Sutarmidji Sebut Kalbar Mampu Surplus Dalam Hal Produksi Beras
Ketahanan pangan Kalbar cukup baik hal karena Kalbar mampu meningkatkan produksi hasil pertanian
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menyampaikan kabar baik tentang produksi pangan di Kalbar.
Sutarmidji menyebut di tengah krisis pangan yang menjadi perbincangan para pakar saat ini, Kalbar mampu surplus dalam hal produksi beras.
Hingga hari ini ketahanan pangan Kalbar cukup baik hal karena Kalbar mampu meningkatkan produksi hasil pertanian.
"Ketahanan pangan kita cukup baik, karena produksi beras kita bisa surplus"
"Beras sudah jarang menjadi penyumbang inflasi, itu artinya barang cukup tersedia" ucap Sutarmidji saat diwawancarai, Tribun Pontianak.
Meskipun ketahanan pangan Kalbar sangat baik hingga hari ini, Sutarmidji menyampaikan ada hal yang harus diwanti-wanti terkait kebutuhan pokok masyarakat lainnya.
Khsusnya komoditi gula, selama ini Kalbar tergantung dengan pasokan daerah lain.
Kalbar tak punya produksi gula sendiri.
Sehingga sangat menggantungkan diri dengan pasokan daerah lain.
Selama ini gula di Kalbar dipasok dari Lampung.
"Kalbar sangat tergantung dari pasokan luar Kalbar seperti Lampung dan produksi gula dalam negeri masih belum mencukupi sehingga Kalbar harus mencari sumber pasokan lain untuk gula," tambah Sutarmidji.
Kebutuhan gula Kalbar sebulan mencapai 10.288 ton atau 130 ribu ton pertahun dan semua dipasok dari luar Kalbar.
Ia menegaskan perlu adanya sumber pasokan lain untuk mencukupi kebutuhan gula di Kalbar.
Jangan sampai kelangkaan gula terjadi lagi seperti tahun 2021 lalu sehingga harganya di Kalbar bisa mencapai diatas Rp20 ribu per kilogram.
"Saya berupaya untuk menjaga ketersediaan gula di Kalbar jangn sampai terjadi kelangkaan seperti tahun lalu yang buat harga menjadi tinggi"
"Untuk itu harus ada kelonggaran bagi Kalbar untuk menjalin hubungan dagang langsung dengan negara tetangga," ujar Sutarmidji.
• Potensi Ciptakan Lumbung Padi di Wilayah Kalimantan Barat Guna Swasembada Pangan
Tak hanya gula, berbagai kebutuhan pokok lainnya harus dijamin ketersediaan nya jangan sampai terjadi kelangkaan.
Oleh karena itu, ia menilai adanya hubungan kerjasama Kalbar dengan negara tetangga sangat membantu guna menjamin ketersediaan bahan pangan lain selain beras, seperti gula.
"Jangan sudah langka seperti minyak goreng baru kalang kabut. Saya tidak mau ada kelangkaan kebutuhan sehari-hari untuk masyarakat," pungkasnya.
Panen Raya Padi Varietas Inpari 36 dan 37
Wakil Bupati Sambas, Fahrur Rofi mengatakan benih padi varietasi Inpari 36 dan 37 diterapkan di Kabupaten Sambas memiliki banyak kelebihan diantaranya masa panen cepat dan hasil yang memuaskan, Rabu 20 Juli 2022.
"Benih padi VUB Inpari 36 dan 37 tersebut, berdasarkan informasi dari BPTP Kalbar adalah benih yang tahan terhadap penyakit tungro. Saat ini petani di demplot Desa Singaraya, Kecamatan Semparuk sedang mengembangkan benih tersebut untuk hasil yang lebih maksimal," katanya.
Sebelumnya, Wakil Bupati Sambas Fahrur Rofi melakukan panen raya padi Varietas Inpari 37 milik Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Fajar Sejahtera di Desa Singaraya, Kecamatan Semparuk, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Senin 18 Juli 2022.
Panen juga diikuti Dandim 1208 Sambas, Letkol Inf Dadang Armada Sari, S.I.P., Wakil Ketua III DPRD Sambas, Suriadi, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Sambas, Musanif, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalbar, Camat Semparuk, Slamet Riadi, Camat Pemangkat, Forkopimcam Kecamatan Semparuk, Penyuluh petani dan petani Kecamatan Semparuk.
Pada kesempatan itu, Wakil Bupati Sambas secara simbolis melakukan panen pertama bersama Dandim 1208-Sambas dengan menggunakan mesin modern combin.
• Kodim Sintang Siapkan 3 Titik Lahan untuk Ditanami Jagung dan Padi
Wakil Bupati Sambas, Farur Rofi mengatakan benih padi Varietasi Inpari 36 dan 37 untuk meningkatkan ketahanan padi terhadap hama penyakit.
Namun setelah diaplikasikan di Kabupaten Sambas, kata dia, memiliki banyak kelebihan, salah satunya masa panen sangat cepat dan hasilnya memuaskan.
"Benih padi VUB Inpari 36 dan 37 tersebut, berdasarkan informasi dari BPTP Kalbar adalah benih yang tahan terhadap penyakit tungro. Saat ini petani di demplot Desa Singaraya, Kecamatan Semparuk sedang mengembangkan benih tersebut untuk hasil yang lebih maksimal," katanya.