Daftar Turnamen Bulu Tangkis Dunia BWF Tanpa Hadiah Uang, Kenapa?
Ternyata total ada tujuh turnamen yang tidak menyediakan prize monet atau haduah uang.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Dari sekian banyak event atau turnamen bulu tangkis dunia BWF ternyata ada yang tidak mendapat hadiah uang.
Padahal hadiah merupakan satu diantara puncak dari harapan para atlet untuk meraih kemenangan.
Ternyata total ada tujuh turnamen yang tidak menyediakan prize monet atau haduah uang.
Adapun daftar turnamen itu adalah Sudirman Cup, Thomas Cup, Uber Cup, Suhandinata Cup (Kejuaraan Dunia Beregu Junior), Eye Level Cup (Kejuaraan Dunia Individu Junior), dan Kejuaraan Dunia Senior.
Kebijakan ini diberlakukan BWF sejak menyelenggarakan Kejuaraan Dunia untuk pertama kali pada 1977.
Hanya medali dan kebanggaan melihat bendera negara sendiri berkibar di tempat tinggi yang menjadi hadiah bagi atlet dari turnamen penuh gengsi itu.
• Berapa Hadiah Juara Orleans Masters 2022? Cek Jumlah yang Bisa Dibawa Pulang Dua Wakil Indonesia
Dilihat dari aspek psikologis, tradisi ini barangkali menambah nilai sakral dari turnamen itu sendiri.
Olimpiade sebagai pesta olahraga terbesar di dunia juga menerapkan hal yang sama.
Hanya medali yang disediakan di Olimpiade sementara bayaran atau bonus bagi atlet menjadi urusan federasi dari negara masing-masing.
Kendati tidak menawarkan hadiah uang, Olimpiade nyatanya masih menjadi tujuan utama bagi semua atlet di berbagai belahan dunia.
Desakan untuk menghadirkan prize money bagi Kejuaraan Dunia atau Sudirman Cup bukannya tidak ada.
Selain menjadi apresiasi bagi atlet yang bertanding, prize money di satu sisi dianggap bisa meningkatkan mutu kompetisi.
Hadiah uang dianggap bisa menarik partisipasi serius dari negara-negara besar di dunia olahraga tetapi kurang sukses di bulu tangkis.
• Jumlah Hadiah Korea Open 2022, Ganda Putra Indonesia Juara Bertahan

Tak perlu jauh-jauh membandingkan dengan sepak bola dengan Piala Dunianya, olahraga raket lain yaitu tenis memberikan hadiah uang untuk turnamen beregu mayor Davis Cup dan Fed Cup (kini Billy Jean King Cup).
Meski begitu, Sekretaris Jenderal BWF, Thomas Lund, tidak melihat urgensi dari penyediaan prize money untuk turnamen kelas tertinggi.