Khazanah Islam
Hukum Merawat Jenazah dalam Islam ! Simak Penjelasan Ustadz Abdul Somad
Setiap orang yang bernyawa pasti akan meninggal dunia. Kemudian di kubur dan berada di alam barzah.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Setiap orang yang bernyawa pasti akan meninggal dunia. Kemudian di kubur dan berada di alam barzah.
Namun, karena berbagai alasan prosesi memandikan jenazah hingga penguburannya mengalami penundaan.
Padahal, Rasulullah SAW telah bersabda dalam sebuah hadis
"Percepatlah kalian dalam membawa jenazah, jika jenazah itu baik maka kalian telah mendekatkannya pada kebaikan, jika jenazah itu jelek, maka kalian telah melepaskan dari pundak kalian." HR. Bukhari.
Hukum merawat atau pengurusan jenazah adalah fardhu kifayah.
Tidak dianjurkan untuk menunda penguburan jenazah kecuali dalam waktu sebentar saja, misalnya satu hingga dua jam dengan alasan tertentu.
Jika sampai dalam waktu yang sangat lama maka hal tersebut masuk dalam kategori zalim terhadap jenazah.
Maka dari itu, alangkah baiknya langsung menguburkan jenazah jangan menunda.
Sebab ada bahaya yang ditimbulkan akibat terlalu lama menunda untuk pemakaman.
Ustaz Abdul Somad mengimbau agar segera dalam memproses jenazah. Jangan ditunda apalagi sampai berhari-hari.
• Kapan Idul Adha 2022 atau 1443 H ? Muhammadiyah Tetapkan Hari Raya Idul Adha Sabtu 9 Juli 2022
Hal itu sebagaimana dilansir dari Youtube Channel Hairil Zul yang diunggah pada 18 Desember 2017 lalu.
"Tolong mandikan, kuburkan, cepat-cepat, jangan ditunda," imbuh Ustaz Abdul Somad.
"Karena jika sudah sehari semalam maka keluarlah cairan dari dalam badan dan membusuk," lanjutnya.
Mayat yang telah dibiarkan lama dan tidak segera dikuburkan akan mengeluarkan cairan berbau busuk.
Oleh karena itulah, banyak saudara kita diluar sana yang menggunakan formalin agar mayat tetap awet.
Dahulu kala sebelum formalin ada para nenek moyang menggunakan teh dan kopi untuk menekan bau busuk mayat yang dibiarkan berhari-hari di rumah.
"Dulu sebelum ada formalin disiram pakai teh dan kopi banyak-banyak, agar cairan yang jatuh dari tubuh menetes di kopi dan baunya tidak busuk lagi," terang Ustaz Abdul Somad.
• Niat Sholat Tahajud Sendirian 2 Rakaat , Waktu Terbaik Sholat Tahajud dan Doa Setelah Sholat Tahajud
5 Penyesalan Sang Mayat Saat di Alam Kubur, Simak Ceramah Ustaz Abdul Somad
Ustaz Abdul Somad menjelaskan inilah penyesalan sang mayat saat berada di alam kubur.
Sebagaimana dipahami bahwa cepat atau lambat manusia akan dihadapkan dengan kematian.
Semua manusia akan meninggal dunia dan selanjutnya ke akhirat yang kekal.
Pada dasanya setiap orang menginginkan meninggal dalam keadaan baik.
Bahkan ingin agar dosanya segera dihapus sebelum meninggal dunia.
Dalam Islam, setelah meninggal dunia setiap manusia pasti akan berada di alam kubur atau yang disebut juga alam barzah.
Ternyata ada penyesalan dari sang mayat ketika di alam kubur.
Berikut ceramah Ustaz Abdul Somad mengenai tersebut sebagaimana dilansir oleh Bangkapos.com dalam video di kanal YouTube TAMAN SURGA.NET yang diunggah pada 20 Juni 2020 lalu.
Setidaknya ada 5 penyesalan sang mayit di alam kubur.
"5 penyesalan orang sudah mati. Yang pertama, orang mati menyesal karena tidak bersedekah.
Yang kedua, andai kami mau mendengar, kami mau berpikir, kami tidak akan menjadi penghuni neraka sa'ir," ujar Ustaz Abdul Somad.
Sapaan UAS tersebut juga menjelaskan bahwa ada neraka khusus yang akan ditempati oleh orang yang tidak mau mendengarkan pengajian, yakni neraka sa'ir.
Penyesalan yang ketiga menurut Ustaz Abdul Somad adalah orang yang tidak mau beribadah atau shalat.
"Tapi ada orang-orang yang menyesal di akhirat kenapa?
Bolak-balik teriakkan Allahuakbar memanggil tetapi dia tidak mau datang," kata UAS.
Penyesalan yang keempat menurut UAS adalah orang yang memutus tali silaturahim.
"Empat, siapa yang menyesal? Orang menyesal nanti mati ketika hidupnya tidak masuk surga. Siapa itu?
Orang yang memutus tali silaturahim," kata UAS.
• Niat Solat Jenazah dan Tata Cara Shalat Jenazah untuk Mayat Perempuan dan Laki-laki
Apa yang disesali manusia yang terakhir menurut Ustadz Abdul Somad adalah karena dia tidak pernah berdakwah.
"Yang terakhir, apa yang disesali manusia? Yang disesalinya adalah karena dia tidak pernah berdakwah.
Hidup pernah, kaya pernah, berkuasa pernah. Tapi berdakwah tidak pernah," kata Ustaz Abdul Somad.
Dia mengatakan bahwa berdakwah itu bukan berceramah dan itu yang perlu diluruskan.
"Perbuatan lebih menyentuh, lebih sampai ke hati daripada ucapan. Saya lemah.
Hamba Allah yang dhoif. Hanya ceramah dengan khutbah, dengan seminar, dengan simposium, dengan lokakarya.
Tapi ada orang yang bisa berceramah dengan kekuasaan. Kita yang tidak punya kekuasaan bagaimana?," beber Ustaz Abdul Somad.
"Pilih orang yang punya pangkat politik untuk memperjuangkan nilai-nilai Islam di tengah masyarakat.
Kalau kau sanggup menolong agama Allah dengan kekuasaaan, genggam kekuasaan itu ditanganmu.
Kalau kau tidak sanggup pilih karena kau punya hak pilih," ungkapnya.
(*)
