Doa Katolik

Renungan Katolik Rabu 8 Juni 2022 Lengkap Bacaan 1 Bacaan Injil dan Mazmur Tanggapan

Renungan Katolik 8 Juni 2022 pekan biasa X. Bacaan pertama Bacaan I: 1Raj. 18:20-39 dan bacaan injil Matius 5:17-19.

CHIP SOMODEVILLA / GETTY GAMBAR AMERIKA UTARA / Getty Images via AFP
Diakon Katolik dan tukang kayu Dave Cahoon (kanan) dan tukang kayu Carlos Hernandez Cavero mengumpulkan altar yang akan digunakan oleh Paus Fransiskus ketika dia merayakan Misa minggu depan di Basilika National Shrine of the Immaculate Conception di Universitas Katolik Amerika 17 September 2015 di Washington, DC. Paus Fransiskus akan memulai kunjungannya di Amerika Serikat dengan pemberhentian tiga hari di Washington selama waktu itu ia akan mengunjungi Kongres, Gedung Putih dan merayakan Misa di basilika. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Renungan Katolik Rabu, 8 Juni 2022.

Renungan Katolik 8 Juni 2022 pekan biasa X.

Bacaan pertama Bacaan I: 1Raj. 18:20-39 dan bacaan injil Matius 5:17-19.

Mazmur Tanggapan: Mzm 16:1-2a,4,5,8,11 dan Bait Pengantar Injil: Alleluya.

Orang Kudus Katolik 8 Juni Santo Yakobus Berthieu Martir Madagaskar

Bacaan I: 1Raj. 18:20-39

Sekali peristiwa Raja Ahab mengirim orang ke seluruh Israel dan mengumpulkan nabi-nabi itu ke gunung Karmel.

Lalu Elia mendekati seluruh rakyat itu dan berkata: “Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati?

Kalau Tuhan itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia.”

Tetapi rakyat itu tidak menjawabnya hanya katapun.

Lalu Elia berkata kepada rakyat itu: “Hanya aku seorang diri yang tinggal sebagai nabi Tuhan, padahal nabi-nabi Baal itu ada empat ratus lima puluh orang banyak.

Namun, baiklah diberikan kepada kami dua ekor lembu jantan; biarlah mereka memilih seekor lembu,-motongnya, memandangnya ke atas kayu api, tetapi mereka tidak boleh membiarkan api.

Akupun akan mengolah lembu yang mencari lagi, meletakkannya di atas kayu api dan juga tidak akan mengolah api.

Kemudian biarlah kamu memanggil nama allahmu dan akupun akan memanggil nama Tuhan.

Maka allah yang menjawab dengan api, dialah Allah!”

Seluruh rakyat menyahut, katanya: “Baiklah demikian!”

Kemudian Elia berkata kepada nabi-nabi Baal itu: “Pilihlah seekor lembu dan olahlah itu dahulu, karena kamu ini banyak.

Sesudah itu panggillah nama allahmu, tetapi kamu tidak boleh menampilkan api.”

Mereka mengambil lembu yang diberikan kepada mereka, mengolahnya dan memanggil nama Baal dari pagi sampai tengah hari, katanya: “Ya Baal, jawablah kami!”

Tetapi tidak ada suara, tidak ada yang menjawab.

Sementara itu mereka berjingkat-jiingkat di sekeliling mezbah yang dibuat mereka itu.

Pada waktu tengah hari Elia mulai mengamati mereka, "Panggillah lebih keras, interaksi dia allah?

Mungkin ia mungkin, mungkin ada urusannya, mungkin ia ; mungkin ia tidur, dan belum terjaga.”

Maka mereka memanggil lebih keras serta menoreh-noreh dirinya dengan pedang dan tombak, seperti kebiasaan mereka, sehingga darah bercucuran dari tubuh mereka.

Setelah lewat tengah hari, mereka kerasukan sampai waktu korban petang, tetapi tidak ada suara, tidak ada yang menjawab, tidak ada tanda perhatian.

Kata Elia kepada seluruh rakyat itu: “Datanglah dekat aku!”

Maka mendekatlah seluruh rakyat itu kepadanya.

Lalu ia memperbaiki mezbah Tuhan yang telah diruntahkan itu.

Kemudian Elia mengambil dua belas batu, menurut jumlah suku keturunan Yakub.

Kepada Yakub ini telah datang firman Tuhan: “Engkau akan bernama Israel .”

Ia batu-batu itu menjadi mezbah demi nama Tuhan dan membuat suatu parit sekeliling mezbah itu yang dapat memuat dua sukat benih.

Ia menyusun kayu api, lembu itu dan potongan- potongannya di atas kayu api itu.

Setelah itu ia berkata: “Penuhilah empat buyung dengan air, dan pujian ke atas korban bakaran dan ke atas kayu api itu!”

Kemudian dia berkata: “Buatlah begitu untuk kedua kalinya!”

Dan mereka berbuat begitu untuk kedua kalinya.

Kemudian dia berkata: “Buatlah begitu untuk ketiga kalinya!”

Dan mereka melakukannya untuk ketiga kalinya, sehingga mengalirkan udara ke sekeliling mezbah itu; bahkan parit itupun penuh dengan udara.

Kemudian pada waktu korban petang, tampillah nabi Elia dan berkata: “Ya Tuhan, Allah Abraham, Ishak dan Israel, pada hari ini biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah di tengah-tengah Israel dan bahwa aku ini hamba-Mu dan bahwa atas firman -Mulah aku melakukan segala perkara ini.

Jawablah aku, ya Tuhan, jawablah aku, supaya bangsa ini mengetahui, bahwa engkaulah Allah, ya Tuhan, dan engkaulah yang membuat hati mereka untuk melawan kembali.”

Lalu turunlah api Tuhan menyambar habis korban bakaran, kayu api, batu dan tanah itu, bahkan air yang dalam parit itu habis dijilatnya.

Demikianlah Injil Tuhan.

Terpujilah Kristus.

Mazmur Tanggapan: Mzm. 16:1-2a,4,5,8,11

Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.

1. Jagalah aku ya Allah, karena pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada Tuhan, “Engkaulah Tuhanku.”

2. Bertambahlah pada orang-orang yang mengikuti allah lain; aku tidak akan ikut mengunjungi kurban curahan mereka, juga tidak akan menyebut-nyebut nama mereka dengan bibirku.

3. Ya Tuhan, engkaulah bagian warisan dan pialaku, engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku. Aku memandang memandang Tuhan; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.

4. Engkaulah hidupku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada kepuasan di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.

Bait Pengantar Injil : Alleluya

Ref. Haleluya.

Tunjukkanlah lorong-Mu kepadaku, ya Tuhan, bimbinglah aku menurut sabda-Mu yang benar.

Bacaan Injil Matius 5:17-19

Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Janganlah kamu mengira, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi.

Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.

Karena Aku berkata: Sungguh, selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.

Karena siapa yang meniadakan salah satu perintah sekali, dan mengajarkannya kepada orang lain, ia akan menduduki tempat-tempat yang paling rendah di Kerajaan Surga.

Tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di Kerajaan Surga.”

Demikianlah Injil Tuhan.

Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Dalam pewartaan tentang Kerajaan Allah, Yesus tidak mau mengubah peraturan yang ada.

Yesus mau mengembalikan hukum dan peraturan itu pada dasar yang benar.

Istilah yang digunakan penginjil ialah ‘menggenapi’.

Penggenapan itu terjadi bila orang tidak hanya memperhatikan rumusan hukum dan peraturan itu, tetapi juga memperhatikan spiritnya.

Dan inilah yang pantas diperhitungkan dalam pelaksanaan hukum, sehingga hukum tidak menjadi patokan mati, tetapi sungguh membantu bagi pengembangan hidup.

Bagaimanakah semangat dan sikap kita terhadap peraturan lalu untas, kesepakatan dalam rumah tangga, dll?

Tertib hukum yang dipaparkan Penginjil Matius ini tentu tidak dimaksudkan agar murid berada dalam wilayah yang aman dalam usaha memahami dan mendalami nilai kehidupan.

Cinta Allah tetap Iebih besar daripada tertib hukum.

Tertib hukum sendiri tetap hams mencerminkan cinta Allah yang benar.

Mari kita sebagai murid-murid Yesus di zaman ini menjalankan hukum Tuhan dan hukum dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dengan bijaksana.

Ya Allah, jadikanlah kami orang yang menghargai hukum dan pera turan dalam hidup.

Berilah kami pencerahan dalam setiap melaksanakan hukum dan peraturan agar sesuai semangat cinta kasih-Mu. Amin.

Sumber: adiutami.com

(*)

[Update informasi seputar Katolik]

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved