Kebijakan My Pertamina Belum Diterapkan di Sekadau, SPBU Tunggu Arahan Pertamina

Seperti halnya yang diungkapkan Willy, manager SPBU Wilsa di Kabupaten Sekadau, Provinsi Kalbar. Ia mengaku baru mengetahui kebijakan tersebut melalui

TRIBUNPONTIANAK/MARPINA SINDIKA WULANDARI
SPBU Wilsa di Kabupaten Sekadau, Provinsi Kalimantan Barat, Jumat 1 Juli 2022. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SEKADAU- Pembelian BBM bersubsidi jenis pertalite dan solar harus memakai aplikasi My Pertamina mulai hari ini, 1 Juli 2022 di sejumlah wilayah di Indonesia. Pengelola SPBU di Kabupaten Sekadau, Provinsi Kalimantan Barat ungkap belum ada arahan.

Penerapan kebijakan tersebut diketahui mulai diberlakukan di wilayah Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Jawa Barat dan DI Yogyakarta. Wajar saja jika di Provinsi Kalimantan Barat, sejumlah SPBU mengaku belum mengetahui mekanisme penerapan kebijakan tersebut.

Seperti halnya yang diungkapkan Willy, manager SPBU Wilsa di Kabupaten Sekadau, Provinsi Kalbar. Ia mengaku baru mengetahui kebijakan tersebut melalui berita di media sosial dan televisi.

Sementara untuk arahan resmi dari Pertamina belum diterima. Pihaknya pun masih menunggu arahan dan alat-alat pendukung untuk menerapkan kebijakan tersebut.

23 Personel Polres Sekadau Ikuti Upacara Korp Raport Kenaikan Pangkat

"Karena tupoksi kita sebagai penyalur, sampai saat ini belum ada arahan resmi dari Pertamina bahwa kendaraan tertentu harus membeli lewat My Pertamina. Kita juga masih menunggu arahan, kita selalu siap, apapun arahannya, " kata Willy.

Di sisi lain, Willy menilai kebijakan tersebut harus disosialisasikan dan dipersiapkan dengan matang. Terlebih jika penerapannya di daerah-daerah pelosok seperti di Kabupaten Sekadau.

Willy memperkirakan akan ada banyak kendala dalam penerapannya jika dibandingkan di kota besar. Kendalanya beragam. Mulai dari tidak adanya smartphone. Sulitnya memahami penggunaan aplikasi dan sulit akses internet.

"Tentunya pasti akan menyebabkan antrian yang lebih panjang, sosialisasi harus lebih banyak dan lebih bagus ke daerah-daerah, " harapnya, 1 Juli 2022.

Sementara itu, untuk ketersediaan BBM saat ini, dikatakan Willy masih cukup dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Walaupun jumlah kebutuhan BBM tidak menentu, namun pihaknya selalu berupaya agar bisa memenuhi permintaan pasar.

Di sisi lain, untuk ketersediaan solar. Willy menyebut saat ini sudah ada Dexlite yang bisa menggantikan solar dengan kualitas yang lebih bagus dan lebih ramah lingkungan. Walupun harganya cukup mahal jika dibandingkan solar.

Adapun untuk harga dexlite saat ini Rp. 13,250,- perliter. Pertalite Rp. 7.650,- perliter dan Pertamax Rp. 12.750,- perliter. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved