Ramadhan Kareem
Hukum Berkata Kotor dan Berbohong Saat Bulan Puasa, Apa Hukumnya? Batalkah Puasa?
Berkata kotor dalam artian hal yang kurang baik dan menjurus kepada hal-hal negatif. Lalu bagaimana hukum orang yang berpuasa namun berkata kotor?
Oleh karena itu, alangkah lebih baiknya bagi para muslim untuk menjauhkan diri dari perkataan kotor, kasar, dusta (bohong) serta marah pada saat menjalankan ibadah puasa.
• Saat Adzan Magrib, Dahulukan Berbuka Puasa Atau Shalat?
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri romadhoona hadihis-sanati lillahi ta'aalaa.
Artinya: "Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala."
Sementara untuk kamu yang ingin membaca niat puasa Ramadhan sebulan penuh, berikut ini lafadznya:
“Nawaitu shauma syahri ramadhaana kullihi lillaahi ta’aalaa”
Artinya: “Aku niat berpuasa selama satu bulan penuh di bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Ta'ala."
Bisa juga membaca niat berikut ini:
Nawaitu sauma romadhon, Syahron kamilan, Fardhol lillahitaala.
Artinya: Aku niat puasa Ramadhan sebulan penuh karena Allah SWT. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul Hukum Berkata Kasar saat Puasa Ramadhan, Batal atau Berkurang Pahalanya?