Direktur RSUD Sambas Ungkap 16 Kasus DBD Sepanjang Januari-Maret 2022
“Ruang Pelayanan Pasien DBD pada Januari 2022 yang terisi mulai pelayanan kelas 1 terisi 1 ruang atau 12 ,5 persen. Ruang Kelas 2 terisi 2 ruang atau
Penulis: Imam Maksum | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Direktur RSUD Sambas, dr Ganjar Eko Prabowo melaporkan sebanyak 16 kasus pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) dirawat di RSUD Sambas dalam periode Januari 2022 hingga Maret 2022.
“Berdasarkan data Laporan Kasus Demam Berdarah Deseuse (DBD) RSUD Sambas Tahun 2022, ada sebanyak 16 kasus DBD yang ditangani RSUD Sambas,” ujar dr Ganjar Eko Prabowo, Selasa 19 April 2022.
Ganjar Eko Prabowo mengatakan dari angka tersebut, kasus DBD pada Januari 2022 sebanyak 8 orang, kemudian Februari 2022 turun menjadi 2 orang dan kasus pada Maret 2022 kembali naik menjadi 6 orang.
Sementara itu Ganjar Eko Prabowo menyebutkan ruang pelayanan pasien DBD di RSUD Sambas diantaranya meliputi Pelayanan Kelas 1, Kelas 2, ICU, Anak, dan VIP.
“Ruang Pelayanan Pasien DBD pada Januari 2022 yang terisi mulai pelayanan kelas 1 terisi 1 ruang atau 12 ,5 persen. Ruang Kelas 2 terisi 2 ruang atau 25 persen, Ruang Anak dengan 3 ruang atau 37,5 persen dan VIP terisi 2 ruang atau 25 persen,” jelasnya.
• Dengar Pendapat dengan DPRD Sambas Pembentukan KPPAD, Ketum KOHATI Komitmen Terus Mengawal
Ruang pelayanan pasien DBD pada Februari 2022 meliputi Ruang Anak terisi 1 ruang atau 50 persen, kemudian ruang VIP terisi 1 ruangan atau 50 persen.
“Pada Maret 2022 ruang pelayanan kelas 1 terisi sebanyak 2 ruang atau 33,33 persen. Ruang ICU sebanyak 2 ruang atau 33,33 persen. Ruang pelayanan anak, sebanyak 1 atau 16,67 persen. Ruang VIP sebanyak 1 atau 16,67 persen,” tuturnya.
Dia mengatakan semua pasien yang dirawat di RSUD Sambas pada Januari hingga Maret dengan kondisi pulang atas izin dokter
“Rata rata lama hari rawat untuk pasien DBD sekitar 4 hari dan tergantung nilai transbosit,” jelasnya.
Dia menerangkan, total tempat tidur yang tersedia sebanyak 7 TT di Ruang Anak dan Ruang Bedah 13 TT. Dikatakannya, apabila terjadi KLB maka akan difungsikan di Ruang Kelas 1 sebanyak 11 TT. (*)
(Simak berita terbaru dari Sambas)