Gubernur Sutarmidji Minta Masyarakat Teliti Sapi Kurban, Panitia Dilatih Pilih Hewan Bebas PMK
“Kemudian saya minta lebih ketat dan teliti terkait kesehatan sapi yang akan dikurbankan karena takutnya nanti tidak memenuhi syarat kurban.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji meminta agar masyarakat memastikan kelayakan hewan kurban. Hal ini terkait dengan penyakit penyakit mulut dan kuku (PMK) yang marak menyerang Ternak Sapi.
Sutarmidji mengungkapkan kalau di Kalbar, sebagian besar sapi yang terjangkit PMK kini sudah sembuh. Hanya beberapa ekor saja yang mati. Namun ia tetap meminta agar pihak terkait lebih teliti dalam memeriksa kesehatan hewan kurban.
“Kemudian saya minta lebih ketat dan teliti terkait kesehatan sapi yang akan dikurbankan karena takutnya nanti tidak memenuhi syarat kurban. Sehingga kurbannya jadi sia-sia,” ujar Sutarmidji kepada Tribun saat ditemui di Rumah Melayu Pontianak, Minggu 19 Juni 2022.
Sutarmidji mengatakan bahwa sudah ada 33 ekor sapi yang terkumpul untuk kurban dari sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat.
• Antisipasi Penyebaran PMK di Pontianak, Edi Kamtono Minta Dinas Perketat Pengawasan Hewan Kurban
Hewan-hewan tersebut nantinya akan dikurbankan pada Hari Raya Iduladha yang jatuh 10 Zulhijah dalam kalender Islam. Pengumpulan hewan kurban ini masih terus berjalan, dan nantinya akan disebar ke daerah pedalaman Kalbar.
“Untuk kurban kita di pemprov baru terkumpul 33 ekor sapi yang nanti akan kita sebarkan ke daerah, khususnya di daerah pedalaman karena jarang orang motong sapi di pedalaman,” ujarnya.
Berbeda kondisinya dengan di perkotaan yang tentunya sudah banyak yang melakukan kurban. Bahkan menurutnya, tiap hari pun masyarakat banyak yang memotong sapi.
“Sehingga nanti lebih banyak kita arahkan ke daerah. Jadi 33 ekor sapi ini merupakan dari pegawai-pegawai OPD di Pemprov Kalbar yang kita satukan agar lebih terarah,” ujarnya.
Sebab jika kurban ini diserahkan ke masjid, hanya akan menumpuk di perkotaan. Bahkan ada masjid yang sampai hari ketiga Iduladha masih bisa memotong sapi. Berbeda dengan daerah pedalaman yang bahkan ada yang tidak melakukan kurban.
“Kalau untuk pribadi saya tetap di Mujahidin, Masjid Jami’, dan biasanya ke Asrama Brimob. Jadi saya tetap kurban sapi untuk keluarga besar,” ujarnya.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono pada tahun ini juga akan berkurban. Namun ia enggan untuk menyebutkan jumlahnya. "Rencana kita ada untuk berkurban dan nanti kita akan ada penyerahan secara simbolisnya di Kantor Wali Kota Pontianak," ujarnya, Minggu.
• Wabah PMK Melanda Jelang Idul Adha, Peternak Sebut Jumlah Hewan Kurban yang Disiapkan Turun Drastis
Terkait kasus PMK, Wako Edi meminta Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Pontianak agar lebih ketat dalam pengawasannya. Bahkan Wako Edi meminta untuk hewan kurban yang akan disembelih bisa diberikan sertifikat aman dan sehat.
"Maka kita minta dinas terkait untuk berkoordinasi lebih ketat. Jangan sampai hewan kurban ini tidak aman, tetapi harus dipastikan sehat dan kalau bisa dites kesehatannya dan diberikan sertifikat oleh dinas terkait," ungkapnya.
Kamudian untuk hewan yang datang dari pulau Jawa, ia minta agar dilakukan karantina terlebih dahulu. Tujuannya agar apabila hewan itu terkena PMK dari luar, tidak sampai menularkan kepada yang lain.
Selain itu, Wako Edi juga berharap agar stok hewan kurban tahun ini bisa terpenuhi. "Untuk kurban kita berharap ketersediaan sapi dan kambing bisa terpenuhi sehingga masyarakat bisa berkurban. Tetapi memang yang perlu diingatkan saat ini sedang musim PMK," imbuhnya.