Doa Katolik
Renungan Katolik Selasa 12 Juli 2022 Hari Minggu Biasa XV Lengkap Bacaan Injil dan Mazmur Tanggapan
Bacaan 1 diambil dari Yes. 7:1-9 dan bacaan injil diambil dari Mat. 11:20-24. Sementara mazmur tanggapan: 48:2-3a,3b-4,5-6,7-8.
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Bacaan Renungan Katolik Selasa 12 Juli 2022 Hari Minggu Biasa XV.
Lihat bacaan 1, bacaan injil dan mazmur tanggapan renungan harian katolik 12 Juli 2022.
Bacaan 1 diambil dari Yes. 7:1-9 dan bacaan injil diambil dari Mat. 11:20-24.
Sementara mazmur tanggapan: 48:2-3a,3b-4,5-6,7-8 dan bait pengantar injil: Alleluya.
• Orang Kudus Katolik 8 Juli Santo Paus Adrianus III Paus ke-109
Bacaan I: Yes. 7:1-9
Dalam zaman Ahas bin Yotam bin Uzia, raja Yehuda, maka Rezin, raja Aram, dengan Pekah bin Remalya, raja Israel, maju ke Yerusalem untuk berperang melawan kota itu.
Namun mereka tidak dapat mengalahkannya.
Lalu diberitahukanlah kepada keluarga Daud, “Aram telah berkemah di wilayah Efraim.”
Maka hati Ahas dan hati rakyatnya gemetar ketakutan seperti pohon-pohon hutan bergoyang ditiup angin.
Bersabdalah Tuhan kepada Yesaya, “Baiklah engkau keluar menemui Ahas, engkau dan Syear Yasyub, anakmu laki-laki, ke ujung saluran kolam atas, ke jalan raya pada Padang Tukang Penatu, dan katakanlah kepadanya.
“Teguhkanlah hatimu dan tinggallah tenang; janganlah takut dan janganlah hatimu kecut karena kedua puntung kayu api yang berasap ini, yaitu kepanasan amarah Rezin dari Aram dan anak Remalya.
Sebab Aram dan Efraim dengan anak Remalya telah merancang yang jahat atasmu, dengan berkata: Marilah kita maju menyerang Yehuda dan menakut-nakutinya serta merebutnya.
Lalu kita mengangkat anak Tabeel sebagai raja di tengah-tengahnya.
Beginilah sabda Tuhan Allah, ‘Hal itu tidak akan sampai terjadi, sebab ibu kota Aram ialah Damsyik, dan kepala Damsyik ialah Rezin.
Ibu Kota Efraim ialah Samaria, dan kepala Samaria ialah anak Remalya.
Dalam enam puluh lima tahun Efraim akan pecah, tidak menjadi bangsa lagi.
Jika kalian tidak percaya, niscaya kalian tidak teguh jaya.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm. 48:2-3a,3b-4,5-6,7-8
Ref. Allah menegakkan kota-Nya untuk selama-lamanya.
1. Agunglah Tuhan dan sangat terpuji di kota Allah kita! Gunung-Nya yang kudus, yang menjulang permai, adalah kegirangan bagi seluruh bumi.
2. Gunung Sion, pusat kawasan utara, itulah kota Raja Agung. Dalam puri-purinya Allah memperkenalkan diri sebagai benteng.
3. Lihat, raja-raja datang bersekutu, dan maju serentak menyerang. Demi melihat kota itu, mereka tercengang-cengang, kacau-balau, lalu lari kebingungan.
4. Kegentaran menimpa mereka di sana; mereka mengerang seperti perempuan yang hendak melahirkan. Tak ubahnya seperti angin timur yang menghancurkan kapal-kapal Tarsis.
Bait Pengantar Injil: Alleluya
Ref. Alleluya, alleluya
Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah sabda Tuhan.
Bacaan Injil: Mat. 11:20-24
Sekali peristiwa Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat meskipun di sana Ia melakukan paling banyak mukjizat.
Ia berkata, “Celakalah engkau, Khorazim! Celakalah engkau, Betsaida!
Karena jika di Tirus dan Sidon terjadi mukjizat-mukjizat yang telah Kulakukan di tengah-tengahmu, pasti sudah lama mereka bertobat dan berkabung.
Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Pada hari penghakiman tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan daripada tanggunganmu.’
Dan engkau, Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit?
Tidak! Engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati!
Karena jika di Sodom terjadi mukjizat-mukjizat yang telah terjadi di tengah-tengahmu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini.
Maka Aku berkata kepadamu, ‘Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan daripada tanggunganmu’.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
• Orang Kudus Katolik Rabu 6 Juli 2022 Santa Maria Goretti, Santo Santa Pelindung
Renungan Katolik
Ada beragam cara mengingatkan dan membawa seseorang yang telah melakukan kesalahan untuk berbenah diri dan kembali di jalan yang benar.
Ada yang cukup diberitahu secara halus. Ada yang perlu diajak bicara secara personal.
Ada yang perlu ditegur secara tegas dan butuh ditunjukkan kesalahannya.
Ada pula yang sedemikian degil dan keras kepala sehingga agar sadar akan kesalahannya dan mau berubah dibutuhkan kecaman atau bahkan diancam dengan hukuman tertentu.
Yang terakhir inilah yang dilakukan oleh Yesus terhadap penduduk kota Betsaida dan Khorazim yang meski telah diberi tanda dalam rupa mukjizat-mukjizat, tetapi tetap tidak mau bertobat dan berubah.
Kepada mereka, Yesus menggunakan kata-kata yang keras, yaitu ancaman akan hukuman, dengan harapan hal ini akan menjadi suatu shock therapy yang mujarab.
Jika peringatan paling keras telah diberikan tetapi pihak yang bersalah tidak berubah, maka ia harus bertanggung jawab atas pilihan sikapnya tersebut.
Terhadap Raja Ahas yang imannya goyah sehingga mudah “gemetar ketakutan seperti pohon-pohon hutan yang bergoyang ditiup angin” (ay.2), Allah mengutus Yesaya untuk menyampai pesan peneguhan secara halus namun tegas.
Lewat Nabi Yesaya Allah meneguhkan Ahas dan rakyatnya bahwa jika mereka ingin sukses, maka mereka tak bisa mengandalkan kalkulasi dan kekuatan sendiri, namun perlu percaya dan mengikuti nasihat Tuhan.
Tuhan menegaskan “Jika kamu tidak percaya sungguh, kamu tidak akan teguh jaya” (ay.9).
Percayalah dan ikutilah nasihat Tuhan agar usaha dan ikhtiar kita akan tetap teguh jaya.
Pesan ini juga ditujukan untuk kita hari ini.
Ya Allah, bimbinglah kami untuk mendengarkan nasihat-Mu dan percaya pada kuasa sabda-Mu yang menghidupkan. Amin.
Sumber: adiutami.com
(*)
[Update informasi seputar Katolik]
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News