Lima Hari Menghilang, Pemuda Berusia 22 Tahun di Sanggau Ditemukan Meninggal Dunia
"Kemudian sesampainya didekat TKP yaitu sekitar 200 meter dari motor korban terparkir, saksi mencium bau busuk dan menemukan mayat yang dalam kondisi
Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Seorang warga inisial Dd (22) ditemukan meninggal dunia didekat kebun sawit milik perorangan atau pribadi di Dusun Tanjung, Desa Binjai, Kecamatan Tayan Hulu, Kabupaten Sanggau, Kalbar, Minggu 19 Juni 2022.
Kapolres Sanggau melalui Kasat Reskrim Polres Sanggau AKP Sulastri menjelaskan kronologis ditemukannya mayat seorang pria tersebut. Pada Minggu 19 Juni 2022 sekira pukul 09.00 Wib, saksi AL bersama lima orang rekannya yang merupakan rekan kerja korban, pergi ke kebun kelapa sawit tersebut dengan tujuan mencari korban yang sudah lima hari tidak terlihat, karena sebelumnya telah ditemukan sepeda motor milik korban di area kebun Kelapa sawit tersebut.
"Kemudian sesampainya didekat TKP yaitu sekitar 200 meter dari motor korban terparkir, saksi mencium bau busuk dan menemukan mayat yang dalam kondisi wajah sudah rusak dan area disekitar TKP tersebut dalam kondisi luas/lapang. Serta posisi mayat yang ditemukan dalam kondisi terlentang menghadap keatas dan tangan mengepal,"katanya melalui telpon selulernya, Senin 20 Juni 2022.
• Hari Bhayangkara ke-76, Bhayangkara Jeep Sanggau Salurkan Bansos di 2 Dusun Kecamatan Entikong
Selanjutnya saksi memanggil Rekan-rekannya yang lain untuk memberitahukan penemuan tersebut. Kemudian saksi dan rekan-rekannya pulang ke pondok pemilik kebun sawit tersebut, yang merupakan tempat tinggal korban untuk melaporkan kepada anak dari pemilik kebun sawit.
"Selanjutnya saksi dan rekan-rekannya diperintahkan untuk melaporkan kepada pihak kepolisian,"jelasnya.
Diketahui korban memang berkerja di kebun kelapa sawit tersebut, serta tinggal sendiri di Pondok yang berada di areal kebun sawit tersebut.
"Saksi menjelaskan sebelum korban menghilang, korban sempat mengeluh sakit serta sudah pernah pergi berobat ke Pontianak. dan setelah dilakukan pemeriksaan di pondok tempat tinggal korban ditemukan berbagai macam obat penyakit kulit,"jelasnya.
Pada saat dilakukannya Pemeriksaan terhadap mayat korban, tidak ditemukan bekas luka atau tanda kekerasan benda tumpul maupun benda tajam.
Menurut keterangan para saksi bahwa korban ada mengidap penyakit dan sering berobat kampung.
"Pihak keluarga korban menerima kejadian tersebut dan tidak melakukan tuntutan terhadap pihak manapun, serta menolak untuk dilakukan autopsi. Selanjutnya setelah olah TKP, jenazah korban dibawa keluarga pulang ke rumah duka di Kecamatan Jelimpo, Kabupaten Landak,"pungkasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News