Warga Sebut Pasar Kedah dan Dogom Permai di Putussibau Tak Berfungsi Maksimal
Kalau saya lihat pemerintah kalah dengan pedagang, dan tidak mampu bersaing dengan pasar miliknya swasta,
Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAPUAS HULU - Sejumlah warga Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, menilai Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu, gagal dalam memfungsikan Pasar Kedah, dan Pasar Dogom Permai di Putussibau.
Hal tersebut disampaikan oleh seorang warga Putussibau, Along, dimana dirinya menilai dua pasar besar yang dibangun oleh pemerintah pusat di Kapuas Hulu, semuanya tidak berfungsi dengan semestinya.
"Memang tidak mudah mengurus pedagang agar mau pindah ke tempat yang baru, tapi pemerintah jangan takut dengan pedagang yang keras tidak mau berjualan disana, karena kalau sudah terbiasa, lama ke lamaan pasar yang baru akan ramai," ujarnya kepada Tribun Pontianak, Rabu 6 April 2022.
Menurutnya, sangat disayangkan pemerintah pusat sudah membangun pasar yang besar, tapi tidak bisa dimanfaatkan dengan semestinya.
• Pemkab Kapuas Hulu Bantah Gagal Fungsikan Pasar Kedah dan Pasar Dogom Permai
"Kalau saya lihat pemerintah kalah dengan pedagang, dan tidak mampu bersaing dengan pasar miliknya swasta," ucapnya.
Padahal kata Along, pasar swasta di Pasar Pagi Putussibau masih menggunakan infrastruktur jalan miliknya Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu. "Memang sebarsalah dalam hal tersebut," ungkapnya.
Seorang pedagang sayur yang pernah berjualan di Pasar Kedah Putussibau Selatan tersebut, Ana Kristina, menyatakan, kalau dirinya sempat berjualan di pasar Kedah awal diresmikan sekitar tahun 2018.
"Kalau saya lihat memang lokasi dan bangunan pasar Kedah cukup baik, hanya saja jauh dari pemukiman warga, dan cukup lama membiasakan agar masyarakat mau datang atau membeli di pasar Kedah, karena waktu itu saya sempat jualan disana hampir sebulan, namun sepi pengunjung dan akhirnya pindah lagi ke pasar Pagi Putussibau," ujarnya.
Menurutnya, pemerintah daerah Kabupaten Kapuas Hulu harus mampu bagaimana pasar yang baru awalnya selalu ramai, dengan berbagai kegiatan disana.
"Kalau selalu ramai, maka masyarakat terbiasa datang dan berbelanja," ungkapnya.
Begitu juga dengan pasar Dogom Permai Putussibau, Dijelaskan pedagang sayuran yang pernah berjualan disana yaitu, Ayup, menyatakan sebenarnya pasar Dogom Permai itu sangat baik dan strategi, hanya saja kondisi panas dan sedikit tertutup.
"Lebih parah lagi banyak pedagang yang tak mau berjualan di dalam, malah milih berjualan di diluar gedung pasar Dogom Permai, atau di halaman itu sendiri. Kasihan adalah pedagang yang berjualan di dalam pasar," ujarnya.
Terpenting adalah kata Ayup, Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu harus lebih tegas lagi, bagaimana semua pedagang di pasar pagi, diwajibkan berjualan di pasar Dogom Permai.
"Kalau tak dipaksakan tak akan mau, dan kuncinya adalah harus terbiasa dulu, nantinya akan ramai dengan sendirinya," ungkapnya.