Doa Katolik
Orang Kudus Katolik 15 Juni Santo Lotharius Bangsawan Bangsa Frank
Santo Lotharius adalah seorang bangsawan Frank (sumber lain menyebutnya seorang Duke (Raja muda) bangsa Frank) yang meninggalkan kehidupan duniawi.
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Orang Kudus Katolik 15 Juni Santo Lotharius.
Santo Lotharius adalah seorang bangsawan Frank (sumber lain menyebutnya seorang Duke (Raja muda) bangsa Frank) yang meninggalkan kehidupan duniawi dan menjadi seorang pertapa di tengah hutan Argentan, Normandy, Perancis.
Banyak murid datang berkumpul di seputarnya sehingga ia harus mendirikan sebuah biara.
Biara ini berkembang dengan pesat, menjadi besar dan terkenal.
• Orang Kudus Katolik 15 Juni Santo Hesikius, Dipenggal Kepalanya Karena Menjadi Kristen
Pada tahun 720M Lotharius diangkat menjadi Uskup Dioses Séez (Normandy, Perancis) dan memimpin umat sampai saat ia mengundurkan diri pada tahun 752M.
Uskup "emeritus" Lotharius kembali ke biara Argentan dan menghabiskan sisa hidupnya dalam doa dan meditasi.
Ia tutup usia dengan tenang tanggal 15 Juni 756.
Awalnya ia dimakamkam di gereja Saint Loyer des Champs Normandy.
Namun relikwinya dipindahkan ke Tholey (sekarang menjadi wilayah negara Jerman) akibat serangan bangsa Viking ke Normandy (kemungkinan besar terjadi antara tahun 790M and 800M, saat bangsa Viking mulai menyerbu kota-kota di pesisir Timur Perancis).
Pada tahun 1864, relikwinya dibawa kembali ke Séez dan disemayamkan lagi di Gereja Saint Loyer des Champs.
Sebagian relikwinya juga disimpan di Katedral Séez.
Pesta Santo Lotharius dirayakan pada setiap tanggal 15 Juni, sesuai hari kematiannya.
Proses Menjadi Santo Santa
Proses kanonisasi/ penentuan pernyataan seseorang menjadi santo/santa dalam Gereja Katolik memakan waktu yang panjang dan memerlukan bukti yang kuat berupa mukjizat-mukjizat yang harus ada, bahkan setelah orang tersebut sudah meninggal, untuk membuktikan bahwa Allah berkenan kepada perantaraan doa orang tersebut.
Maka bukan uskup atau Paus yang menentukan seseorang menjadi kudus, apalagi ‘membuat’ seseorang menjadi Santo/Santa.
Paus hanya menyatakan seseorang menjadi Santa/Santo setelah melalui proses penyelidikan panjang.
Prosesnya itu sendiri melibatkan banyak orang, dan harus dibuktikan dengan mukjizat (minimal 2), dan mukjizatnya pun harus diperiksa secara objektif oleh dokter yang ahli seperti disadur dari katolisitas.org.
Proses kanonisasi tidaklah mudah, dan umumnya memakan waktu bertahun-tahun.
Namun justru dalam proses itulah terlihat apakah sungguh Tuhan berkenan menyatakan seseorang tersebut sebagai orang kudus-Nya, melalui mukjizat-mukjizat yang disyaratkan setelah orang itu meninggal dunia, bahkan bertahun-tahun sesudahnya, yaitu melalui permohonan doa syafaat orang kudus tersebut.
Secara garis besar, prosesnya adalah sebagai berikut:
1. Servant of God (Hamba Allah)
Proses ini dimulai di tingkat keuskupan. Uskup (atau ordinaris) bukan menentukan, tetapi membuka kesempatan penyelidikan ‘calon’ orang kudus itu, yaitu dalam hal kebajikannya, sebagai tanggapan dari permohonan kaum beriman.
Penyelidikan umumnya dilakukan setelah lima tahun orang tersebut meninggal dunia, walaupun untuk kasus tertentu, Paus dapat mempercepat proses ini, seperti dalam kasus Ibu Teresa dan Paus Yohanes Paulus II.
Setelah informasi lengkap, uskup mempresentasikannya kepada Roman Curia, lalu ditunjuk seorang postulator (umumnya dari kongregasi—jika ia dari kalangan religius) untuk sungguh menyelidiki informasi selanjutnya tentang kehidupan sang hamba Allah ini.
2. Declaration ‘Non Cultus’ (Pernyataan tak ada tahyul)
Pada suatu saat dapat diizinkan untuk memeriksa jenazah sang hamba Allah, dan pernyataan bahwa tidak adanya tahyul atau penghormatan yang salah pada sang hamba Allah ini. Relikui darinya diambil.
3. Venerable/Heroic in Virtue (Yang patut dihormati/heroik dalam kebajikan)
Setelah segala informasi yang diperlukan terkumpul, Bapa Paus mengumumkan teladan kebajikan dari hamba Allah ini (sehubungan dengan kebajikan ilahi: iman, pengharapan dan kasih, dan juga kebajikan pokok, yaitu, kebijaksanaan, keadilan, keberanian, dan pengendalian diri, hingga tingkat yang heroik).
Pada saat ini dapat dicetak kartu doa yang dibagikan kepada umat, sehingga umat dapat memohon doa perantaraan mereka, mohon agar mukjizat dapat diperoleh dari perantaraan doa mereka, sebagai tanda persetujuan Tuhan untuk menyatakan pelayan Tuhan tersebut sebagai orang kudus.
4. Blessed (Yang Terberkati)
Beatifikasi adalah pernyataan dari Gereja yang menyatakan bahwa kita dapat percaya bahwa sang hamba Allah tersebut berada di Surga.
Tahap berikutnya tergantung dari apakah ia seorang martir, atau bukan.
Jika martir, tidak diperlukan mukjizat lebih lanjut, namun jika non-martir, maka diperlukan sebuah mukjizat melalui doa yang ditujukan dengan perantaraan sang Venerable ini, untuk membuktikan bahwa ia benar-benar telah berada di Surga, dan Tuhan menjawab doa syafaatnya dengan memberikan mukjizat.
Dewasa ini yang dapat dianggap mukjizat yang termudah adalah yang melibatkan:
1) pasien yang sakit,
2) yang tidak diketahui bagaimana cara penyembuhannya,
3) doa ditujukan agar sang Venerable mendoakan kesembuhan pasien,
4) pasien tersebut disembuhkan,
5) Kesembuhannya spontan, instan/ pada saat itu, menyeluruh, dan bertahan tidak berubah,
6) dokter tidak dapat memberikan penjelasan normal.
5. Saint (Santo/santa)
Untuk menjadi Santo/santa diperlukan lagi satu mukjizat.
Kanonisasi adalah pernyataan dari Gereja, bahwa sang Santo/santa tersebut telah berada di Surga, dan memandang Allah.
Pesta nama Santo/santa tersebut ditentukan, dan boleh dirayakan.
Para orang kudus (santo, santa) adalah orang-orang yang semasa hidupnya meneladani Kristus sampai ke titik yang heroik.
Demikian pula para martir, yang bahkan mencontoh Kristus sampai kepada menyerahkan hidup mereka demi iman kepada Kristus.
Oleh karena itulah, gelar santo-santa dan martir diperoleh karena hubungan mereka dengan Kristus, dan yang telah menerima kepenuhan Misteri Paska Kristus, yaitu sengsara, wafat, kebangkitan dan kenaikan-Nya ke Surga.
• Orang Kudus Katolik 15 Juni Santa Germana dari Pibrac Diberkati Mukjizat Kesembuhan Penyakit
Arti Nama
Lotharius = Ejaan Latin untuk nama Jermanik : Lothar atau Chlodochar (artinya : Tentara Terkenal, Pasukan Terkenal).
Berasal dari 2 elemen kata Jermanik kuno : hlud (terkenal, ternama, termasyur) dan Hari (Tentara, Pasukan).
Variasi Nama
Litardus, Litharedus (Latin), Lothar (German), Chlodochar, Chlothar (Ancient Germanic), Lothaire (French), Lothair (English), Lotario (Italian).
Sumber: katakombe.org
(*)
[Update informasi seputar Katolik]
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News