330 Guru Ngaji Tradisional dan Penyuluh Agama Islam di Pontianak Terima Bantuan Transportasi
Kehadiran mereka sangat dibutuhkan dalam rangka mendukung pemerintah untuk mewujudkan peningkatan dan pembinaan kehidupan beragama
Penulis: Faisal Ilham Muzaqi | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Owner Kota Pontianak Kalimantan Barat kembali mengucurkan bantuan kepada para guru ngaji tradisional dan penyuluh agama Islam, Rabu 20 April 2022.
Pada kali ini, sebanyak 330 orang guru ngaji tradisional dan penyuluh agama Islam se-Kota Pontianak yang telah menerima bantuan dana transportasi dari Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak.
Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan menyampaikan, bahwa masing-masing guru ngaji tradisional dan penyuluh agama tersebut menerima bantuan uang senilai Rp1,8 juta per tahun.
"Pemberian bantuan ini sebagai penyemangat untuk pengabdian para guru ngaji tradisional dan penyuluh Agama Islam dalam pembinaan ajaran Islam meraih keridhoan Allah, SWT. Bantuan yang diberikan ini mungkin tidak sebanding dengan pengabdian yang telah dilakukan mereka," ungkapnya usai menyerahkan bantuan secara simbolis di Aula Sultan Syarif Abdurrahman Kantor Wali Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu 20 April 2022.
• Akan Segera Dicairkan, Pemkot Pontianak Pastikan Anggaran Tersedia untuk THR dan Gaji ke-13 Bagi ASN
"Namun inilah yang dapat diberikan dan mudah-mudahan dapat mempunyai nilai manfaat bagi penerimanya," lanjutnya.
Sebagaimana diketahui, di Kota Pontianak terdapat beberapa kelompok pengajian maupun majelis taklim baik yang dilaksanakan di masjid, surau serta rumah-rumah penduduk.
Upaya memberikan pembelajaran agama Islam kepada masyarakat di luar jalur formal tidak terlepas dari peran serta penyuluh agama Islam maupun guru ngaji tradisional.
"Kehadiran mereka sangat dibutuhkan dalam rangka mendukung pemerintah untuk mewujudkan peningkatan dan pembinaan kehidupan beragama," tutur Bahasan.
Ia berharap para penyuluh agama Islam dan guru ngaji tradisional selain memberikan pembelajaran keagamaan juga diharapkan dapat memberikan pembelajaran pendidikan baca tulis Al Quran dan seni baca Al Quran.
"Disamping itu pula para penyuluh agama Islam dan guru ngaji tradisional menjalankan fungsi sosial kemasyarakatan yakni dalam rangka silaturahmi antar umat dan semangat ukhuwah Islamiyah," ungkapnya. (*)
(Simak berita terbaru dari Pontianak)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/rokib-200422-bhasan.jpg)