Ilmu Parenting

Apa Penyebab Anak Bisa Pendek? Benarkah Akibat Stunting?

Dengan begitu, jangan lewatkan waktu imunisasi karena saat imunisasi tidak sekadar disuntik, tetapi juga dilakukan pemeriksaan berat badan secara tera

TRIBUNPONTIANAK- INSTAGRAM
Kebersamaan Olla Ramlan, suami dan anaknya 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Bahaya stunting saat ini terus digenjot oleh berbagai pihak.

Perlu di ketahui bahwa stunting juga termasuk dalam salah satu masalah tumbuh kembang anak.

Moms harus paham bahwa stunting dengan perawakan pendek merupakan 2 hal yang berbeda.

Perawakan pendek, yaitu kondisi ketika anak memang memiliki genetik pendek, sehingga ia lahir dengan kondisi tinggi badan lebih pendek dibandingkan teman-temannya.

Sementara, sunting merupakan kondisi akibat pertumbuhan berat badan yang tidak normal sehingga berdampak pada tingginya.

Penyebab Anak 1 Tahun Belum Tumbuh Gigi, Dokter Sarankan Hal Ini

Berbeda dengan masalah genetik, stunting ini merupakan masalah tumbuh kembang yang bisa dicegah.

Dokter anak, dr. Lucia Nauli SImbolon, Msc, SpA dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id menjelaskan bagaimana cara menghindari anak dari stunting dan penangananya ketika sudah terjadi.

Ciri anak stunting

Untuk melihat ciri anak stunting, yaitu dilihat dari grafik pertumbuhannya, apakah tinggi dan berat badannya sesuai atau tidak.

"Misalnya, anak tersebut berat badannya dua bulan terus-menerus tidak naik, itu sudah mulai yang disebut berat badan tidak optimal," jelas dr. Lucia.

"Kalau hal tersebut terjadi dalam jangka waktu yang lama itu disebut dengan stunting," lanjutnya.

dr. Lucia pun menegaskan bahwa stunting ini tidak boleh ada faktor infeksi saat diagnosisnya.

Artinya, ketika anak dilihat berat dan tinggi badannya kurang, maka perlu dipastikan tidak ada infeksi.

Cara Menghentikan Kebiasaan Anak yang Kecanduan Main HP

"Misalnya, berat badan anak kurang, tinggi badannya kurang, itu akibat ada jantung bocor anaknya. Kita enggak bisa mendiagnosis (stunting) karena dia jantung bocor," ujar dr. Lucia.

Dengan begitu, ketika ditemukan tinggi dan berat badan anak kurang, maka perlu dilihat apakah ada penyakit penyerta atau tidak.

"Tapi, kalau konteksnya anak sehat dan berat badannya enggak bertambah, pertambahannya enggak optimal. Barulah tinggi badannya terdampak," papar dr. Lucia.

Perlu Moms ketahui bahwa, pada tiga bulan pertama kehidupan bayi, idealnya kenaikan berat badan anak sebanyak 800 gram.

Kemudian, saat usia enam bulan, idealnya yaitu 400-600 gram setiap bulannya.

"Di usia 6 bulan sampai 1 tahun, kalau berat badannya tidak naik dengan optimal, tidak sesuai dengan kurva pertumbuhan, lama-lama pasti tinggi badannya akan terdampak. Tinggi badan yang terdampak itu yang disebut sebagai stunting," jelas dr. Lucia.

Gejala Hepatitis Akut yang Menyerang Anak-anak dan Mulai Melanda Dunia

Cara mencegah stunting

Untuk mencegah stunting, dr. Lucia menyarankan untuk dilakukan kurva berat dan tinggi badan sejak awal.

Dengan begitu, jangan lewatkan waktu imunisasi karena saat imunisasi tidak sekadar disuntik, tetapi juga dilakukan pemeriksaan berat badan secara teratur.

Selain itu, nanti akan dicocokkan antara berat badan dan tinggi badan pada grafik pertumbuhan.

Perlu dilihat juga mengenai asupan makanan, ASI, dan aktivitasnya.

"Kita lihat asupannya seberapa, apa saja, yang ASI eksklusif atau tidak anaknya, kemudian ASI-nya bagaimana, atau aktivitas yang berlebihan," kata dr. Lucia.

Sebenarnya, anak yang aktif merupakan tanda yang bagus, tetapi asupan kalorinya perlu ditambah agar berat badannya juga bertambah.

20 Ucapan Waisak 2022 Penuh Makna untuk Caption Instagram dan Media Sosial Lainnya

Cara mengatasi stunting

Untuk mengatasi masalah stunting ini, dokter akan melakukan intervensi dan orangtua perlu menerimanya terlebih dahulu.

Nanti akan dilihat bagaimana jadwal makannya apakah teratur atau tidak, apakah setiap 2-3 jam sekali atau tidak. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved