Ulidal Minta Satgas Intensifkan Sosialisasi Cegah PMK Jelang Idul Adha

Pada Sosialisasi yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang tersebut dihadiri Anggota Forkopimda, Ormas Islam, Penguru

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/AGUS PUJIANTO
Petugas peternakan dan kesehatan hewan memeriksa ternak sapi warga untuk pencegahan virus PMK. Satgas diminta intensif melakukan sosialisasi ke masyarakat dan peternak. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang, Elisa Gultom mengungkapkan penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak sudah masuk di Kalbar. Bahkan, ditemukan kasus suspek pada hewan ternak di Sintang.

"Bisa dipastikan Sintang juga sudah ada. Di Menyumbung sudah ditemukan (suspek) namun sapinya sudah langsung dipotong sebelum hewannya mengalami sakit parah. Sudah ada ciri ciri langsung di potong. Kita tidak sempat ambil sampel, namun dari ciri ciri yang ada, sudah terkena. Melawi juga sudah terserang virus PMK. Maka kita hari ini bertemu, untuk mendalami ciri ciri ternak yang terserang virus PMK ini,” ujar Elisa Gultom saat Kegiatan Sosialisasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Pendopo Bupati Sintang pada Selasa, kemarin.

Pada Sosialisasi yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang tersebut dihadiri Anggota Forkopimda, Ormas Islam, Pengurus Masjid, Pengusaha Pemotongan Hewan, Camat, dan Anggota Satgas Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku Kabupaten Sintang.

“Saat Idul Adha sudah dekat. Kami ingin hewan yang dikurbankan adalah hewan yang sehat dan layak. Kami merasa perlu menyampaikan sosialisasi. Sehingga Idul Adha nanti lancar dan tidak terjadi kasus ternak yang terserang virus PMK," harap Gultom.

Sapi Peternak di Sintang Suspek PMK, Petugas Ambil Sampel dan Beri Pengobatan

Berkaca pada pengalaman penanganan virus yang menyerang babi, peningkatan kasus justru setelah natal dan tahun baru.

Penyebabnya tingginya lalu lintas ternak dari luar Sintang. “Maka, kami tidak ingin justru selesai Idul Adha, kasus ternak yang terserang virus PMK menjadi tinggi karena tingginya keluar masuk ternak. Maka perlu kita sosialisasikan ciri ciri ternak yang terserang virus PMK dan cara mengatasinya," jelasnya.

Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Setda Sintang Ulidal Muhtar menyampaikan bahwa penyakit mulut dan kuku ini hanya menyerang hewan ternak yang memiliki kuku terbelah dan berkaki empat seperti kambing, sapi dan domba saja.

Menurut Ulidal, Kabupaten Sintang harus melakukan antisipasi dan pencegahan penyebaran PMK ini bahkan sudah melakukan rapat beberapa kali bentuk Tim Gugus Tugas penanganan PMK ini.

“Kita menghadapi Idul Adha pada 10 Juli 2022 mendatang. Saya minta Tim Gugus Tugas Kabupaten Sintang untuk intensif melakukan sosialisasi. Perhatikan dan pelajari tanda klinis pada hewan dan antisipasinya seperti apa," harap Ulidal. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved