BSPJI Pontianak Ungkap Baru 5 Produk Kopi Bubuk Kalbar Yang SNI, Harap Kopi Tono Sekadau Selanjutnya

Zuhrawati, Asesoris Manajemen Mutu Industri BSPJI Pontianak mengatakan sejatinya untuk produk kopi bubuk di Kalimantan Barat baru terdapat 5 produk ya

TRIBUNPONTIANAK/Marpina Sindika Wulandari
Penyerahan dokumen sistem manajemen mutu dari BSPJI Pontianak kepada Owner Kopi Tono didampingi Kadis Koperasi Sekadau, di UMKM Centre Sekadau, Selasa 24 Mei 2022. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SEKADAU - Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSPJI) Pontianak menggelar  sosialisasi dan Implementasi Dokumentasi Sistem Manajemen Mutu untuk IKM Bidang Pangan dalam rangka peningkatan daya saing industri yang digelar di UMKM Centre Sekadau, Kalimantan Barat, Selasa 24 Mei 2022.

Adapun IKM yang mengikuti sosialisasi tersebut adalah Kopi Tono yang merupakan salah satu produk kopi unggulan asal Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat yang diketahui sudah berdiri sejak tahun 2018.

Zuhrawati, Asesoris Manajemen Mutu Industri BSPJI Pontianak mengatakan sejatinya untuk produk kopi bubuk di Kalimantan Barat baru terdapat 5 produk yang sudah berstatus SNI. 

Diantaranya Kopi Aming, Jojon, Pilihwangi, Dua Enggang dan Kopi Jempol. Sedangkan produk di luar kopi bubuk ada 29 produk yang juga sudah SNI.

Kemenag Sekadau Sebut 29 CJH Siap Berangkat Ibadah Haji, Tunggu Kebijakan Selanjutnya

Untuk di Kabupaten Sekadau, diketahui Kopi Tono merupakan produk kopi bubuk pertama yang sedang memperjuangkan standarisasi tersebut.

SNI dianggap sangat penting, karena konsumen saat ini juga sudah memperhatikan mutu kualitas produk. Tidak seperti dahulu yang lebih melihat harga, saat ini daya saing produk semakin tinggi.

  Produk olahan kopi bubuk juga semakin banyak, maka SNI inilah yang menjadi nilai jual terhadap produk yang ada.

"Kopi Tono ini kami harapkan bisa tersertifikasi, makannya kami persiapkan untuk dokumen sistem manajemen mutu serta pelatihan untuk bimbingan teknis pengujian. Karena itu salah satu syarat utama untuk bisa SNI, inilah bantuan yang kami berikan. Sudah kita serahkan dan selanjutnya kita sosialisasi penggunaannya, " Kata Zuhrawati.

Produk Kopi Tono pun diharapkan bisa segera mendapatkan sertifikasi SNI sehingga mutu dan keamanan produknya bisa terjamin. Yang juga akan berdampak pada pemasaran yang bisa lebih luas.

Sementara itu, Zuhrawati menyebut dalam upaya mendukung standarisasi tersebut pihaknya memang cukup terbatas.

Terutama karena pagu anggaran di bidang tersebut yang terbatas, maka setiap tahunnya hanya ada 2 perusahaan Se-Kalbar  yang dapat dibantu. Untuk itu penentuan produk yang akan didukung juga harus selektif.

"Jadi kami harus selektif untuk menentukan mana yang nantinya bisa diangkat pelan-pelan sampai bisa SNI. Kopi Tono sudah dari tahun 2021 kami jajaki. Komitmen pemilik juga kami lihat dalam mengembangkan usahanya ini. Mudah-mudahan Kopi Tono segera menyusul 5 kopi bubuk yang sudah SNI di Kalbar, " Harapnya. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved