Ramadhan Kareem
Link Live Streaming Hasil Sidang Isbat 1 Ramadhan 1443 H Sabtu atau Minggu ?
Rencananya, Kemenag akan menggelar sidang isbat awal Ramadhan 1443 H pada Jumat 1 April 2022 pada 29 Syaban 1443 H.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Penentuan Puasa Ramadhan 1443 H dari Pemerintah melalui Kemenag akan melalui rukyatul hilal di sejumlah titik di wilayah Indonesia dari 34 Propinsi.
Hasilnya nanti akan digelar sidang isbat untuk menentukan kapan 1 Ramadhan tiba.
Rukyatul hilal merupakan suatu metode dalam menentukan nampaknya hilal atau bulan Ramadhan.
Di Indonesia, ada dua metode yang digunakan, Rukyatul Hilal dan Hisab.
Kalangan Muhammadiyah menggunakan metode Hisab dan sudah menentukan 1 Ramadhan pada 2 April 2022 Hari Sabtu.
Sedangkan Pemerintah melalui Kemenag akan menentukan 1 Ramadhan melalui Rukyatul Hilal dan diumumkan melalui sidang isbat.
Rencananya, Kemenag akan menggelar sidang isbat awal Ramadhan 1443 H pada Jumat 1 April 2022 pada 29 Syaban 1443 H.
Untuk pelaksanaan Sidang Isbat secara daring (online) bisa disaksikan pada link TVRI dan Kemenag.
Kepala Subdit Hisab dan Syariah Ismail Fahmi menyampaikan, hasil sidang isbat akan disiarkan langsung oleh TVRI sebagai TV Pool dan juga RRI.
Begitu pun media sosial Kemenag. Link live streaming melalui TVRI bisa dilihat pada laman berikut.
Saksikan secara live streaming di medsos Kemenaga di sini atau link TVRI di sini.
• Puasa Ramadhan 2022 Jatuh Pada Hari Sabtu atau Minggu Potensi Beda ? Cek Prediksi BRIN & Hasil Isbat
Potensi Terjadi Perbedaan Awal Ramadhan
Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memperkirakan awal Ramadhan atau 1 Ramadhan 1443 H jatuh pada Minggu, 3 April 2022.
Sehingga jika prediksi BRIN benar, kemungkinan awal puasa akan memiliki perbedaan.
Muhammadiyah akan menyambut puasa ramadhan pada Hari Sabtu 2 April dan Pemerintah akan menyambut puasa Hari Minggu 3 April 2022.
Profesor Riset Bidang Astronomi dan Astrofisika BRIN Thomas Djamaluddin menyampaikan, perbedaan waktu atau tanggal awal Ramadhan ini karena pengamatan hilal di wilayah Indonesia berdasarkan garis awal Ramadhan.
"Dengam melihat garis tanggal awal Ramadhan 1443, terlihat jelas potensi perbedaannya," ujar Thomas, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu 26 Maret 2022.
Metode Hisab dan Rukyat Hilal
RUKYAT HILAL
Rukyat adalah observasi benda-benda langit untuk memverifikasi hasil hisab berdasarkan aktivitas pengamatan visibilitas hilal (bulan sabit) saat Matahari terbenam menjelang awal bulan di Kalender Hijriah.
Rukyatul hilal biasanya dilakukan untuk menentukan awal bulan Dzulhijjah, Ramadhan, dan Syawal.
Dalam melakukan pemantauan, Kementerian Agama bekerjasama dengan organisasi masyarakat (ormas) Islam, pakar BMKG, pakar LAPAN, dan pondok pesantren sudah melakukan perhitungan di daerahnya.
Dilakukan di 86 titik yang terdapat di 34 propinsi di Indonesia.
Rukyatul hilal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya 'salah lihat'. Sebab, jika tinggi hilal berada di bawah 2 atau 4 derajat, maka kemungkinan obyek yang dilihat bukan hilal, melainkan bintang, lampu kapal, atau obyek lainnya.
Hilal bisa dilihat dengan ketinggian minimal 2 derajat, elongasi (jarak sudut matahari-bulan) 3 derajat, dan umur minimal 8 jam saat ijtimak.
Pemantauan hilal Ramadhan biasanya dilakukan pada tanggal 29 bulan Syakban. Apabila hilal terlihat dengan beberapa ketentuan di atas, maka bulan Syaban dicukupkan 29 hari.
Setelah mendapatkan hasilnya dari rukyatul hilal maka dilakukan sidang isbat dari hasil yang didapat, jika ada perbedaan dalam rukyat maka diambil kesepatakan.
HISAB
Hisab merupakan metode menghitunga posisi benda langit, khususnya matahari dan bulan sehingga bisa ditentukan jauh-jauh hari sebelumnya.
Sebagaimana yang sudah dilakukan oleh Muhammadiyah telah menentapkan 1 Ramadhan jatuh pada tanggal 2 April 2022.
Tertuang dalam Maklumat PP Muhammadiyah nomor 01/MLM/I.0/E/2022 tentang penetapan hasil hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1443 Hijriah.
Hal itu juga merujuk pada Kalender Hijriah Global yang dikeluarkan Muhammadiyah yang sudah dikeluarkan sejak awal.
Kalender Hijriah Global disusun berdasarkan Kriteria Istambul yang merupakan Keputusan Kongres Internasional Unifikasi Kalender Hijriah Global yang diselenggarakan di Istanbul, Turki, 2016, dikutip dari kompas.com.
Hisab menggunakan perhitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan pada kalender Hijriah.
Terdapat beberapa rujukan atau kitab yang digunakan untuk metode hisab di Indonesia. Metode hisab juga ada yang menggunakan metode kontemporer.