Daniel Johan: Kenaikan Pertamax merupakan Respon Pemerintah Terhadap Kenaikan Harga Minyak Dunia
“Hal ini bentuk respon pasar terhadap adanya gejolak geopolitik salah satunya adanya ketegangan antara Rusia dan Ukraine,” ungkapnya.
Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Wakil ketua komisi IV DPR RI Fraksi PKB, Daniel Johan, mengatakan, langkah yang di ambil oleh Pemerintah untuk menaikan harga Pertamax merupakan respon terhadap harga crude oil dunia yang meningkat signifikan.
Dikatakannya, kenaikan harga minyak mentah tersebut dadi USD 62-80/barrel, meningkat ke USD 126/barrel.
“Pemerintah mengambil langkah menaikan BBM jenis Pertamax bbm non subsidi sebagai respon terhadap harga crude oil (minyak mentah) dunia ya meningkat tajam bahkan sempat mencapai USD 126/barrel padahal sebelumnya antara USD 62-80/barrel,” jelasnya, Jumat, 1 April 2022.
Menurutnya faktor kenaikan harga minyak mental dunia tersebut dikarenakan adanya gesekan geopolitik antara Rusia dan Ukraine.
“Hal ini bentuk respon pasar terhadap adanya gejolak geopolitik salah satunya adanya ketegangan antara Rusia dan Ukraine,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, menurutnya jika Pemerintah tidak melakukan respon untuk menaikan harga Pertamax. Hal tersebut dapat mempengaruhi kesenjangan antara modal dan pendapatan Pertamina.
Daniel berharap terkait kebijakan Pemerintah yang menaikan harga Pertamax, sudah dengan penuh pertimbangan. Harapnya, jika harga minyak dunia kembali turun, Pemerintah juga harus melakukan penyesuaian harga kembali.
• Warga Pontianak Tanggapi Pertalite Resmi Jadi Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan
“Jika pemerintah tidak menaikan harga bbm non subsidi maka pertamina akan mengalami defisit. Ini salah satu langkah yang dilematis ditengah daya beli masyarakat yang menurun,” katanya.
“Tetapi kita berharap kebijakan menaikan harga BBM diambil karena atas dasar berbagai pertimbangan, namun ketika harga minyak dunia turun maka harus disesuaikan harga bbm harus turun seperti semula,” harapnya.
Ia menambahkan, harga BBM Pertalite yang tidak mengalami penurunan harga. Dikatakannya hal tersebut merupakan bentuk perhatian dari Pemerintah, agar BBM masih dapat dijangkah oleh masyarakat.
Terkait ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) menjelang Ramadan, Daniel harap Pemerintah dan Pertamina getap konsisten terhadap ketersediaan dan harga dari Pertalite.
“Harga bbm pertalite tidak mengalami perubahan ini sebagai bentuk perhatian kepada masyarakat agar bisa menjangkau bbm meskipun premium saat ini sudah diganti pertalite,” paparnya.
“Kita berharap tidak dilakukan penyesuaian harga artinya harga tetap sama dan pemerintah dan pertamina harus menjamin ketersediaan semua jenis bahan bakar minyak apalagi saat ramadhan dan jelan idul fitri, karena kebutuhan akan meningkat,” pungkasnya. (*)
(Simak berita terbaru dari Pontianak)