TBS di Sambas Anjlok 900 Rupiah per Kilogram, Bupati Satono Sampaikan Keluhan Petani ke Mendag
Sebagai kepala daerah saya punya kewajiban untuk berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait permasalahan yang dihadapi di daerah.
Penulis: Imam Maksum | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Bupati Sambas, H Satono, menyampaikan keluhan petani sawit Kabupaten Sambas terkait anjloknya harga tandan buah segar ( TBS ) kepada Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan di Jakarta, Minggu 17 Juli 2022 kemarin.
Bupati Satono mengatakan, sebelum berangkat ke Jakarta dalam rangka Munas Asosiasi Kabupaten Penghasil Sawit Indoensia (AKPSI) ke-I, dia telah mendengar berbagai macam keluhan para petani sawit.
Dia paham betul situasi yang dihadapi petani sawit mandiri, karena dirinya juga anak petani.
"Karena banyak petani sawit mandiri yang mengeluhkan harga TBS turun drastis, saya juga sudah mengetahui hal itu dari berita-berita dan informasi lainnya. Saya paham betul bahwa situasi tersebut menyulitkan petani sawit mandiri di Kabupaten Sambas," katanya.
Satono mengatakan, saat ini harga TBS di Kabupaten Sambas sudah turun drastis dibandingkan dua bulan yang lalu. Lebih parahnya lagi, petani sawit mandiri hanya dapat menjual TBS dengan harga Rp.800 sampai Rp.1.200 saja kepada penampung.
• Sipni Sebut Jemaah Haji Asal Sambas Semuanya Sehat, Ini Jadwal Tiba di Tanah Air
"Dua bulan lalu harga TBS di atas Rp.3000, semua petani sawit mandiri di Kabupaten Sambas merasa senang, ekonomi mereka naik seketika. Banyak yang membangun rumah, membeli kendaraan baru hingga perabotan baru. Sekarang tiba-tiba harga tidak sampai Rp.1000, tentu mereka menjerit-jerit," katanya.
Satono mengatakan, aspirasi yang dia sampaikan langsung kepada Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan adalah terkait bagaimana pemerintah mengatur regulasi tentang persawitan dari hulu hingga ke hilir. Dia juga mendorong Kementerian Perdagangan agar membuka pintu ekspor CPO seluas-luasnya.
"Sebagai kepala daerah saya punya kewajiban untuk berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait permasalahan yang dihadapi di daerah. Saya berkomitmen kuat untuk memperjuangkan nasib para petani sawit mandiri di Kabupaten Sambas, mudah-mudahan aspirasi yang disampaikan segera ditindaklanjuti," pungkasnya. (*)
Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News