Ramadhan Kareem

Kapan Malam Lailatul Qadar Menurut Ustadz Abdul Somad ? Cara Mendapatkan Lailatul Qadar & Ciri-ciri

Sehingga banyak yang mengincar datangnya malam Lailatul Qadar sayangnya tidak ada kepastikan kapan datangnya malam tersebut.

Penulis: Madrosid | Editor: Madrosid
ADEK BERRY / AFP
Umat ​​Muslim melakukan salat malam di Masjid Al Azhar di Jakarta pada 14 April 2022, saat umat Islam di seluruh dunia merayakan bulan suci Ramadhan. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Malam lailatul qadar merupakan satu malam dalam bulan puasa yang paling dicari seluruh umat Islam.

Lailatul Qadar merupakan malam paling istimewa paling mulia melebihi dengan melakukan kebaikan selama seribu bulan.

Sehingga banyak yang mengincar datangnya malam Lailatul Qadar sayangnya tidak ada kepastikan kapan datangnya malam tersebut.

Menurut Ustadz Abdul Somad dalam cuplikan video tanya jawab yang diunggah di kanal Youtube Mutiara Islam tahun 2018 silam.

Menjelaskan bahwa tidak ada ketentuan kapan malam lailatul qadar.

Doa Malam Lailatul Qadar ! Cara Mendapatkan & Doa Jika Bertemu

"Menurut pandangan ulama, carilah, berusahalah untuk merebutnya di malam-malam terakhir Ramadhan. Allah tidak beritahu siapa yang dapat lailatul qadar, supaya hati senantiasa rindu selalu beristighfar karena merasa belum mendapat ampunan," jelas Ustadz Abdul Somad.

Hadis Abu Hurairah, dari sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang lailatul qadar:

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

"Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Bukhari no. 1901)

Tips dari sebagian ulama untuk mencari malam qadar pada malam-malam dengan bilangan ganjil dan pada sepuluh malam terakhir Ramadhan.

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a: Rasulullah SAW pernah bersabda:

“Carilah malam qadar di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, yaitu pada malam kesembilan atau ketujuh atau kelima dari sepuluh malam terakhir bulan itu. Ramadhan (yaitu tanggal 21, 23, 25, 27, 29, bulan Ramadhan (3:238: S.A).

Lailatul Qadar adalah malam di bulan suci Ramadhan yang memiliki kebaikan lebih baik dari seribu bulan atau 1000 bulan.

Lailatul Qadar memiliki keistimewaan malam yang lebih baik dari seribu bulan atau 1000 bulan.

Barang siapa yang melakukan ibadah pada malam Lailatul Qadar maka akan mendapatkan pahala yang setara dengan melakukan ibadah selama seribu bulan.

Ustadz Abdul Somad memberikan cara untuk mendapatkan malam lailatul qadar

Untuk mendapatkan malam lailatul qadar bisa dengan menghidupkan amalan dan ibadah di 10 malam terakhir bulan suci Ramadhan.

Diriwayatkan dari Aisyah r.a. : Pada awal sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, Nabi SAW mengencangkan ikat pinggang dan shalat sepanjang malam, dan membangunkan semua anggota keluarganya untuk shalat (3:241-S.A) 

Pada dasarnya bisa memaksimalkan momen akhir di bulan Ramadhan dengan lebih rajin beribadah kepada Allah SWT di hari-hari terakhir bulan suci, agar kita bisa memaksimalkan segala nikmat yang ada di bulan Ramadhan ini.

Amalan

Untuk mendapatkan keutamaan Lailatul Qadar adalah memperbanyak membaca Al-Qur'an, shalat malam, memperbanyak shalat, beritikaf di masjid, bersedekah atau ibadah lainnya.

Rasulullah SAW berpesan kepada umatnya untuk memperbanyak ibadah khususnya di 10 hari terakhir Ramadhan agar mendapatkan karunia Lailatul Qadar.

"Ramadhan jadi standart, jika di bulan Ramadhan saja dia tidak shalat, puasa, sedekah, bagaimana di bulan lainnya," ungkap UAS.

Ciri-ciri orang yang mendapatkan Lailatul Qadar

Kemuliaan malam lailatul qadar akan memberi dampak positif bagi orang yang mendapatkannya.

Ciri-cirinya bisa diketahui melalui perubahan yang bakal dialami orang yang telah mendapatkan malam lailatul qadar.

Menurut Ustad Somad Perubahan yang dimaksud, kataUstad Somad, bukanlah perubahan fisik. Melainkan perubahan perilaku.

"Bukan setelah dapat lailatul qadar jadi tukang ngomong, Alhamdulillah kemarin saya dapat lalilatul qadar. Begitu saya turun mau ambil wudhu saya lihat semua pohon-pohon bambu rebah, tumbang. Bukan pada bentuk fisiknya, tapi ada perubahan," tegas UAS.

Contoh perubahan yang dimaksudkan kata UAS jika seorang wanita sebelumnya tidak memakai jilbab.

Tapi setelah wanita tersebut melakukan iktikaf ia tidak pernah lagi melepaskan jilbab dari kepalanya.

Begitu juga yang lainnya jika awalnya orang itu pelit lalu setelah mendapatkan malam lailatul qadar jadi dermawan dan selalu menyumbangkan sedekahnya setiap lewat kotak amal.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved