Terkait Naiknya Harga Bawang Merah dan Cabai, Ini Penjelasan Dishangpang Hortikan Sanggau

"Dengan rincian 10 hektar di Desa Sungai Mawang dan 10 hektar lagi Desa Kenaman. Setelah itu dilanjutkan dengan paket bantuan saprodi lainnya,"jelasny

TRIBUNPONTIANAK/HENDRI CHORNELIUS
Kepala Bidang Hortikultura, Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perikanan (Dishangpang Hortikan) Kabupaten Sanggau, Soni Setiawan. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Terkait naiknya harga bawang merah dan cabai di Sanggau, Kepala Bidang Hortikultura, Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perikanan (Dishangpang Hortikan) Kabupaten Sanggau, Soni Setiawan mengatakan bahwa kenaikan harga diakibatkan curah hujan yang tinggi di daerah sentra produksi cabai dan bawang merah di Indonesia.

Dikatakannya, komoditas hortikultura memang sangat sensitif terhadap curah hujan yang tinggi, lantaran secara langsung berdampak kepada kualitas dan kuantitas hasil panen.

"Kabupaten Sanggau juga bukan termasuk daerah sentra produksi, sehingga alur pasar dan ketersediaan cadangan juga menjadi penyumbang penyebab kenaikan harga,"katanya, Kamis 23 Mei 2022.

Soni mengatakan, untuk mengantisipasi kenaikan harga, pemerintah sudah berusaha untuk mendorong agar petani mau mengembangkan komoditi ini.

"Kami upayakan melalui stimulan yang kita usahakan untuk petani berupa bantuan dalam rangka pengembangan cabai dan bawang merah,"ujarnya.

Namun lanjutnya, untuk tahun ini kegiatan baru akan dilaksanakan pada bulan Mei kemarin, berupa penyaluran bantuan benih cabe untuk pengembangan kawasannya seluas 20 hektare.

"Dengan rincian 10 hektar di Desa Sungai Mawang dan 10 hektar lagi Desa Kenaman. Setelah itu dilanjutkan dengan paket bantuan saprodi lainnya,"jelasnya.

Komunitas Kopi Pancong Sanggau Serahkan Bantuan Kepada Warga Terdampak Kebakaran

Kemudian lanjut Soni, untuk antisipasi hari besar keagamaan nasional, pihaknya sudah mengusulkan 30 hektare untuk dapat dikembangkan. Dan akan tersebar yang direncanakan di 6 Kecamatan.

Soni juga berharap untuk memperkuat ketahanan pangan di Desa, Kades bisa memanfaatkan dana Desa.

"Dana Desa juga bisa dipakai untuk rumah pembibitan untuk ketahanan pangan di Desa. Dari bibit yang dibudidayakan bisa disalurkan ke rumah-rumah warga, kami akan melakukan pendampingan pembibitan dengan menurunkan penyuluh pertanian,"katanya.

Soni menambahkan, ada petani mandiri di Sanggau yang mengusahakan budidaya cabai, tetapi biasanya mereka sudah memiliki kerjasama dengan penampung.

"Dan biasanya cabai akan keluar dari Kabupaten Sanggau terlebih dahulu, baru kemudian balik lagi ke daerah kita. Ini yang kita petakan dari permasalahan kenaikan harga ini,"pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved