Tinju Dunia
Kata Oscar De La Hoya, Sang Raja Tinju Dunia Canelo Kalah dari Bivol Karena Banyak Main Golf
"Dari pengalaman, saya dulu sering bermain golf di antara pertarungan dan di antara kamp pelatihan. Itu menghabiskan banyak dari Anda." kata de la Hoy
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Satu diantara legenda tinju dunia, Oscar De La Hoya mengomentari kekalahan Saul Canelo Alvarez atas Dmitry Bivol.
Menurut De La Hoya, satu diantara penyebab tumbangnya sang raja tinju dunia asak Meksiko tersebut karena banyak bermain golf.
"Apa yang saya lihat, dan saya lihat semuanya, Canelo sudah banyak bermain golf ," katanya dilansir dari Marca.
Menurut Oscar De La Hoya, bermain golf terlalu banyak mempengaruhi Canelo dalam pertarungan kelas berat ringan melawan Bivol.
"Dari pengalaman, saya dulu sering bermain golf di antara pertarungan dan di antara kamp pelatihan. Itu menghabiskan banyak dari Anda." kata de la Hoya.
"Ya, kamu di luar sana selama enam jam. Kamu berdiri, kakimu lemah dan kamu fokus." tambahnya.
• Tinju Dunia Hari Minggu: Oscar De La Hoya Jagokan Zurdo Ramirez Runtuhkan Mantan Juara Asal Jerman
Selain itu, menurutnya gaya diet Canelo juga bisa menjadi satu diantara penyebab.
Menurutnya, perubahan pola makan dan menjadi vegan mungkin kontraproduktif bagi petinju.
De la Hoya menjelaskan bahwa dia memperhatikan kelelahan Canelo selama pertarungan.
"Ketika Anda mengubah sesuatu yang drastis seperti diet Anda dalam semalam, Anda berisiko tidak bekerja untuk tubuh Anda dan tidak menyesuaikan diri dengan benar," kata Oscar de la Hoya.
Untuk diketahui, manajer Golden Boy Promotions tersebut sebelumnya adalah promotor Saul Alvarez selama bertahun-tahun.
De la Hoya pun kembali meninggalkan pesan di akun media sosialnya.
"Belum terlambat (belum) untuk kembali ke promotor terbaik," kata De La Hoya seolah membujuk Canelo.
• Laga Unifikasi Tinju Dunia Hari Minggu: Brian Castano dan Jermel Charlo Saling Klaim Paling Kuat!

Untuk diketahui, saat menghadapi Canelo, Bivol (20-0, 11 KO) menang dengan keputusan mutlak.
Tiga juri, Tim Cheatham, Dave Moretti dan Steve Weisfeld semuanya memberi skor 115-113 untuk Bivol.
Ketiga skor itu identik, memberikan Canelo empat ronde pertama, Bivol empat ronde berikutnya, Canelo ronde kesembilan dan Bivol ronde ke-10, 11, dan 12.
Para juri menempatkan Bivol memenangkan tujuh dari delapan ronde terakhir.
Setelah meraih kemenangan bersejarah November lalu dengan menjadi juara kelas menengah super pertama yang tak terbantahkan, Canelo (57-2-2, 39 KO) tidak mampu mengalahkan petinju Rusia berusia 31 tahun itu.
Ini merupakan rentetan kemenangan Bivol dalam tujuh tahun di tinju profesional dan sukses pertahankan gelar sabuk juara kelas berat ringan WBA yang Ia rebut 2017 silam.
Sementara bagi Canelo, ini kekalahan kedua sepanjang kariernya di tinju profesional.
Kekalahan pertama terjadi pada September 2013 silam atas Floyd Mayweather Jr yang kini sudah pensiun dengan status petinju tak terkalahkan. (*)