Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen Protestan Kamis 21 Juli 2022 Bacaan Alkitab Amsal 10:22-24 dan Amsal 6-10
Naas Renungan harian Kristen Protestan Berbunyi "Berkat TUHANlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.”.
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Bacaan Renungan harian Kristen Protestan Kamis 21 Juli 2022.
Bacaan Alkitab Renungan harian Kristen Protestan diambil dari Amsal 10:22-24 dan Amsal 6-10.
Nas Renungan harian Kristen Protestan diambil dari bacaan Amsal 10:22.
Berbunyi "Berkat TUHANlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.”.
• Renungan Harian Kristen Protestan Rabu 20 Juli 2022 Bacaan Alkitab Kisah Para Rasul 16:23-33 & Amsal
Bacaan Alkitab Amsal 10:22-24
10:22
Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.
10:23
Berlaku cemar adalah kegemaran orang bebal, sebagaimana melakukan hikmat bagi orang yang pandai.
10:24
Apa yang menggentarkan orang fasik, itulah yang akan menimpa dia, tetapi keinginan orang benar akan diluluskan.
Bacaan Alkitab Amsal 6-10
Berbagai-bagai nasihat
6:6
Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak:
6:7
biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya,
6:8
ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen.
6:9
Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu?
6:10
"Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring"
Renungan harian Kristen Protestan
Bagian kita bekerja keras dan rajin supaya melaluinya berkat Tuhan dialirkan
Membaca nas renungan hari ini, apa hal pertama yang terlintas di benak kita?
Dahulu saya sempat keliru memahami ayat ini, dengan menganggap, "Saya tak perlu rajin dan bekerja keras, toh katanya susah payah tidak menambah berkat yang telah Tuhan sediakan bagi saya."
Namun, setelah semakin memahami kebenaran firman, saya mendapati bahwa pengertian tadi keliru, karena berkat Tuhan tak dapat dilepaskan dari kerajinan dan kerja keras.
Hal utama yang perlu kita pahami dari perkataan Amsal ini adalah "berkat Tuhan" sebagai penentu kondisi ekonomi seseorang.
Namun, faktor penentu ini tidak lantas menghilangkan kewajiban untuk bekerja keras dan pentingnya ketekunan dalam bekerja.
Dalam kata "berkat Tuhan" juga berarti kita perlu berhati-hati, karena tidak semua upaya atau kerja keras kita pasti diberkati, terutama jika hal itu tidak berkenan di hati-Nya.
Frasa "susah payah tidak akan menambahinya" jika kita baca dalam terjemahan Alkitab Yang Terbuka (AYT) berarti "Dia tidak menambahkan kesusahan padanya".
Artinya, dalam berkat yang Tuhan berikan, tidak akan disertai kesusahan hidup seperti halnya berkat menurut ukuran dunia yang dapat diperoleh dengan segala macam cara.
Jadi, tanpa mengabaikan pentingnya bersusah payah atau bekerja keras, mari letakkan pengharapan kita akan setiap hasil usaha kepada berkat dari tangan Tuhan yang pemurah itu.
Ya, tanpa berkat yang Dia berikan, sekeras apa pun kita berusaha, bisa jadi hasilnya tak hanya membawa pada kekecewaan, tetapi dapat mengarah pada kesia-siaan.
Baca juga: Orang Kudus Katolik 15 Juni Santo Fortunatus Pembawa Surat dari Jemaat Kristen Perdana
Sumber: renungan.harian
(*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News