Jelang Ramadhan, Museum Kalbar Gelar Pelatihan Pembuatan Ketupat Bagi Kaum Ibu
Puluhan kaum ibu dari berbagai wilayah Kota Pontianak terlihat sangat antusias mengikuti program yang dilaksanakan Museum ini.
Penulis: Ferryanto | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ketupat merupakan satu diantara makanan khas Indonesia.
Ketupat menjadi satu diantara ikon makanan pada hari raya Idul Fitri bagi masyarakat Indonesia.
Walaupun ketupat menjadi satu diantara makanan ikon saat Idul Fitri, namun saat ini banyak warga yang tidak bisa membuat.
Berbahan dasar daun kelapa, walaupun terlihat sederhana, namun banyak warga yang kebingungan membuat ketupat.
Berawal dari hal itu, Museum Provinsi Kalimantan Barat membuat program Belajar Membuat Ketupat atau Belajar Mengayam Ketupat bagi warga Kota Pontianak.
• Tidak Terima Ditegur Minta Jatah Preman, Pemuda di Pontianak Serang Pedagang Dengan Pisau
Puluhan kaum ibu dari berbagai wilayah Kota Pontianak terlihat sangat antusias mengikuti program yang dilaksanakan Museum ini.
Pada program ini, narasumber mengajarkan para peserta membuat beberapa jenis ketupat sekaligus, diantaranya ketupat Bawang yang memerlukan 2 lembar daun kelapa dalam pembuatannya, dan ada juga ketupat lima sudut yang hanya membutuhkan satu lembar daun kelapa.

"selama ini yang kita tau banyak ibu - ibu yang membeli anyaman ketupat yang sudah jadi, dan banyak yang tidak mengetahui mengayam ketupat khususnya di Kota, dan Alhamdulillah peminatnya banyak,''ujar Kepala UPT Museum Provinsi Kalbar Kusmindari Triwati, kamis 24 maret 2022.
Program belajar mengayam Ketupat ini sengaja dilaksanakan menjelang bulan Suci Ramadhan di katakan Kusmindari dimaksudkan juga agar para kaum ibu di Pontianak dapat membuat ketupatnya sendiri pada saat Idul Fitri nanti.
Selain itu, proses pembuatan ketupat yang relatif singkat, hanya membutuhkan waktu sekira satu menit untuk satu ketupat juga dapar menjadi satu nilai tambah tersendiri bagi yang ingin menjual ketupat.
"jadi ini juga bisa menjadi penghasilan tersendiri bagi ibu - ibu bila mereka ingin mengembangkannya nanti,''tuturnya. (*)
(Simak berita terbaru dari Pontianak)