Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Protestan Rabu 6 Juli 2022 Bacaan Alkitab Roma 12:9-21 dan Mazmur 67-71

Nas renungan kristen diambil dari bacaan Roma 12:11. Berbunyi "Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan

Philip FONG / AFP
Lilin-lilin yang menyala terlihat selama sebuah moleben (kebaktian doa) untuk perdamaian di Ukraina di Gereja Anglikan-Episkopal Saint Alban di Tokyo pada 6 Maret 2022. Baca renungan harian Kristen Protestan Rabu 6 Juli 2022. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Bacaan Renungan harian Kristen Protestan Rabu 6 Juli 2022.

Bacaan alkitab Renungan harian Kristen diambil dari Roma 12:9-21 dan Mazmur 67-71.

Nas renungan Kristen Protestan diambil dari bacaan Roma 12:11.

Berbunyi "Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan".

Orang Kudus Katolik 15 Juni Santo Fortunatus Pembawa Surat dari Jemaat Kristen Perdana

Bacaan Alkitab Roma 12:9-21

Nasihat untuk hidup dalam kasih

12:9

Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik.

12:10

Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.

12:11

Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

12:12

Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!

12:13

Bantulah dalam kekurangan orang-orang kudus dan usahakanlah dirimu untuk selalu memberikan tumpangan!

12:14

Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk!

12:15

Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis!

12:16

Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai!

12:17

Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang!

12:18

Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!

12:19

Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.

12:20

Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya.

12:21

Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!

Renungan harian Kristen

Ketulusan cinta kita kepada Tuhan tampak melalui kesetiaan kita dalam melayani-NYA.

Bagi sebagian ibu bekerja, pulang kerja bukan berarti saatnya istirahat.

Mereka masih harus memasak, membereskan rumah, juga mengasuh anak.

Bukan karena belum lelah, melainkan cinta terhadap keluarga.

Cinta membuahkan kesadaran akan hakikat sebagai istri dan ibu yang bertanggung jawab.

Melihat tingkah polah anak yang super aktif pun mereka sebut sebagai pengobat lelah.

Sebagai orang Kristen, hakikat diri kita adalah bait, imam, sekaligus persembahan bagi Allah.

Hidup kita adalah sarana menyenangkan hati Allah.

Inilah alasan kita harus mengisi hidup dengan kesalehan.

Bukan sekadar menjauhi dosa, melainkan juga hidup di dalam kasih dan kekudusan, serupa dengan sifat dan kehendak Allah.

Memperbarui budi, sehingga mampu membedakan kebenaran dari kejahatan.

Rajin bekerja, bukan sekadar untuk memperkaya diri.

Melayani Allah, karena kepada-Nyalah kita menghamba.

Selama ini, bagaimanakah perjuangan kita menghidupi hakikat sebagai orang Kristen?

Mungkin kita telah mengusahakan kesalehan. Meninggalkan dosa dan melayani Tuhan.

Namun, sungguhkah semuanya itu kita lakukan atas dasar cinta kepada Tuhan?

Apakah kita melayani Dia dengan sehat, setia, dan efektif?

Berguna untuk membangun jemaat, bukan kebanggaan diri.

Dilakukan dengan penuh kerinduan, bukan kepura-puraan.

Tanpa paksaan, sekaligus tanpa batasan.

Tetap semangat melayani, meski banyak merugi.

Sebab persembahan diri yang murni bagi Tuhan bukanlah umpan untuk mendapat keuntungan, melainkan dengan rela karena cinta demi menyenangkan-Nya.

Apakah Orang Kristen Boleh Menerima Komuni? Bagaimana dengan non Katolik Lainnya?

Sumber: renungan.harian

(*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved