Ruas Jalan Tumbang Titi-Tanjung Tahun 2019 Sudah Dianggarkan Secara Bertahap, Tahun 2022 Rp 11,3 M

Untuk itu, ia pun segera berkoordinasi dengan pihak pelaksana untuk menangani jalan yang rusak tersebut.

Penulis: Nur Imam Satria | Editor: Jamadin
Dokumentasi Camat Jelai Hulu 
Kondisi Jalan Tumbang Titi - Tanjung di Kabupaten ketapang, Kalimantan Barat. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Iskandar Zulkarnaen mengungkapkan, ruas jalan Tumbang Titi - Tanjung di Kabupaten Ketapang, Kalbar di tahun 2022 sudah kembali dianggarkan.

Besaran anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan jalan tersebut yakni sekitar Rp 11.3 Miliar.

'"Di tahun 2022, itu kita sudah mengalokasikan anggaran cuma Rp 11 Miliar sekian. Artinya kita proyeksikan efektif yang ditangani itu sekitar 2,9 kilometer," kata Iskandar saat dihubungi Tribun, Minggu 22 Mei 2022.

Namun, kata Iskandar, dengan dilaksanakan pembangunan sekitar 2,9 kilometer itu, masih belum sampai ke lokasi jalan yang rusak. Seperti yang saat ini ramai diberitakan di sejumlah media.

Untuk itu, ia pun segera berkoordinasi dengan pihak pelaksana untuk menangani jalan yang rusak tersebut.

"Saat ini kita juga sudah mendapat atensi dari dinas perkebunan, mencoba berkolaborasi dengan pengelola kelapa sawit (perusahaan). Karena selaku pemanfaat, juga punya andil dalam permasalahan kerusakan jalan tersebut," ujarnya.

Ruas Jalan Tumbang Titi - Tanjung Sudah Kontrak Pelaksanaan, Berharap Bisa Segera Direalisasikan

Iskandar pun menargetkan, di tahun 2023 sejumlah jalan provinsi yang sedang dalam kondisi rusak berat akan terlaksana hingga 80 persen.

"Jadi kita fokus ke jalan jalan yang kerusakan berat dulu. Seperti KKU di Siduk dan Sukadana. Dan sekarang target kita Tumbang Titi - Tanjung, itu juga menjadi target sasaran kita," jelasnya.

Mengenai ruas jalan Tumbang Titi - Tanjung, lanjut Iskandar, bahwa jalan itu sejak tahun 2019 sudah dianggarkan secara bertahap. 

"Tahun 2019 itu dialokasikan sekitar 9,3 M, efektif nya itu 3 kilometer. Tahun 2020 lanjut lagi karena keterbatasan anggaran itu jadi kita nyicil. Jadi tahun 2020 itu dianggarkan 2,36 M, tapi dapat nya cuma 700 meter karena kerusakan nya cukup berat," ungkap Iskandar lagi.


Sedangkan di tahun 2021, pihaknya kembali menganggarkan sebesar 10,75 M dengan mendapat efektif nya sepanjang 3,1 kilometer.

"Artinya penanganan bertahap ini kan lambat. Coba lah dihimbau kepada pusat, bagaimana membantu pendanaan. Dengan bahasa-bahasa mengajak pemerintah pusat juga memperhatikan kita bagian NKRI untuk berpartisipasi," pungkasnya.

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved