Info BMKG
Prakiraan Cuaca Selasa 26 Juli 2022, Kalbar dan 22 Wilayah Lainnya Berpotensi Hujan Lebat dan Petir
Menurut prakiraan BMKG untuk wilayah Kalimantan Barat berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Berikut Info BMKG prakiraan Cuaca di wilayah Kalimantan Barat (Kalbar) dan wilayah lainnya di Indonesia untuk hari Selasa, 26 Juli 2022, yang dikutip dari laman bmkg.go.id.
Menurut prakiraan BMKG untuk wilayah Kalimantan Barat berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang.
Selain itu sebanyak 22 wilayah di Indonesia yang berpotensi hujan lebat dan petir.
Adapun 22 wilayah tersebut di antaranya, Aceh, Riau, Lampung, Jawa Barat, Gorontalo, Maluku dan Papua.
Berikut peringatan dini cuaca ekstrem Selasa, 26 Juli 2022 dikutip dari Bmkg.go.id:
• INFO Gempa Terkini! Berkekuatan Magnitudo 3.7 Guncang Wilayah Laut Kuta Selatan Bali
Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang :
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Kep. Riau
- Sumatera Selatan
- Kep. Bangka Belitung
- Lampung
- Jawa Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Selatan
- Gorontalo
• Peringatan Dini BMKG Kalteng, Cuaca Palangkaraya Hari Ini 25 Juli 2022 & Cuaca Palangkaraya Besok
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua
Wilayah yang berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang :
- Sulawesi Utara
- Papua Barat
• INFO Gempa Terkini Minggu 24 Juli 2022, Berkekuatan Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Ternate
Wilayah yang berpotensi angin kencang :
- Jawa Timur
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
Dikutip dari bmkg.go.id, sirkulasi siklonik berada di Selat Makassar yang membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di Selat Makassar.
Sementara daerah konvergensi lainnya terpantau memanjang di Samudra Hindia barat Sumatra dan barat daya Banten, di Laut China Selatan, dari Kalimantan Barat hingga Laut China Selatan.
Kemudian dari Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Utara, di Kalimantan Selatan, dari Laut Banda hingga Sulawesi bagian tengah, di Filipina bagian selatan, di Laut Maluku, di Maluku, di Papua Barat, di Papua, di Perairan utara Papua, dan di Samudra Pasifik utara Maluku Utara - Papua.
Daerah pertemuan angin (konfluensi) di Sumatra Utara, di Sumatra Barat, di Sulawesi Tengah, di Laut Sulawesi, di Laut Sulu, di Maluku Utara, dan Samudra Pasifik utara Papua Barat.
Kondisi ini mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut. (*)