Sambut HUT ke - 391 Kota Sambas, Bupati dan Wakil Bupati Silahturahmi ke Istana Alwatzikhoebillah

Pangeran Ratu M.Tarhan menambahkan bahwa Potensi Sambas sangat besar apabila memang benar-benar dikelola dengan baik demi kemajuan Kabupaten Sambas.

Penulis: Imam Maksum | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Imam Maksum
Bupati dan Wakil Bupati Sambas juga Sekda Kabupaten Sambas berziarah dan silaturahmi ke Istana Al-Watzikhoebillah Kesultanan Sambas, Sabtu 9 Juli 2022. Kunjungan tersebut dalam rangka peringatan hari jadi Kota Sambas ke-391 dan HUT pemindahan ibukota kabupaten Sambas ke-23 Tahun.tribun/imam 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Bupati Sambas H Satono dan Wakil Bupati Sambas Fahrur Rofi melakukan ziarah ke makam Sultan Sambas dan silaturahmi ke Istana Alwatzikhoebillah Kesultanan Sambas, Sabtu 9 Juli 2022.

Agenda tersebut dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun kota Sambas ke -391 Tahun dan HUT pemindahan ibukota Kabupaten Sambas ke-23 Tahun.

Ziarah dan silaturahmi jajaran Pemkab Sambas disambut Kerabat Kesultanan Sambas

Majelis Pemangku Adat Istana Alwatzikoebillah Sambas Uray Reza Fahmi, S.Pd., M.Pd. mengatakan sejarah singkat Kesultanan Sambas, bahwa nama Sambas telah ada di Abad ke 13.

Dia menuturkan, sejarah kerajaan Sambas sangat luas yang merupakan turunan dari Majapahit.

"Pembangunan Jembatan Asam pada tahun 1938 dimana pembangunan jembatan tersebut tidak ada catatan secara resmi terkait pembangunannya dan hanya didapat dari keterangan secara turun menurun, yang membawa Kerajaan Sambas ke tanah Sambas adalah Raja Tengah merupakan Sulthan Sarawak," terang Uray Reza.

Pemkab Sambas Berikan Reward Kepada Nakes Karena Berjuang Lakukan Percepatan Vaksinasi

Uray Reza, mengatakan Pemerintahan Kerajaan Sambas sudah mempunyai 15 kesultanan sampai dengan sekarang di masa Jabatan Pangeran Ratu Muhammad Tarhan.

"Sejarah Kerajaan Sambas mempunyai keturunan dari Negara Brunei Darussalam dimana hari jadi Kota Sambas diambil dari Penobatan Raden Sulaiman putra Raja Tengah sebagai Sulthan Sambas Islam pertama dengan gelar Sulthan Muhammad Tsafiuddin I pada 10 Julhijjah 1040 H bersamaan dengan 9 Juli 1631 M. Sampai sekarang dari pihak Istana Sambas masih akan menggali sejarah Kerajaan Sambas," katanya.(mam)

Di tempat yang sama, dalam sambutannya, Pangeran Ratu M. Tarhan, S.Pd putra mahkota kesultanan Sambas mengatakan, di hari ulang tahun Sambas akan dilaksanakan serangkaian acara untuk memperingati hari jadi kota Sambas yang ke-391 dan Hari Jadi perpindahan ibukota Kabupaten Sambas yang ke-23 pada tahun 2022.

"Dengan adanya serangkaian acara yang akan dilaksanakan di Sambas semoga dapat memberikan pelajaran dan pengetahuan bagi para generasi penerus bahwa hari ini merupakan hari yang bersejarah dan harus diketahui segenap masyarakat yang ada di Kabupaten Sambas," terangnya.

Pangeran Ratu M.Tarhan menambahkan bahwa Potensi Sambas sangat besar apabila memang benar-benar dikelola dengan baik demi kemajuan Kabupaten Sambas.

"Namun jika tidak bersinergi dengan baik maka sangat sulit untuk mencapai tujuan tersebut. Semoga kita semakin solid untuk membangun Sambas menjadi lebih baik dan disegani," tegasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved