Beli Pertalite dan Solar Subsidi Harus Daftar MyPertamina, Warga Harap Tak Diterapkan di Kalbar
Menanggapi hal tersebut Warga Kabupaten Kubu Raya Budi Hilman (27) mengaku belum mengetahui kebijakan yang akan diterapkan tersebut.
Penulis: Ferlianus Tedi Yahya | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Pemerintah berencana akan memberlakukan pendaftaran di Aplikasi MyPertamina bagi masyarakat yang ingin membeli BBM Jenis Pertalite dan Solar Subsidi. Aturan tersebut akan mulai diberlakukan pada Jumat 1 Juli 2022.
Menanggapi hal tersebut Warga Kabupaten Kubu Raya Budi Hilman (27) mengaku belum mengetahui kebijakan yang akan diterapkan tersebut.
"Saya baru tau infonya, kalo di Kalbar di terapkan pastinya kita belum siap sih," ujarnya 28 Juni 2022 Sore.
• Pertamina Klaim Salurkan Solar Bersubsidi di Kalimantan Barat Sesuai Kuota
Ia mengatakan sebagai karyawan swasta, dalam sepekan mengisi BBM di SPBU paling sedikit 2 kali. Menurutnya kebijakan tersebut tentu juga akan menyusahkan kalangan masyarakat yang tak terbiasa menggunakan gadget dan belum mengerti terhadap perkembangan teknologi.
"Kalau ribet mending jangan deh, kasian orang awam yang belum mengerti teknologi, apalagi orang tua gitu," katanya.
Budi mengharapkan pengaturan pembelian BBM dengan MyPertamina tidak diterapkan di Kalbar.
"Harapan saya, kalau bisa jangan diterapkan deh di Kalbar, seperti yang berlaku saat ini saja," ujarnya yang kala itu sedang mengisi Bahan Bakar di SPBU.
Warga lainya juga menyampaikan hal Senada, Ade Rudi mengaku juga belum mengetahu secara persis tentang kebijakan pembelian Pertalite dan Solar Subsidi dengan MyPertamina.
"Saya ada dengar infonya, kenapa yang mudah dipersulit sih?," ujarnya.
Ia menilai masyarakat juga pastinya belum siap jika kebijakan tersebut langsung diterapkan
"Belum siap saya, soalnya belum tau juga seperti apa sistem penerapannya, belum lihat langsung caranya," katanya.
Ia juga berharap penerapannya tidak terlalu ribet.
"Kalau bisa sih jangan terlalu ribet, " kata Ade.
Warga Kubu Raya lainya Randi (36) mengatakan bahwa masyarakat juga mengaku kecewa kepada konsumen yang tidak beberhak mengkonsumsi pertalite dan solar akan tetapi masih membeli di SPBU.
"Kadang kesal juga lihat orang yang mobilnya mahal, tapi masih mengantri pertalite," kata Randi.
Randi juga berharap adanya kesadaran masyarakat mampu, untuk tidak membeli pertalite di SPBU.
"Sebenarnya balik lagi ke masing-masing orang, kalo bisa ya sadar diri aja sih," kata Randi sembari tersenyum. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News