Wanita Wajib Tahu! Inilah Perbedaan Mandi Wajib Setelah Haid dan Mandi Junub
Namun ada beberapa pertanyaan yang membuat wanita ragu bagaimana perbedaan mandi besar setelah haid dengan mandi junub.
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Maudy Asri Gita Utami
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Mandi junub atau mandi wajib diharuskan bagi umat Islam setelah berhubungan badan atau bagi perempuan yang menyelesaikan masa haidnya.
Umat Islam harus melakukan mandi wajib setelah berhadats besar agar kembali suci.
Namun ada beberapa pertanyaan yang membuat wanita ragu bagaimana perbedaan mandi besar setelah haid dengan mandi junub.
Mengulas lebih jauh, dikutip dari muslimafiyah.com, yang dinaungi Ustadz dr. Raehanul Bahraen, M.Sc., Sp. PK, Alumnus Ma'had Al Ilmi Yogyakarta, inilah perbedannya.
• Doa Mandi Wajib Laki-laki , Baca Ini Jika Mimpi Basah atau Selesai Berhubungan Intim Suami Istri
TEMA
Wanita Perlu Tahu : Perbedaan Mandi Besar Setelah Haid dan Mandi Junub
[Rubrik: Tanya Jawab]
Pertanyaan :
Apa perbedaan mandi junub dan mandi besar setelah haid?
Jawaban :
Mandi junub/janabah biasanya dilakukan setelah berhubungan badan pada suami istri, sedangkan mandi besar karena haid dilakukan setelah masa haid selesai. Keduanya hukumnya wajib.
Adapun tata caranya secara umum sama, sejak awal hingga akhir. Yang membedakan adalah pada mandi besar setelah haid diwajibkan bagi para wanita untuk melepaskan jalinan rambutnya jika jalinan tersebut bisa menghalangi air sampai ke kulit kepalanya, lalu ketika membersihkan kepalanya dia menekan-nekan kepalanya supaya air tersebut lebih meresap ke dalam hingga merata mengenai dasar kulit kepala dan dianjurkan untuk membersihkannya dengan memakai pembersih seperti sabun atau shampoo di zaman sekarang.
Sedangkan pada mandi janabah yang dilakukan setelah berhubungan badan, seorang wanita tidak wajib melepaskan jalinan rambutnya karena akan sangat merepotkannya jika dilakukan berulang kali. Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha. Ia mengatakan,
قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّى امْرَأَةٌ أَشُدُّ ضَفْرَ رَأْسِى فَأَنْقُضُهُ لِغُسْلِ الْجَنَابَةِ قَالَ « لاَ إِنَّمَا يَكْفِيكِ أَنْ تَحْثِى عَلَى رَأْسِكِ ثَلاَثَ حَثَيَاتٍ ثُمَّ تُفِيضِينَ عَلَيْكِ الْمَاءَ فَتَطْهُرِينَ ».
Aku berkata: “Wahai Rasulullah, aku adalah seorang wanita, aku menguatkan jalinan rambutku (kepang), maka apakah aku harus menguraikannya ketika mandi junub?” Beliau bersabda: “Jangan (kamu buka). Cukuplah kamu mengguyur air pada kepalamu tiga kali, kemudian guyurlah yang lainnya dengan air, maka kamu telah suci.” (HR. Muslim no. 330)
• Apakah Boleh Puasa Sebelum Mandi Wajib Setelah Haid ? Simak Ulasan Berikut
Sedangkan mandi besar setelah haid umumnya hanya dilakukan sebulan sekali, tidak akan merepotkannya. Berbeda dengan mandi janabah setelah berhubungan yang bisa dilakukan berulang kali.
Terutama pengantin baru yang bisa jadi lebih sering mandi sehingga akan sangat merepotkannya jika harus mengurai ikatan rambutnya setiap kali dia mandi.
(*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News