Ramadhan Kareem

Asal-usul Tradisi Ziarah Kubur Jelang Ramadhan, Bagaimana Hukumnya Menurut Islam?

Dalam kesempatan itu dimanfaatkan sebagian orang sebagai bentuk penghormatan kepada arwah leluhur.

Editor: Dhita Mutiasari
warta kota/nur ichsan
Sejumlah warga melakukan ziarah kubur atau nyekar di TPU Radar, Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID -  Melakukan ziarah kubur sudah menjadi salah satu kebiasaan yang dilakukan sebagian besar umat Muslim dalam menyambut bulan Ramadhan tanpa terkecuali tahun 2022 ini.

Dalam kesempatan itu dimanfaatkan sebagian orang sebagai bentuk penghormatan kepada arwah leluhur.

Mereka biasanya mereka akan membersihkan sekitaran makam dan membaca doa setelahnya. 

Tak hanya menjelang ramadhan, ziarah kubur adalah salah satu tradisi Lebaran

Pada dasarnya, ziarah kubur bisa dilakukan kapan saja.

Hukum dan Tata Cara Ziarah Kubur Sesuai Sunnah Menurut Ustadz Khalid Basalamah

Hanya saja, jelang ramadhan dan lebaran kerap dijadikan momen yang istimewa bagi umat Muslim untuk ziarah atau yang biasa disebut nyekar.

Memohonkan ampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan almarhum semasa hidup, dan meminta agar mereka yang sudah meninggalkan dunia diterima amal baiknya.

Tradisi ziarah kubur sendiri sangat lekat dengan budaya masyarakat Indonesia

Bahkan di hari Idul Fitri, umat Islam menyempatkan diri untuk tidak hanya bersilaturahmi dengan kerabat yang masih hidup, tetapi juga dengan yang telah meninggal dunia.

Urutan Doa Ziarah Kubur dan Kumpulan Lafal Bacaan Al-Quran Saat Berziarah

Tradisi Tua

Dosen Ilmu Sejarah Universitas Airlangga (Unair) Purnawan Basundoro mengatakan, ziarah kubur adalah tradisi yang sudah sangat tua.

Menurut Purnawan, tradisi ziarah kubur berpijak pada keyakinan untuk memberikan penghormatan terhadap leluhur atau nenek moyang.

"Penghormatan terhadap nenek moyang itu tradisi lama ya, lama sekali. Kemudian ketika Islam datang muncul tradisi serupa yang dibalut dengan ajaran Islam," kata Purnawan saat dihubungi Kompas.com, Selasa 11 Mei 2022.

Dia mengatakan, penghormatan terhadap nenek moyang dalam bentuk ziarah kubur merupakan sebuah tradisi yang sifatnya universal, atau dapat dijumpai pada setiap kebudayaan.

"Bahkan kalau zaman dulu, animisme dan dinamisme, tradisi semacam itu (ziarah kubur) kan banyak," ujar Purnawan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved