Guru SMAN 1 Pontianak Integrasikan Muatan Sejarah Lokal Pada Mata Pelajaran Sejarah
Rio mengungkapkan, bahwa penting untuk memasukkan nilai-nilai lokal pada mata pelajaran sejarah, hal ini karena sudah sejak lama siswa selalu diberi m
Penulis: Faisal Ilham Muzaqi | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
Hal tersebut dibenarkan oleh Putri Noorfia, ia mengungkapkan bahwa ia yang kelahiran Kalbar banyak mengetahui banyak hal tentang Kalbar, namun setelah proses pembelajaran yang ada sedikit banyak ia mulai mengenal Kalbar baik dari sejarahnya, beberapa tokoh pejuang, kuliner hingga lokasi bersejarah.
“Sebelumnya saya hanya tau Pontianak, tidak tau banyak tentang sejarah di Kalimantan Barat. Tapi dari belajar bersama sedikit banyak sekarang tau tentang keraton-keratonnya, beberapa peristiwa seperti peristiwa PGRS Paraku sampai Mandor Berdarah, dan lain sebagainya,”.
“Ketika tugas historiografi juga saya menulis tentang asal-usul Keraton Pontianak, mencari sumber dari banyak referensi dan bertanya, prosesnya panjang tapi menyenangkan karena lokasinya dekat dengan keseharian,” jelas siswi kelas X tersebut.
Diferensiasi Hingga Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Dalam kurikulum Merdeka Belajar, diferensiasi adalah hal yang ditekankan dalam proses pembelajaran, siswa bebas belajar sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya, begitu pula guru yang bertindak sebagai fasilitator dan teman belajar sehingga proses belajar dapat lebih hidup dan menyenangkan.
Dari kurikulum ini pula, elemen penguatan profil pelajar pancasila turut diberikan kepada siswa dengan tujuan menjadikan siswa agar berkarakter pancasilais dan cinta tanah air. Hal ini pula yang dilakukan Rio sebagai guru dan fasilitator belajar bagi siswanya.
Terakhir, Rio berharap agar dalam prosesnya pelaksanaan pembelajaran dan sistemnya dapat lebih baik sehingga dapat memberikan dampak yang lebih maksimal kedepan.
“Banyak hal yang belum saya ketahui, melakukan eksplorasi dan belajar mandiri terus saya lakukan. Intinya berani mencoba,”.
“Namun tentu meningkatkan dan melakukan perbaikan sistem yang ada tetap harus dilakukan, pendampingan juga sangat penting dan banyak hal lain yang harus terus dibenahi dan ditingkatkan agar kompetensi guru dalam proses pembelajaran dapat meningkat sehingga memberi dampak yang lebih baik tentunya,” pungkas Rio. (*)
(Simak berita terbaru dari Pontianak)