Ramadhan Kareem

Pejuang Malam Lailatul Qadar Ketahui Cara Mendapatkan Malam Paling Mulia dan Ciri-cirinya Ini

Menurut sejumlah ketarangan ulama malam lailatul qadar pada malam ganjil dan malam 10 terakhir ramadhan.

Penulis: Madrosid | Editor: Madrosid
Uang SHARMA / AFP
Jemaat dan pengunjung Muslim berpose di depan masjid Jama Masjid yang diterangi selama bulan puasa Ramadhan di kawasan tua Delhi pada 7 April 2022. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Malam Lailatul Qadar merupakan malam paling mulia melebihi seribu bulan kebaikan.

Umat Islam di momen bulan puasa bakal berlomba-lomba untuk mendapatkan malam tersebut.

Namun tentunya hanya orang istimewa pula yang bisa mendapatkannya. 

Ada amalan-amalan khusus serta keistiqomahan yang perlu dijalankan bagi orang yang berjuang untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar.

Meski memang bukan hal yang mudah untuk mendapatkannya sebab seluruh amal yang dilakukan pada malam tersebut bakal dipahala dengan jumlah tak terkira.

Baca juga: BLT Minyak Goreng Cair, Ratusan Penerima Antre di Kantor Pos Pontianak

Keterangan Ulama

Menurut sejumlah ketarangan ulama malam lailatul qadar pada malam ganjil dan malam 10 terakhir ramadhan.

Namun semua tidak bisa dipastikan, bisa juga datang di awal bulan ramadhan.

Untuk itu, bagi pejuang malam Lailatul Qadar pastikan tidak melewatkan satu malam pun di bulan ramadhan, dengan amalan dan doa.

Sebab bisa berdoa dan melakukan amalan pada malam tersebut menjadi incaran muslim se-dunia.

Lakukan amalan secara istiqomah setiap malamnya untuk benar-benar mendapatkan malam lailatul qadar.

Amalan

Perbanyak ibadah kepada Allah SWT sepanjang malam di bulan ramadhan.

Terutama pada 10 malam terakhir bulan Ramadan untuk mendapatkan malam kemuliaan yang lebih baik dari seribu bulan ini.

Berbagai ibadah malam hari yang bisa kamu laksanakan di antaranya adalah membaca Al-Qur’an, menunaikan salat malam, memperbanyak doa, iktikaf di masjid, dan lain sebagainya.

Tentunya setiap muslim ingin mendapatkan malam yang sangat istimewa ini.

Malam lailatul qadar merupakan malam yang dinantikan oleh umat Islam di berbagai belahan dunia.

Tidak dijelaskan secara pasti kapan malam lailatul qadar akan datang.

Menurut riwayatkan HR Bukhari jika malam lailatul qadar terjadi pada malam ganjil di 10 hari terakhir bulan ramadan.

Aisyah mengatakan, “Ketika memasuki sepuluh akhir Ramadhan, Nabi fokus beribadah, mengisi malamnya dengan ibadah, dan membangunkan keluarganya untuk ikut ibadah,” (HR Al-Bukhari).

Rasulullah memerincikan lailatul qadar biasanya terjadi malam ganjil di sepuluh terakhir Ramadhan.

Hadist Nabi Muhammad SAW

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِفِي الْوِتْرِمِنَ الْعَشْرِالْأَوَاخِرِمِنْ رَمَضَانَ

Artinya, “Carilah lailatul qadar pada malam ganjil sepuluh terakhir Ramadhan,” (HR Al-Bukhari).

Ciri-ciri malam lailatul qadar

Sejumlah ciri-ciri ini akan bisa dirasakan oleh orang-orang yang memang kerap melakukan ibadah sejak awal ramadahan.

1. Udara dan suasana pagi yang tenang

Jika memang malam merupakan lailatul qadar maka pada pagi harinya suasana tampak tenang dan teduh.

Ibnu Abbas RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda;

"Lailatulqadar adalah malam tenteram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah".

2. Cahaya mentari redup

Cahaya matahari tidak menyengat meskipun tetap bersinar tapi terasa redup dan nyaman mencari ciri malamnya adalan lailatul qadar.

Dasarnya dari hadis Ubay bin Ka'ab RA bahwasannya Rasulullah SAW bersabda "Keesokan hari malam qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan".

3. Bulan tampak separuh bulatan

Dari Abu Hurairah RA berkata, ”Kami pernah berdiskusi tentang lailatul Qadar di sisi Rasulullah SAW, beliau berkata, “Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan.” (HR. Muslim)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved