Vaksin PMK Buatan Asli Indonesia Sudah Siap Digunakan Mulai Agustus 2022

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kabar terbaru, pemerintah menyatakan vaksin PMK buatan asli Indonesia akan siap digunakan mulai Agustus 2022 ini.

Sebagaimana diketahui, wabah Penyakit Mulut Kuku atau PMK yang menyerang hewan ternak hingga kini masih belum berakhir.

Kondisi ini tentunya menjadi keresahan tersendiri bagi peternak.

Untuk itu pemerintah terus berupaya mengatasi wabah ini agar segera berakhir.

Mengutip Kontan.co.id, Koordinator Substansi Zoonosis, Direktoriat Kesehatan Masyarakat Veteriner Kementerian Pertanian (Kementan), Tjahjani Widiastuti memberikan kabar terbaru terkait Vaksin PMK Buatan Indonesia.

• Cegah PMK, Tim Aman Nusa II Polsek Pulau Maya Karimata Sambangi dan Beri Imbauan Pemilik Ternak

Pihaknya saat ini diketahui tengah menyiapkan produksi vaksin PMK buatan Indonesia di pusat veteriner fatma (Pusvetma).

Jika tidak ada kendala, vaksin ini akan siap pada minggu keempat di bulan Agustus 2022.

“Mulai Agustus Minggu ke empat vaksin PMK buatan Indonesia sudah bisa digunakan,” kata Thahjani, Rabu 27 Juli 2022.

Menurut Tjahjani, pembuatan vaksin PMK ini memerlukan proses waktu yang cukup dikarenakan banyak faktor.

Beberapa faktornya karena bahan dasar pembuatan vaksin PMK ini harus terlebih dahulu pesan di negara lain, sehingga memakan waktu tunggu.

Selanjutnya, karena Indonesia sudah lama tidak pernah memproduksi vaksin PMK sehingga peralatan produksi vaksin yang ada di pusvetma membutuhkan revitalisasi hingga pembersihan.

“Oleh karenanya pembuatan vaksin ini tidak dapat langsung siap

Masih memerlukan waktu dan siapnya masih minggu ke empat Agustus, karena harus melalui beberapa proses,” terang Thahjani.

Baca juga: 30 Ribu Dosis Vaksin PMK Tiba di Pontianak

Namun, Thahjani tidak dapat memastikan berapa banyak vaksin yang akan siap didistribusikan pada Agustus mendatang.

Pasalnya beberapa komponen bahan dasar vaksin masih dalam pemesanan.

Sementara berdasarkan data Kementan per Rabu 27 Juli 2022, hewan ternak yang menerima vaksinasi PMK telah mencapai 704.438 ekor.

Adapun, sebaran wabah telah mencapai 22 provinsi dan 268 kabupaten/kota dengan total kasus 430.171 ekor.

(*)

.

.

.

.