Doa Katolik
Renungan Katolik Minggu 3 Juli 2022 Hari Minggu Biasa XIV Lengkap Bacaan Injil dan Mazmur Tanggapan
Bacaan 1 diambil dari Yes. 66:10-14c, bacaan dua di ambil dari Gal. 6:14-18 dan bacaan injil diambil dari Luk. 10:1-12,17-20.
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Renungan Katolik Minggu 3 Juli 2022 Hari Minggu Biasa XIV.
Lihat bacaan 1, bacaan 2, bacaan injil dan mazmur tanggapan renungan harian katolik 3 Juli 2022.
Bacaan 1 diambil dari Yes. 66:10-14c, bacaan dua di ambil dari Gal. 6:14-18 dan bacaan injil diambil dari Luk. 10:1-12,17-20.
Sementara mazmur tanggapan: 66:1-3a,4-5,6-7a,16,20 dan bait pengantar injil: Kol 3:15a.16a.
• Renungan Harian Kristen Protestan Minggu 3 Juli 2022 Bacaan Alkitab Matius 7:21-27 dan Mazmur 46-51
Bacaan I: Yes. 66:10-14c
Bersukacitalah bersama dengan Yerusalem, bersorak-sorailah karenanya, hai semua orang yang mencintainya!
Bergiranglah bersama dia segirang-girangnya, hai semua orang yang berkabung karenanya, supaya kamu menghisap dari susu yang menyegarkan dan menjadi kenyang, supaya kamu menghirup dan menikmati dari dadanya yang bernas.
Sebab beginilah firman Tuhan: Sesungguhnya, Aku mengalirkan kepadanya keselamatan seperti sungai, dan kekayaan bangsa-bangsa seperti batang air yang membanjir; kamu akan menyusu, akan digendong, akan dibelai-belai di pangkuan.
Seperti seseorang yang dihibur ibunya, demikianlah kamu akan Kuhibur; kamu akan dihibur di Yerusalem.
Apabila kamu melihatnya, hatimu akan girang, dan kamu akan seperti rumput muda yang tumbuh dengan lebat; maka tangan Tuhan akan nyata kepada hamba-hamba-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm. 66:1-3a,4-5,6-7a,16,20
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu, karya keselamatan.
1. Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi; mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian! Katakanlah kepada Allah “Betapa dahsyat segala pekerjaan-Mu.
2. Seluruh bumi sujud menyembah kepada-Mu, dan bermazmur bagi-Mu, seluruh bumi memazmurkan nama-Mu.” Pergilah dan lihatlah karya-karya Allah; Ia dahsyat dalam perbuatan-Nya terhadap manusia!
3. Ia mengubah laut menjadi tanah kering, dan orang berjalan kaki menyeberang sungai. Oleh sebab itu kita bersukacita kar’na Dia, yang memerintah dengan perkasa untuk selama-lamanya.
4. Marilah, dengarlah, hai kamu semua yang takwa pada Allah, aku hendak menceritakan apa yang dilakukan-Nya terhadapku. Terpujilah Allah, yang tidak menolak doaku, dan tidak menjauhkan kasih setia-Nya dari padaku.
Bacaan II: Gal. 6:14-18
Saudara-saudara, aku sekali-kali tidak mau bermegah selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia.
Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya; tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya.
Bagi semua orang, yang memberi dirinya dipimpin oleh patokan ini, dan bagi semua orang yang menjadi milik Allah, turunlah kiranya damai sejahtera dan rahmat.
Selanjutnya janganlah ada orang yang menyusahkan aku, karena pada tubuhku ada tanda-tanda milik Yesus.
Saudara-saudara, kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus menyertai rohmu. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil: Kol 3:15a.16a
Ref. Alelluya, alleluya, alleluya.
Hendaklah damai sejahtera Kristus menguasai hatimu, dan perkataan Kristus diam di antara kamu dengan segala kekayaannya.
Bacaan Injil: Luk. 10:1-12,17-20
Sekali peristiwa Tuhan menunjuk tujuh puluh murid. Ia lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya.
Kata-Nya kepada mereka, “Tuaian memang banyak, tetapi pekerjanya sedikit!
Sebab itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, agar ia mengirimkan pekerja-pekerja ke tuaian itu.
Pergilah! Camkanlah, Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.
Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan.
Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu ‘Damai sejahtera bagi rumah ini’.
Dan jika di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal padanya; tetapi jika tidak, salammu akan kembali kepadamu.
Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya.
Janganlah berpindah-pindah rumah.
Jika kamu masuk ke dalam sebuah kota dan diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ.
Dan katakanlah kepada mereka, ‘Kerajaan Allah sudah dekat padamu’.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
• Santo Santa Katolik Minggu 3 Juli 2022, Peringatan Santo Thomas Rasul Murid Yesus
Renungan Katolik
Filsuf Yunani, Aristoteles, mengatakan, “Akar dari pendidikan itu pahit, tetapi buahnya manis”.
Nabi Yesaya melihat penderitaan dan kepahitan hidup yang dialami bangsa Israel pada masa pembuangan di Babilonia sebagai bagian dari didikan Allah.
Memang, dalam rangka pendidikan kadang “Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya” (Ibr. 12:6).
Penderitaan dan kesulitan dalam hidup membuat orang berefleksi dan menarik hikmah darinya.
Dengan kata lain, pengalaman pahit justru memicu orang untuk belajar dan berkembang.
Ia akan menjadi lebih matang dan bijak dalam hidup.
Dalam arti inilah buah dan pendidikan dan hajaran itu manis.
Orang Israel yang setia kepada Allah akan dibebaskan dari pembuangan dan akan bersukacita serta bergirang di Yerusalem (ay.10).
Dengan mengutus tujuh puluh murid berdua-dua “seperti anak domba ke tengah-tengah serigala” tanpa “membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut” (ay.3-4), Yesus sedang mendidik atau menghajar murid-murid-Nya.
Yesus tidak pernah memanjakan para murid dengan kemudahan dan fasilitas.
Dalam kondisi keterbatasan, mereka sedang dilatih untuk tidak mengandalkan kekuatan sendiri entah itu harta, talenta, kedudukan, popularitas, dan lain-lain.
Melainkan berani mempercayakan diri pada bantuan rahmat Allah semata.
Dalam menjalankan perutusan, mereka tak boleh bertumpu pada kecakapan manusiawi belaka, tetapi mengandalkan kuasa Allah.
Terbukti bahwa akhirnya “para murid itu kembali dengan gembira”, sambil bersaksi “bahkan setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu” (ay.17).
Ya Allah, tuntunlah kami menjadi utusan-utusan yang berani mewartakan kebenaran dan selalu mengandaIkan Engkau. Amin.
Sumber: adiutami.com
(*)
[Update informasi seputar Katolik]
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News