Jembatan Gantung Ambruk di Desa Landau Badai, Warga Terpaksa Sewa Rakit Nyebrang Sungai
Maka dari itu diharapkan, pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat, bisa memperhatikan kondisi infrastruktur jembatan gantung tersebut.
Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAPUAS HULU - Jembatan Gantung Penghubung sejumlah desa di Kecamatan Silat Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu, di Desa Landau Badai, ternyata telah ambruk atau rusak parah, sehingga memutuskan akses masyarakat setempat.
Seorang Warga Desa Landau Badai, Kecamatan Silat Hulu, Aisan menyatakan, kejadian ambruk jembatan gantung tersebut terjadi sekitar dua bulan yang lalu atau bulan Maret 2022 kemarin.
"Saat ini untuk sementara, masyarakat harus lewat sungai menggunakan rakit penyebrangan dengan biaya sebesar Rp 15 ribu," ujarnya kepada Tribun Pontianak, Kamis 12 Mei 2022.
Dijelaskannya, jembatan gantung tersebut adalah menghubungkan sejumlah desa seperti, Desa Landau Badai, Desa Selimu, Desa Nanga Lungu, dan Desa Entebi.
"Saat ini jembatan itu betul-betul tidak bisa dilewati oleh masyarakat," ucapnya.
• Kapuas Hulu HEBAT Telah Selesaikan Pembangunan Jembatan Miau Merah Silat Hilir
Maka dari itu diharapkan, pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat, bisa memperhatikan kondisi infrastruktur jembatan gantung tersebut.
"Ini merupakan satu-satunya akses bagi kami," ujarnya.
Sedangkan jembabatan permanen yang di bangun tahun lalu 2021, belum ada kelanjutan lagi di tahun 2022 oleh Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu.
"Kami sangat berharap jembatan permanen tersebut kembali dilanjutkan, dan mudah-mudahan pemerintah dapat menanggani keluhan kami ini," ungkapnya. (*)
(Simak berita terbaru dari Kapuas Hulu)