Profil
Profil Legenda Sepak Bola Diego Maradona, Diduga Dibunuh 8 Dokter yang Merawatnya di RS Buenos Aires
Namun kini, Pengadilan Argentina akan menyidang delapan dokter dan Perawat yang menangani Diego Maradona.
Penulis: Faiz Iqbal Maulid | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Sosok legenda sepakbola Diego Maradona kembali menyita publik.
Masih ingat dengan kabar meninggalnya Diego Maradona?
Ya, Diego Maradona menghembuskan nafas terakhir pada November 2020 silam karena serangan jantung.
Masih menjadi misteri kematian sang legenda Argentina itu.
Publik menuduh delapan dokter yang menangani Diego Maradona sebagai dalang dibalik kematiannya.
• Profil Legenda Sepak Bola Ronaldinho, Kini Berseragam RANS Nusantara FC, Simak Perjalanan Kariernya
Namun kini, Pengadilan Argentina akan menyidang delapan dokter dan Perawat yang menangani Diego Maradona.
Mereka disidang atas tuduhan pembunuhan Diego Maradona di sebuah rumah sakit di Buenos Aires.
Demi mengenang sang legenda, mari kita simak Profil dan perjalanan sepak bola Diego Maradona dikutip dari wikipedia.
Profil Diego Maradona
Diego Armando Maradona atau Diego Maradona lahir pada tanggal 30 Oktober 1960 yang merupakan seorang pemain sepak bola legenda asal Argentina.
ia adalah salah satu dari dua pemenang bersama penghargaan Pemain FIFA abad ke-20.
Diego Armando Maradona lahir pada tanggal 30 Oktober 1960, di Rumah Sakit Evita Policlinico (Poliklinik) di Lanus, Provinsi Buenos Aires.
Meski sekarang adalah seorang legenda, nyatanya Diego Maradona datang dari keluarga miskin yang pindah dari Provinsi Corrientes.
Ia kemudian dibesarkan di Villa Fiorito, sebuah kota kumuh di pinggiran selatan Buenos Aires, Argentina.
Diego Maradona adalah putra pertama setelah empat putri.
Ia memiliki dua adik laki-laki, Hugo (el Turco) dan Raul (Lalo), keduanya juga pemain sepak bola profesional.
Ayahnya Diego Maradona "Chitoro" (1927–2015), yang bekerja di sebuah pabrik kimia, adalah keturunan Guaraní (Pribumi) dan Spanyol (Basque),
Sedangkan ibunya Dalma Salvadora Franco, "Doña Tota" (1930–2011), adalah keturunan Italia.

• Profil Calvin Ramsay Bek Kanan Baru Liverpool, Mantan Pemain Timnas U21 Skotlandia
Awal mula karir sepak bola
Pada 20 Oktober 1976, Maradona melakukan debut profesionalnya untuk Argentinos Juniors vs Talleres de Córdoba, 10 hari sebelum ulang tahunnya yang ke-16, vs.
Ia masuk ke lapangan dengan mengenakan nomor punggung 16, dan menjadi pemain termuda dalam sejarah Divisi Primera Argentina.
Beberapa menit setelah memulai debutnya, Maradona menendang bola melalui kaki Juan Domingo Cabrera.
Setelah pertandingan, Maradona berkata, bahwa ia merasa telah memegang langit.
Tiga puluh tahun kemudian, Cabrera mengingat debut Maradona.
"Saya berada di sisi kanan lapangan dan pergi untuk menekannya, tapi dia tidak memberi saya kesempatan. Dia membuat pala dan ketika saya berbalik, dia jauh dari saya".
Maradona mencetak gol pertamanya di Primera Division melawan tim Marplatense San Lorenzo pada 14 November 1976, dua minggu setelah menginjak usia 16 tahun.
Bermain bersama Barcelona
Masa kejayaan Diego Maradona ada ketika ia bergabung dengan Barcelona.
Setelah Piala Dunia 1982, pada bulan Juni, Maradona dipindahkan ke Barcelona di Spanyol dengan biaya rekor dunia sebesar £5 juta atau sekitar Rp 78 miliar.
Pada tahun 1983, di bawah pelatih Cesar Luis Menotti, Barcelona dan Maradona memenangkan Copa del Rey (kompetisi piala nasional tahunan Spanyol), mengalahkan Real Madrid.
Setelahnya, Barcelona berhasil menjuarai Piala Super Spanyol, mengalahkan Athletic Bilbao.
Pada tanggal 26 Juni 1983, Diego Maradona berhasil menjadi pemain Barcelona pertama yang mendapat tepuk tangan dari para penggemar Real Madrid.
Maradona menggiring bola melewati kiper Madrid Agustin, dan saat dia mendekati gawang yang kosong, dia berhenti tepat ketika bek Madrid Juan Jose meluncur untuk memblokir tembakan.
Jose akhirnya menabrak tiang gawang, sebelum Maradona memasukkan bola ke gawang.
Cara gol yang ia cetak itulah yang menghasilkan tepuk tangan dari fans lawan.

• Profil Artur Beterbiev Sang Raja KO Tak Terkalahkan, Ternyata Sosok Rajin Ibadah dan Penyayang Ibu
Akhir karier sebagai bintang sepak bola
Setelah menjalani larangan 15 bulan karena gagal dalam tes narkoba untuk kokain, Maradona meninggalkan Napoli pada tahun 1992. M
eskipun ada minat dari Real Madrid dan Marseille, ia menandatangani kontrak dengan Sevilla, di mana ia tinggal selama satu tahun.
Pada tahun 1993, ia bermain untuk Newell's Old Boys dan pada tahun 1995 kembali ke Boca Juniors untuk tugas dua tahun.
Maradona juga tampil untuk Tottenham Hotspur dalam pertandingan testimonial untuk Osvaldo Ardiles melawan Internazionale, tak lama sebelum Piala Dunia 1986.
Pada tahun 1996, ia bermain dalam pertandingan persahabatan bersama saudaranya Raul untuk Toronto Italia melawan All-Stars Liga Sepak Bola Nasional Kanada.
Maradona sendiri diberikan pertandingan testimonial pada November 2001, dimainkan antara All-star World XI dan tim nasional Argentina.
(*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News