Kabar Artis
Jawaban Bijak Arief Muhammad, Duta Nasi Padang : Boleh Saja Babi di Rendang, Asal Bukan Nasi Padang
Influencer sekaligus pengusaha Arief Muhammad secara mengejutkan mengunggah foto di akun media sosial Instagramnya yang memperlihatkan dirinya
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Maudy Asri Gita Utami
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Indoneia memiliki ciri khas otentik dalam cita rasa makanan nusantara.
Khusunya nama nasi padang yang kian melebarkan sayapnya sampai ke penjuru negeri.
Hingga saat ini, nama nasi padang terus dikenal bahkan ke mancanegara. Maka dari itu hadirlah sosok sebagai duta nasi padang.
Ia adalah seorang influencer yang juga pengusaha yang bernama Arief Muhammad.
Influencer sekaligus pengusaha Arief Muhammad secara mengejutkan mengunggah foto di akun media sosial Instagramnya yang memperlihatkan dirinya sebagai Duta Nasi Padang.
• Kemewahan Sosok Arief Muhammad, Membagikan 100 Vespa Gratis untuk Hampers Ramadhan
Foto tersebut langsung menarik perhatian publik dan menjadi perbicangan di tengah-tengah warganet.
Di dalam keterangan unggahanya, Arief Muhammad mengatakan bahwa dirinya akan sering berputar-putar ke luar kota untuk mencari tempat.
Sekedar informasi, Arief diketahui sebagai pemiliki warung Nasi Padang Payakumbuh.
"Mulai sekarang kayaknya hidup gue bakal berat di ongkos nih.. Boleh dong trik cara nyari tiket murah?" tulis Arief Muhammad seperti yang dikatakannya, Sabtu 11 Juni 2022.
Tidak hanya itu, unggahan Arief Muhammad di kolom Instagram Stories-nya juga menjadi sorotan.
Pasalnya, Arief angkat bicara soal masalah yang tengah jadi perbincangan mengenai rendang yang menggunakan daging babi.
• Trend Ikoy-ikoyan Viral Lagi, Berapa Total Uang Dihamburkan Arief Muhammad untuk Bermain Ikoy-ikoy?
Di kolom stories, Arief Muhammad mengatakan bahwa dirinya membebaskan mengenai menjual rendang dengan daging babi selama tidak membawa identitas Padang.
"Sebenarnya bebas-bebas aja kalau mau jualan babi, asal tidak membawa-bawa identitas 'Padang'."
"Karena di Sumbar (Sumatera Barat) sendiri orang-orangnya tidak makan babi. Bukan babinya, tapi penggunaan identitasnya yang melukai hati orang minang," tulis Arief Muhammad. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News