.
Disuruhnya orang memenggal kepala Yohanes di penjara, dan membawanya di sebuah talam, lalu diberikan kepada puteri Herodias, dan puteri Herodias membawanya kepada ibunya.
Kemudian datanglah murid-murid Yohanes Pembaptis mengambil jenazah itu dan menguburkannya.
Lalu pergilah mereka memberitahu Yesus.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
• Paus dari Masa ke Masa, Pemimpin Gereja Katolik Roma Tertinggi
Renungan Katolik
Bagi para penjilat, penipu, koruptor, atau orang yang suka selingkuh, kebenaran adalah momok menyeramkan.
Kebenaran bisa menelanjangi kebejatan mereka sehingga mereka mendapat malu atau bahkan harus memberikan pertanggungjawaban hukum.
Tak heran jika tidak semua orang suka dan menghendaki kebenaran.
Di sisi lain, mengungkapkan kebenaran merupakan tindakan penuh risiko dan membutuhkan keberanian luar biasa, sebab akan menghadapi perlawanan dan mereka yang menginginkan perilaku jahatnya tertutup rapat-rapat.
Dalam bacaan pertama, Yeremia memilih risiko tersebut.
la tidak takut karena jalan hidupnya lurus dan benar.
Ia merdeka, karena tak punya kebusukan apa pun yang perlu disembunyikan.
Terlebih, ia hanya menjalankan misi Allah: “Tuhan benar-benar mengutus aku kepadamu untuk menyampaikan segala perkataan ini kepadamu” (ay. 15).
Serupa dengan Yeremia, Yohanes Pembaptis adalah orang merdeka karena jalan hidupnya lurus.
Karena itu, ia tidak punya beban ketika harus mengungkapkan kebenaran mengenai kebejatan Raja Herodes dan Herodias.
Tentu saja mereka berdua tidak ingin mendengar kebenaran yang disampaikan Yohanes, sebab kebenaran itu tidak hanya menelanjangi kebejatan mereka, tetapi juga mengancam reputasi mereka sebagai tokoh publik.
Maka, mereka pun berusaha membunuhnya.
Bagi orang baik, kebenaran itu memang memerdekakan, tetapi bagi orang jahat kebenaran itu menakutkan.
Kebenaran perlu diungkapkan demi kebaikan banyak orang walau penuh risiko agar kejahatan tidak terjadi berulang-ulang hingga berevolusi menjadi kebenaran.
Tuhan, bantulah kami menjadi orang yang berani menyuarakan kebenaran. Amin.
Sumber: adiutami.com
(*)
[Update informasi seputar Katolik]
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News