Tiga Daerah Bisa PTM 100 Persen, 5 Kabupaten di Kalbar PPKM 3 dan Sisanya PPKM 2

Dikatananya mengingat sebentar lagi akan dilakukan ujian, setelah itu baru akan dilakukan evaluasi lanjutan terkait PTM di Kalbar.

Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANGGITA PUTRI
Kadisdik Kalbar, Sugeng saat ditemu di Ruang Kerjanya beberapa waktu lalu 

Sementara itu kepada pemerintah, kata Sabhan, dia berharap pemerintah memaksimalkan perhatiannya kepada daerah perbatasan dan tertinggal. “Kami berharap kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan daerah perbatasan dan daerah tertinggal,” harapnya.

Acuan PTM
Dinas Pendidikan Kabupaten Kayong Utara siap mengikuti surat keputusan dari SKB Empat Menteri untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka. Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Kayong Utara, Rahadi Usman, menyampaikan pihaknya tetap mengacu kepada kebijakan pemerintah pusat dan Provinsi Kalbar terkait pembelajaran tatap muka (PTM).

"Kita juga mengacu kepada kebijakan provinsi, yang mana PTM masih mengacu kepada protokol kesehatan," kata Rahadi Usman kepada Tribun.

Ia menambahkan, "Sampai dengan hari ini, kami dari Dinas Pendidikan telah membuat edaran sesuai dengan kebijakan Kepala Dinas bahwa masuknya sesuai dengan jadwal."

Untuk itu, Rahadi mengatakan bahwa Dinas Pendidikan Kayong Utara sudah menyiapkan edaran sesuai dengan kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi.

"Kita dari Dinas Pendidikan Kabupaten tetap memberikan edaran, sesuai dengan kebijakan Dinas di Provinsi yang mana batas masuk itu pada tanggal 9 Mei 2022," ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan sejak hari kamis lalu seluruh sekolah di Kabupaten Kayong Utara, telah masuk.

Sementara itu Kepala SMP Islam Tahfizhul Quran PP Baitul Quran, Pontianak, Irwan Karlos, mengatakan dukungan penuh terhadap pelaksanaan vaksin sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19.

"Alhamdulillah (vaksinasi tenaga pendidik) sudah hampir semua. Persyaratan vaksin kan sebagai bentuk dukungan masyarakat atas program pemerintah untuk pengurangan penyebaran covid-19 yang pada intinya kita ingin terbebas dari covid-19," ujar Karlos.

Ia menginginkan pembelajaran tatap muka, meskipun ada sisi positif dari belajar online. "Plusnya banyak, metode belajar yang modern dengan memanfaatkan teknologi digital sehingga memacu para guru dan siswa terus mempelajari perkembangan teknologi yang berkaitan dengan proses pembelajaran," ujarnya.

Namun tentu ada minus kata Karlos, salah satunya yang kentara adalah materi kurang tersampaikan dengan maksimal.

"Namun semua itu dikarenakan keadaan saat ini. Maka bijaknya adalah selalu berproses untuk mencarikan solusi agar proses pembelajaran terlaksana dengan baik," katanya.

Menilik sudut pandang sebagai guru, Karlos mengatakan saat ini untuk pembelajaran online perlu kerja ekstra untuk meluangkan waktu lagi untuk menghubungi para siswa secara pribadi. Berbeda dengan pelajaran tatap muka, dimana guru bisa langsung bertanya apabila melihat anak kurang mengerti.

"Karena saat ini dikarenakan kurangnya waktu tatap muka maka harus terus memberikan motivasi ke siswa. Saya juga berharap ke depan, semoga kesejahteraan guru ataupun segala unsur tenaga pendidik lebih diperhatikan meskipun saat ini sudah baik," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved