Ramadhan Kareem

Ucapan Salam Pada Waktu Masuk Pintu Gerbang Pemakaman Saat Ziarah Kubur

Menjelang hari pertama puasa umat muslim melakukan ziarah kubur atau nyekar pada makam kerabat yang telah meninggal.

Tribunnews/Jeprima
Sejumlah warga DKI Jakarta memadati tempat pemakaman umum (TPU) Karet Bivak untuk berziarah ke makam keluarga di Karet Bivak, Jakarta Pusat, Rabu 5 Juni 2019. Ziarah kubur jelang Ramadhan biasanya dilakukan umat Islam. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Mengucapkan salam pada waktu masuk pintu gerbang pemakaman merupakan satu di antara tata cara melakukan ziarah kubur.

Ziarah kubur ini termasuk di antara amalan yang dianjurkan dalam Islam.

Menjelang hari pertama puasa umat muslim melakukan ziarah kubur atau nyekar pada makam kerabat yang telah meninggal.

Ziarah kubur merupakan salah satu perbuatan yang mengalami perubahan (nasikh-mansukh).

Pada zaman awal-awal Islam, Rasulullah melarang melakukan praktik ini, tapi kemudian larangan tersebut mansukh (diubah) menjadi suatu perbuatan yang diperbolehkan untuk dilakukan.

Kamu yang ingin melakuka ziarah kubur harus mengikuti tata cara sebagai berikut:

Pandangan Ulama tentang Ziarah Kubur Jelang Bulan Suci Ramadan

Tata Cara Ziarah Kubur

Ziarah kubur memiliki tata krama seperti yang diajarkan Rasulullah.

Berikut tata cara melakukan ziarah kubur seperti dikutip dari buku Panduan Lengkap Ibadah Muslimah, karya Ustaz. Syukron Maksum.

- Berwudhu

Tata cara ziarah kubur yang pertama dengan berwudhu. Sebelum pergi untuk ziarah hendaknya kita berwudhu terlebih dahulu untuk menyempurnakan dan mensucikan niat kita dalam menjalankan ziarah kubur.

- Mengucap Salam

Pada waktu masuk pintu gerbang pemakaman, hendaknya mengucap salam.

Bacaan salam bisa seperti yang diajarkan Rasulullah, yakni:

Assalamu Alaikum Ahlad-Diyaar Minal Mu miniina Wal Muslimiin. Yarhamulloohul Mustaqdimiina Minnaa Wal Musta khiriin. Wa Inna Insyaa Alloohu Bikum La-Laahiquun. Wa As Alullooha Lanaa Walakumul Aafiyah.

Artinya: Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur, dari (golongan) orang-orang beriman dan orang-orang Islam, semoga Allah merahmati orang-orang yang mendahului kami dan orang-orang yang datang belakangan. Kami insya Allah akan menyusul kalian, saya meminta keselamatan untuk kami dan kalian

- Tidak menduduki kuburan

- Tidak boleh bernazar dengan niat tertentu yang berkaitan dengan takziah, karena nazar hanya ditujukan kepada Allah

- Tidak boleh mencium atau menyapu dengan tangan untuk minta berkah, karena hal itu menjurus ke arah kemusyrikan

- Berdoa

Hendaknya menyampaikan doa kepada allah yang berisi mohon ampunan, rahmat dan keselamatan.

Bacaan Doa Ziarah Kubur Menurut Nabi dan Pesan Larangan Menangis di Atas Kuburan

Doa Ziarah Kubur

Berdasarkan dalam ceramah ustad Abdul Somad di sebuah channel Youtube berjudul Adab Ziarah Kubur berikut doa ziarah kubur:

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وَيَرْحَمُ اللهُ الْمُسْتَقْدِمِينَ مِنَّا وَالْمُسْتَأْخِرِينَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لَلَاحِقُونَ أَسْأَلُ اللهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ

Latin:

Assalamu 'alaikum ahlad-diyaar minal mu'miniina wal muslimin. Yarhamulloohul mustaqdiminia minna wal musta'khiriin. Wa inna insya Allohu bikum la-laahiquun wa as alullooha lana walakumul 'affiyah

Artinya:

"Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur, dari (golongan) orang-orang beriman dan orang-orang Islam, semoga Allah merahmati orang-orang yang mendahului kami dan orang-orang yang datang belakangan. Kami insya Allah akan menyusul kalian, saya meminta keselamatan untuk kami dan kalian." (HR. Ahmad 25855, Muslim 975, Ibnu Hibban 7110, dan yang lainnya).

Setelah itu bacaankan ayat Al Quran sebagai yang yang dijelaskan ustad Abdul Somad berikut :

"begitu kata Imam Al qurtube dalam kitab At - Tadzkirah, begitu kata Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah dalam kitab Ar Ruh :

Surat Al Ikhlas (3x)

بِسْمِ اللّ هِ الرَّحْم نِ الرَّحِيْمِ

قُلْ هُوَ اللّ هُ اَحَدٌ

qul huwallāhu a ad

Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa.

اَللّ هُ الصَّمَدُ

allāhu - amad

Allah tempat meminta segala sesuatu.

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ

lam yalid wa lam y lad

(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.

وَلَمْ يَكُنْ لَّه كُفُوًا اَحَدٌ

wa lam yakul lah kufuwan a ad

Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”

Surat Al Falaq (1x)

بسم الله الرحمن الرحيم

Bismillahhirrahmaanirrahiim

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ

qul a' żu birabbil-falaq

Mengapa Ziarah Kubur Ramai saat Momen Ramadan dan Lebaran Idul Fitri?

1. Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar),

مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

min syarri mā khalaq

2. dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,

وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَ

wa min syarri gāsiqin iżā waqab

3. dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,

وَمِنْ شَرِّ النَّفّ ث تِ فِى الْعُقَدِ

wa min syarrin-naffā āti fil-'uqad

4. dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya),

وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ

wa min syarri hāsidin iżā hasad

5. dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.”

Surat An-Nas 1x

بِسْمِ اللّ هِ الرَّحْم نِ الرَّحِيْمِ

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ

qul a' żu birabbin-nās

1. Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhannya manusia,

مَلِكِ النَّاسِ

malikin-nās

2. Raja manusia,

اِل هِ النَّاسِ

ilāhin-nās

3. sembahan manusia,

مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِۖ

min syarril-waswāsil-khannās

5. dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi,

الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِ

allażī yuwaswisu fī ud rin-nās

6. yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,

مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ

minal-jinnati wan-nās

7. dari (golongan) jin dan manusia.”

Surat Al- Fatihah (1x)

بِسْمِ اللّ هِ الرَّحْم نِ الرَّحِيْمِ

bismillāhir-ra mānir-ra īm

1. Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.

اَلْحَمْدُ لِلّ هِ رَبِّ الْع لَمِيْنَ

al- amdu lillāhi rabbil-'ālamīn

2. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam,

الرَّحْم نِ الرَّحِيْمِ

ar-ra mānir-ra īm

3. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang,

م لِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ

māliki yaumid-dīn

4. Pemilik hari pembalasan.

اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ

iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īn

5. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.

اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ

ihdina - irā al-mustaqīm

6. Tunjukilah kami jalan yang lurus,

صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ

irā allażīna an'amta 'alaihim gairil-mag bi 'alaihim wa la - āllīn

7. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Bacaan Ziarah Kubur Lengkap Al Fatihah, Surat Al Iklas, Surat Al Falaq, Surat An Nas Tahlil & Takbir

(*)

[Update Informasi Ramadhan Kareem]

Artikel ini telah terbit di tribunnews.com dengan judul Bacaan Doa Ziarah Kubur, Dilengkapi dengan Adab dan Tata Cara Ziarah Kubur

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved