Hari Anak Nasional, Polresta Pontianak Ajak 40 Anak Dari Yayasan Peduli Anak Yatim Bermain di Mall
Dengan sabar personel dari Polresta Pontianak mendampingi seluruh anak - anak itu untuk mencoba berbagai game permainan di pusat perbelanjaan itu.
Penulis: Ferryanto | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Senyum dan tawa bahagia terlihat jelas dari 40 anak yang berasal dari Yayasan Peduli Anak Yatim dan Dhuafa Fastabiqul Khoirot Pontianak Utara saat bermain di pusat permainan Ayani Mega Mall Pontianak pada program yang dilaksanakan Polresta Pontianak dalam rangka Hari Anak Nasional, Minggu 24 Juli 2022.
Satu persatu wahana permainan di pusat permainan Ayani Mega Mall itu dicoba oleh anak - anak, wajah mereka pun terlihat sangat bahagia.
Berbagai permainan seru mereka coba, wajah riang gembira nampak jelas setiap kali anak - anak itu mencoba permainan baru.
Dengan sabar personel dari Polresta Pontianak mendampingi seluruh anak - anak itu untuk mencoba berbagai game permainan di pusat perbelanjaan itu.
• Hizbul Khofi Pontianak Gelar Tabligh Akbar dan Parwasal Bersholawat
Selain mengajak anak - anak itu bermain di pusat permainan Ayani Mega Mall, Personel dari Polresta Pontianak juga mengajak anak - anak itu menonton film di Bioskop yang berada di Lantai 4 Mall yang berada di jalan Jendral Ahmad Yani Pontianak.
Agus (14) Satu diantara anak yang ikut pada kegiatan ini menyampaikan bahwa ini merupakan pertama kalinya dirinya masuk dan bermain di Pusat Permainan seperti ini.
Pada Pengalaman pertamanya ini ia mengatakan sudah mencoba hampir seluruh permainan yang ada di pusat permainan ini.
",Saya berasal dari Kecamatan Sungai Ambawang, baru ini main seperti ini,"tuturnya yang bercita - cita ingin menjadi polisi.
Kemudian, H. Musdi Ketua Yayasan Peduli Anak Yatim dan Dhuafa Fastabiqul Khoirot Pontianak Utara sangat mengapresiasi program yang dilaksanakan Polresta Pontianak dalam rangka Hari Anak Nasional.
Ia menyampaikan, bahwa program seperti ini sangat bermanfaat bagi anak didiknya untuk melepas penat dan jenuh.
Refreshing seperti ini dirasanya sangat diperlukan bagi tumbuh kembang sang anak agar dapat kembali belajar dengan semangat nantinya, namun karena berbagai keterbatasan maka anak didiknya jarang mendapatkan kesempatan seperti ini.
Dengan kegiatan ini ia berharap anak didiknya tidak Yatim dua kali, hanya cukup Yatim orang tuanya tidak Yatim ilmu dan Akhlak.
"Walaupun anak didik kami tidak memiliki ayah ibu, namun dengan adanya pihak - pihak yang peduli seperti ini menjadi contoh teladan Meraka akan semangat dalam belajar dan mengapai cita - citanya,"tuturnya.
Ia menerangkan bahwa terkait tanggung jawab terhadap anak yatim dan yatim piatu adalah kewajiban bersama.
"Seperti yang disampaikan Nabi Muhammad Rasulullah SAW mengatakan bahwa orang yang cinta dan senang kepada anak yatim nanti dekatnya seperti jari telunjuk dan jari tengah di Surganya Allah,"ujarnya.