Jadwal Fenomena Astronomi Bulan Mei 2022 ! Gerhana Bulan Total, Venus, Merkurius Hingga Black Moon
Fenomena astronomi beraneka ragam. Mulai dari hujan meteor, konjungsi, gerhana, dan lain sebagainya.
Andi mengatakan puncak konjungsi Bulan-Saturnus terjadi pada 22 Mei pukul 11.43 WIB/12.43 WITA/13.43 WIT.
"Karena terjadi pada tengah hari, maka konjungsi Bulan-Saturnus dapat disaksikan pada dua malam berturut-turut, yakni 22 Mei dari arah timur hingga selatan sejak tengah malam hingga 25 menit sebelum Matahari terbit dan 23 Mei dari arah timur hingga selatan setelah tengah malam hingga 25 menit sebelum Matahari terbit," ungkap Andi.
Sudut pisah pada malam pertama bervariasi antara 9-7 derajat sedangkan sudut pisah pada malam kedua bervariasi antara 7,7-9,5 derajat.
10. Konjungsi tripel Bulan-Jupiter-Mars
Konjungsi Tripel Bulan-Jupiter-Mars terjadi pada 25 Mei dan dapat disaksikan dari arah timur sejak pukul 02.15 waktu setempat hingga 25 menit sebelum Matahari terbit.
"Bulan bercahaya dengan iluminasi 28,5 persen fase sabit akhir, sedangkan magnitudo/kecerlangan Mars dan Jupiter masing-masing sebesar +0,6 dan -2,2," kata Andi.
Fenomena ini dapat disaksikan kembali pada 21-24 Juni 2022 dan 20-21 Juli 2022 mendatang.
• Jadwal Lengkap One Way Tol Kalikangkung Sampai Tol Cikampek Mulai 6 - 8 Mei 2022 !
11. Okultasi Venus
Venus akan mengalami Okultasi oleh Bulan pada 27 Mei. Okultasi adalah peristiwa terhalangnya benda langit yang "tampak" lebih kecil (seperti planet dan bintang) oleh benda langit lain yang tampak lebih besar jika diamati dari Bumi (seperti Matahari dan Bulan).
"Hal ini dikarenakan konfiguasi ketiga benda langit membentuk garis lurus jika diamati dari bidang tegak lurus ekliptika," ujar Andi.
Selain itu, benda langit yang tampak lebih kecil sebenarnya berada jauh di belakang benda langit lain yang jaraknya lebih dekat dengan Bumi.
Dia mengatakan okultasi Venus secara global berlangsung sejak pukul 00.36 UT/07.36 WIB hingga 05.30 UT/12.30 WIB.
"Di Indonesia, Bulan berfase sabit akhir dengan iluminasi antara 10,6-10,3 persen ketika mengokultasi Venus," ungkap Andi.
Lanjutnya sebagian wilayah Indonesia seperti Sumatera, Jawa, Bali, NTB, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara dan sebagian provinsi Papua Barat mengalami Okultasi Venus pada pagi hari setelah Matahari terbit hingga siang hari.
Sehingga untuk mengamati fenomena ini harus menggunakan alat bantu optik seperti teleskop.
• Kronologi Proses Evakuasi Korban Tenggelam di Jongkong Kapuas Hulu
Sedangkan, Okultasi Venus dapat disaksikan sebelum Matahari terbit untuk Madagaskar, Kep. Komoro dan Seychelles.
Fenomena ini pernah melewati Indonesia pada 30 Juni 2011 dan 18 September 2017. Fenomena ini akan terjadi kembali pada 14 September 2026 dan 27 Mei 2039.
Sebelum terjadi okultasi Venus, mula-mula Bulan berkonjungsi terlebih dahulu dengan Bulan dan dapat disaksikan dari arah timur sejak pukul 03.30 waktu setempat selama dua jam dengan sudut pisah 2,5-1,5 derajat.
Bulan bercahaya dengan iluminasi 12,0-11,3 persen sedangkan kecerlangan Venus sebesar -3,97.
12. Konjungsi Mars-Jupiter
Tanggal 29 Mei pukul 18.03 WIB merupakan puncak konjungsi Mars-Jupiter dengan sudut pisah 35 menit busur.
Sehingga, Konjungsi Mars-Jupiter dapat disaksikan selama dua malam, yakni pada 29 Mei sejak pukul 02.00 waktu setempat hingga 25 menit sebelum Matahari terbit dengan sudut pisah 42-39 menit busur dan keesokan paginya (30/5) sejak pukul 02.00 waktu setempat hingga 25 menit sebelum Matahari terbit dengan sudut pisah 37-39 menit busur.
13. Black Moon
Fenomena Astronomis untuk bulan Mei 2022 ditutup dengan fenomena Bulan Hitam atau Black Moon, yakni fase Bulan Baru kedua dalam satu bulan dalam kalender Masehi.
Bulan Hitam kali ini terjadi pada pukul 18.30 WIB/19.30 WITA/20.30 WIT. Fenomena ini sebelumnya pernah terjadi di Indonesia pada 31 Oktober 2015 dan 30 Agustus 2019.
Fenomena ini akan kembali terjadi pada 31 Desember 2024 dan 30 September 2027 mendatang.
(*)