Update Jumlah Ternak yang Sembuh, Mati dan Dilakukan Pemotongan Dini Akibat Penyakit Mulut dan Kuku
"Satu-satunya cara yaitu dengan menerapkan biosecurity, sehingga peternak harus rutin melakukan desinfeksi peralatan kerja sebelum dan sesudah memasuk
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Data Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar terakhir menunjukkan perkembangan signifikan terhadap hewan ternak yang sembuh dari Penyakit Mulut dan Kuku.
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar, M Munsif mengatakan total ada 664 kasus ternak yang terkena PMK dengan persentase 0,4 persen dari total ternak di Kalbar.
"Dengan rincian total yang sakit 351, ternak yang sembuh sebanyak 277 dan hanya 3 ternak yang mati dengan persentase 3 persen dan sebanyak 31 ternak atau 4,6 persen dilakukan pemotongan dini," ujar Munsif pada Kamis 9 Juni 2022.
Rata peningkatan kasus baru per hari kata Munsif ada 8 ternak yang sembuh dan muncul 24 kasus setiap harinya.
• Dinas Peternakan Sambas Akan Lakukan Pembatasan Lalu Lintas Ternak
"Satu-satunya cara yaitu dengan menerapkan biosecurity, sehingga peternak harus rutin melakukan desinfeksi peralatan kerja sebelum dan sesudah memasuki kandang.
PMK mudah menular, dengan cara kontak langsung maupun melalui media udara atau aerosil, tanah dan kotoran hewan, rumput pakan, alat pertanian dan angkutan bahkan oleh peternak.
Populasi sapi potong se-Kalbar pada 2021 kata Munsif ada sekitar 159.910 ekor.
"Sampai saat ini laporan ke hotline center PMK yang dominan terpapar adalah jenis sapi potong. Untuk populasi kambing se- Kalbar tahun 2021 sebesar 146.724 ekor," ujarnya. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News