Khutbah Jumat Keutamaan 10 Hari Akhir Ramadhan Datangnya Lailatul Qadar

Dianjurkan bagi umat Islam untuk semakin meningkatkan ibadah di bulan suci ramadhan, serta mengejar malam lailatul qadar

Penulis: Madrosid | Editor: Madrosid
Kolase / Tribunpontianak.co.id
Khutbah Jumat tentang 10 hari akhir ramadhan 1443 H 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Puasa Ramadha sudah semakin mendekati akhir, hari ini sudah memasuki hari ke 20, artinya merupakan fase akhir 10 hari ramadhan.

Dianjurkan bagi umat Islam untuk semakin meningkatkan ibadah di bulan suci ramadhan, serta mengejar malam lailatul qadar yang datang di malam-mala ganjil di akhir ramadhan.

Pada hari Jumat ini, pembahasan 10 hari akhir ramadhan bisa menjadi materi khutbah jumat.

Berikut ini referensi khutbah terkait 10 akhir ramadhan dikutip dari berbagai sumber.

Hari Ini Jumat Apa Jawa ? Tanggal 22 April 2022 Masuk Hitungan Jumat Pon

Khutbah Jumat Pertama

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه
قال الله تعالى فى كتابه الكريم، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
وقال تعالى، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ، فإِنَّ أَصَدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ ، وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا ، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ ، وَكُلَّ ضَلالَةٍ فِي النَّارِ

Hadirin jemaah jumat yang berbahagia

Marilah kita selalu meningkatkan kadar ketakwaan kita kepada Allah dengan yang sebenar-benarnya. Karena hanya inilah satu-stunya cara agar kita menjadi orang yang beruntung dan bahagia baik di dunia maupun di akhirat.

Hari ini, kita berada di penghujung bulan ramadhan, kita berada di 10 hari terakhir bulan ramadhan, sebentar lagi kita akan meninggalkan bulan mulya ini dan merayakan hari raya idul fitri. Mayoritas di antara kita mungkin sangat senang dengan berakhirnya bulan ramadhan, karena puasa telah lewat, kita tidak lagi merasakan lapar di siang hari, hari-hari kembali normal sebagaimana biasanya.

Maka dari itulah apabila telah mendekati akhir-akhir ramadhan ini, dahulu para Salafush Sholeh semakin bersungguh-sungguh untuk beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena itulah tanda ahlul istiqomah, sebagaimana dikatakan oleh para ulama salaf terdahulu: ‘Ahlul istiqomah itu semakin mendekati akhir semakin bersungguh-sungguh, sedangkan orang yang tidak istiqomah tidak demikian’.

karena dengan berakhirnya bulan ramadhan justru kita sudah tidak bisa mendapatkan pahala yang besar sebagaimana yang bisa kita dapatkan di bulan ramadhan.

Materi Khutbah Jumat Persiapan Sambut Puasa Ramadhan 1443 H

Dalam sebuah hadis nabi bersabda:

إذَا كَانَ اَخِرُ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ بَكَتِ السَّمَوَاتُ وَاْلاَرْضُ وَالْمَلاَئِكَةُ مُصِيْبَةً لِاُمَّةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ قِيْلَ اَيُّ مُصِيْبَةٍ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم هِيَ ذَهَابُ رَمَضَانَ لِاَنَّ الدَّعْوَاتِ فِيْهِ مُسْتَجَابَةٌ وَالصَّدَاقَةَ مَقْبُوْلَةٌ وَالْحَسَنَاتِ مُضَاعَفَةٌ، وَاْلعَذَابَ مَدْفُوْعٌ .

“Ketika tiba akhir malam Ramadlan, langit, bumi dan malaikat menangis karena adanya musibah yang menimpa umat nabi Muhammad SAW. (Sahabat) bertanya, “Musibah apakah wahai Rasulullah?” Nabi menjawab, “Berpisah dengan bulan Ramadlan, sebab pada bulan ini do’a dikabulkan dan shadaqah diterima. Kebaikan dilipatgandakan dan siksa dihentikan”

Para sahabat dan orang-orang yang shalih sungguh merasa sedih dan menangis bila ditinggalkan bulan ramadhan, hal ini paling tidak disebabkan 2 alasan, yaitu:

Pertama, Kesadaran mereka bahwa dengan perginya bulan ramadhan, pergi pula berbagai keutamaan yang ada di dalamnya.

Bulan Ramadhan bulan yang paling berkah, yang mana pintu-pintu surga dibuka dan pintu neraka ditutup?

Bukankah hanya di bulan suci ini syetan dibelenggu? Imam Ahmad meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda

: قَدْ جَاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ يُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ وَتُغَلُّ فِيهِ الشَّيَاطِينُ (رواه أحمد)

Telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah, diwajibkan kepada kalian ibadah puasa, dibukakan pintu-pintu surga dan ditutuplah pintu-pintu neraka serta para syetan dibelenggu... (HR. Ahmad)

Di bulan Ramadhan amal sunnah diganjar pahala amal wajib, seluruh pahala kebajikan dilipatgandakan hingga tiada batasan?  

Semua keutamaan itu takkan bisa ditemui lagi jika bulan ramadhan telah pergi. Ia hanya akan datang pada bulan ramadhan setahun lagi.

Padahal tiada yang dapat memastikan apakah seseorang masih hidup dan sehat pada bulan ramadhan yang akan datang.

Inilah alasan mengapa para sahabat dan orang-orang shalih bersedih, bahkan menangis mendapati ramadhan akan pergi.

Kedua,  adanya peringatan dari Rasulullah SAW bahwa semestinya bulan ramadhan menjadikan seseorang diampuni dosanya. Jika seseorang sudah mendapati bulan ramadhan, maka ia sebulan bersama dengan peluang besar yang penuh keutamaan, namun jika ia masih saja belum mendapatkan ampunan, maka ia benar-benar menjadi orang yang sangat rugi, bahkan celaka.

Rasulullah SAW bersabda:

بَعُدَ مَنْ أَدْرَكَ رَمَضَانَ، فَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ

Celakalah seseorang yang memasuki bulan ramadhan namun dia tidak diampuni (HR. Hakim dan Thabrani)

Kaum muslimin rahimakumullah,

Selain lebih giat melakukan ibadah Rasulullah SAW juga menganjurkan kita umatnya agar melakukan 3 hal pada 10 hari terakhir bulan ramadhan, yaitu:

Menghidupkan malam dengan banyak melakukan dzikir, shalat dan amalan-amalan shalih lainnya. Berusaha agar mendapatkan lailatul qadar, pada malam hari-hari itu.

Dalam sebuah hadis Rasulullah SAW bersabda:

تحروا ليلة القدر في العشر الأواخر من رمضان. (متفق عليه). “

Carilah (dapatkanlah) lailatul qadar pada sepuluh hari teakhir dari bulan ramadhan” (muttafaq alain) Lebih khusus Imam Bukhari juga meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

تحروا ليلة القدر في الوتر من العشر الأواخر من رمضان. (رواه البخاري).

Cari (dapatkanlah) lailatul qadar pada hari-hari ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan ramadhan” (HR. Bukhari)

Rasulullah SAW sangat menganjurkan umatnya agar berusaha bersungguh-sungguh untuk mendapatkan lailatul qadar, karena begitu besarnya karunia Allah yang diturunkan pada kita umat muhammad.

Barang siapa pada malam itu melakukan satu dari amal baik maka pahalanya lebih baik dari seribu bulan (± 83 tahun), suatu keistimewaan yang hanya diberikan pada umat muhammad, namun sayang banyak diantara kita yang menyia-nyiakan. 

Melakukan I’tikaf di masjid. Yakni berdiam di masjid untuk melakukan ibadah dan bentuk-bentuk keta’atan kepada Allah. Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan bahwa Aisyah berkata:  

كان النبي صلى الله عليه وسلم يعتكف العشر الأواخر من رمضان حتى توفاه الله -عز وجل- ثم اعتكف أزواجه من بعده. (رواه البخارى ومسلم)

Rasulullah SAW selalu beri’tikaf pada sepuluh terakhir bulan ramadhan hingga beliau wafat, demikian pula isteri-isteri beliau setelah wafatnya beliau (HR. Bukhari Muslim)

Khutbah Jumat Kedua

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله، نبينا محمد و آله وصحبه ومن والاه، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أنَّ محمّداً عبده ورسولهُ

Kaum muslimin rahimahullah

Allah Subhanahu wa Ta’ala mensyariatkan umat Islam, apabila telah selesai dari berpuasa ramadhan sebulan penuh, hendaklah mereka banyak bersyukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada mereka Hidayah. Allah berfirman:

وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

“Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (QS. Al Baqarah: 185)

Karena sesungguhnya ketika seseorang diberikan oleh Allah kekuatan untuk berpuasa di bulan ramadhan sebulan penuh, itu hakikatnya adalah hidayah dari Allah, bahkan nikmat yang besar yang Allah berikan kepada seorang hamba, dan itulah nikmat yang hendaknya kita pantas untuk bersyukur

Kita memohon kepada Allah agar Allah menerima amal ibadah kita selama di bulan ramadhan ini, agar Allah mengeluarkan kita dari bulan ramadhan ini dalam keadaan Allah mengampuni dosa-dosa kita.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved