Doa Katolik
Renungan Katolik Jumat 10 Juni 2022 Lengkap Bacaan 1 Bacaan Injil dan Mazmur Tanggapan
Renungan Katolik 10 Juni 2022 pekan biasa X. Bacaan pertama Bacaan I: 1Raj. 19:9a dan Bacaan Injil: Mat. 5:27-32.
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Renungan Katolik Jumat, 10 Juni 2022.
Renungan Katolik 10 Juni 2022 pekan biasa X.
Bacaan pertama Bacaan I: 1Raj. 19:9a dan Bacaan Injil: Mat. 5:27-32.
Mazmur Tanggapan: Mzm 27:7-8.8b-9abc.13-14 dan Bait Pengantar Injil: Alleluya.
• Orang Kudus Katolik 10 Juni Beato Henrikus dari Treviso
Bacaan I: 1Raj. 19:9a.11-16
Sekali peristiwa tibalah Elia di Gunung Horeb, gunung Allah.
Maka bersabdalah Tuhan kepadanya, “Hai Elia, keluarlah dan berdirilah di atas gunung, di hadapan Tuhan.” Lalu Tuhan lewat.
Angin besar dan kuat membelah gunung-gunung dan memecahkan bukit-bukit batu mendahului Tuhan.
Namun Tuhan tidak berada dalam angin itu.
Sesudah angin itu datanglah gempa.
Namun dalam gempa pun Tuhan tak ada. Sesudah gempa menyusullah api.
Namun Tuhan juga tidak berada dalam api itu. Api disusul bunyi angin sepoi-sepoi biasa.
Mendengar itu segeralah Elia menyelubungi wajahnya dengan jubah, lalu keluar dan berdiri di depan pintu gua.
Maka terdengarlah suara yang berbunyi, “Apakah kerjamu di sini, Elia?”
Jawabnya, “Aku bekerja segiat-giatnya bagi Tuhan, Allah semesta alam, karena orang Israel telah meninggalkan perjanjian-Mu; mereka telah meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu, dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang.
Hanya aku seorang dirilah yang masih hidup, dan mereka ingin mencabut nyawaku.
Maka bersabdalah Tuhan kepadanya, “Pergilah, kembalilah ke jalan yang sama, melalui padang gurun ke Damsyik.
Sesampai di sana, engkau harus mengurapi Hazzel menjadi raja atas Aram.
Juga Yehu, cucu Nimsi, haruslah kauurapi menjadi raja atas Israel, dan Elisa bin Safat dari Abel-Mehola, harus kauurapi menjadi nabi menggantikan engkau.”
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus.
Mazmur Tanggapan: Mzm: 27:7-8.8b-9abc.13-14
Ref. Aku percaya kepada-Mu, Tuhanlah pengharapanku.
1. Tuhan, pada-Mu ‘ku berserah, dan mengharap kerahiman-Mu.
2. Dengarlah, ya Tuhan, seruan yang kusampaikan, kasihanilah aku dan jawablah aku! Wajah-Mu kucari seturut firman-Mu, “Carilah wajah-Ku!
3. Wajah-Mu kucari, ya Tuhan, janganlah menyembunyikan wajah-Mu dari padaku, janganlah menolak hamba-Mu ini dengan murka. Engkaulah pertolonganku, ya Allah penyelamatku.
4. Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan.
Bait Pengantar Injil: Alleluya
Ref. Alleluya.
Perintah baru Kuberikan kepada kamu, sabda Tuhan, yaitu supaya kamu saling mengasihi, sebagaimana Aku telah mengasihi kamu.
• Orang Kudus Katolik 9 Juni Santo Primus Martir Kota Roma
Bacaan Injil: Mat. 5:27-32
Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, “Kalian telah mendengar sabda, ‘Jangan berzinah!’
Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Barangsiapa memandang seorang wanita dengan menginginkannya dia sudah berbuat zinah dalam hatinya.
Maka jika matamu yang kanan menyesatkan dikau, cungkillah dan buanglah, karena lebih baik bagimu satu anggota badanmu binasa daripada badanmu seutuhnya dicampakkan ke dalam neraka.
Dan jika tangan kananmu menyesatkan dikau, penggallah dan buanglah, karena lebih baik bagimu satu anggota badanmu binasa daripada dengan badanmu seutuhnya masuk neraka.
Tetapi disabdakan juga, ‘Barangsiapa menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya.’
Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, dia membuat isterinya berzinah.
Dan barangsiapa kawin dengan wanita yang diceraikan, dia pun berbuat zinah.'”
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Menjadi seorang Kristiani tidak cukup hanya dengan berperilaku atau berbuat baik.
Akan tetapi kita harus baik mulai dan pikiran dan niat kita.
Motivasi dan intensi dan apa yang kita lakukan mesti sungguh-sungguh murni, sesuai martabat kita sebagai manusia Kristiani.
Maka, tidak cukup orang memperhatikan hukum secara lahiriah, tetapi maksud dan tujuannya juga perlu menjadi nyata dalam pelaksanaannya.
Cukup menarik diperhatikan bahwa orang kerap membela diri atas maksud dan kehendaknya.
Terhadap orang lain, orang kerap kali menilai dan sekadar yang tampak, dan tidak menanyakan maksud dan kehendaknya.
Yesus, dalam Injil hari ini, mengajak kita untuk berpikiran jernih.
Dengan berpikiran jernih. kita bisa “melahirkan” tindakan-tindakan yang sesuai martabat kita sebagai makhluk yang secitra dengan Allah.
Mata, telinga, tangan, kaki, pikiran dan seluruh diri kita mesti terarah pada kebaikan, kasih, dan sukacita baik dalam hidup pribadi maupun hidup bersama.
Dengan demikian, kita berpartisipasi atau mengambil bagian dalam misi Yesus menghadirkan sukacita dan harapan bagi dunia.
Tuhan, murnikanlah hati dan pikiran kami.
Semoga kami mumpu menggunakannya sesuai martabat kami sebagai ciptaan yang secitra dengan-Mu.
Jauhkan dari kami niat dan pikiran untuk mencelakakan orang lain. Amin.
Sumber: adiutami.com
(*)
[Update informasi seputar Katolik]
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News